Rabu, 14 Oktober 2009

Preview Inglourious Basterds


Preview
Inglourious Basterds ( Universal Pictures_2009 )

Pemain : Brad Pitt as Lt. Aldo Raine
Mélanie Laurent as Shosanna Dreyfus
Christoph Waltz as Col. Hans Landa
Eli Roth as Sgt. Donny Donowitz
Diane Kruger as Bridget von Hammersmark
Til Schweiger as Sgt. Hugo Stiglitz
B.J. Novak as Pfc. Smithson Utivich

Sutradara : Quentin Tarantino

Rilis :
• 21 Agustus 2009 ( Amerika )
• 10 Oktober 2009 ( Midnight Show Di Bioskop – Bioskop di Indonesia )
• 16 Oktober 2009 ( Di Bioskop – Bioskop di Indonesia )

Anda pernah dengar sineas bernama Quentin Tarantino? Sutradara yang satu ini menelurkan banyak film – film action keras tapi rata – rata memiliki mutu film yang bukan kualitas sembarangan. Ambil contoh film – filmnya seperti Reservoir Dogs, Pulp Fiction, Grindhouse, sampai mungkin yang paling familiar bagi anda adalah film Kill Bill volume 1 dan 2. Sineas ini biasanya membuat film yang bertemakan action keras sehingga tak heran rata – rata filmnya selalu akan ada darah yang muncrat kemana – mana. Tapi, beda dengan sutradara yang lain, sutradara yang selalu merangkap sebagai cameo ( figuran numpang lewat ) di film – filmnya ini selalu membuat film – film yang unik, baik dari segi cerita, ending, nama – nama tokoh, bahkan dari segi visual pun juga dibuat unik olehnya. Sutradara yang dijuluki sebagai sutradara sableng oleh banyak pihak ini kerap kerja sama bareng dengan sohibnya yang sesama sineas film – film “gila”, yaitu Robert Rodriguez. Bersama, mereka membuat film action seru Desperado, film horror vampir sexy From Dusk till Dawn, film action noir unik yang diangkat dari graphic novel terkenal yaitu Sin City, horror “dua film dalam 1 paket film horror” GrindHouse, dll. Tak cuma sering menyutradarai filmnya bareng secara utuh, Robert Rodriguez dan Quentin Tarantino pun sering untuk saling menyutradarai film sohib mereka secara segmented. Misalnya, ketika Quentin Tarantino menyutradarai Kill Bill volume 2, Robert Rodriguez bersedia menulis lagu untuk film tersebut dan dibayar 1$. Sebaliknya, ketika Robert Rodriguez menyutradarai film Sin City, Quentin Tarantino bersedia menjadi sutradara tamu dalam 1 segmen di film tersebut dengan hanya dibayar 1$ pula.
Dan akhirnya, setelah lebih dari 10 tahun naskah film Inglourious Basterds hanya tergeletak begitu saja di tumpukan naskah film buatan Quentin Tarantino serta sempat membuat Quentin mandeg dalam hal pemikiran penerusan ceritanya, akhirnya naskah film tersebut selesai dan Quentin langsung ngebut dalam hal pembuatan filmnya. Tanpa banyak buang waktu dalam hal pembuatan filmnya, Quentin langsung menunjuk aktor – aktris pilihannya dan langsung di-amini oleh para actor – aktris tersebut, secara mereka penasaran untuk bekerja sama dengan sutradara yang pernah bekerja sebagai tukang penjaga rental video ini. Hasilnya, film ini kelar cepat dan bisa langsung diputar di festival film Cannes 2009 kemarin serta mendapat hasil positif dan berhasil meng – golkan actor Christoph Waltz ( yang berperan sebagai Kolonel Hans Landa yang kejam ) sebagai penerima Best Actor Award di festival film Cannes 2009 tersebut.
Tanpa buang waktu lagi, ini adalah sekilas synopsis ceritanya. Cerita ber – setting pada jaman kekuasaan Nazi merajalela dimana – mana. Nazi Jerman berhasil menduduki Perancis dan seorang wanita bernama Shosanna Dreyfus (Melanie Laurent) menjadi saksi pembantaian keluarganya di tangan seorang kolonel Nazi super kejam bertangan besi bernama Hans Landa (Christoph Waltz). Dia lalu berhasil kabur ke Paris dan mengubah identitasnya sebagai seorang pemilik bioskop. Di sisi lain Perancis, Lt. Aldo Raine ( Brad Pitt ) sedang membentuk sekelompok pembantai Nazi berjuluk The Basterds yang bertugas untuk membantai semua anggota Nazi yang mereka temui, menguliti kepala mereka, serta misi khususnya adalah MEMBUNUH PARA PETINGGI NAZI DAN KHUSUSNYA, ADOLF HITLER, sang kaisar Nazi. Dibantu oleh aktris Jerman yang juga seorang mata – mata Inggris bernama Bridget Von Hammersmark (Diane Kruger), The Basterds pun merancang pembunuhan sang kepala Nazi tersebut di sebuah bioskop. Di lain pihak, Shosanna pun juga berniat menghabisi nyawa Hans Landa di bioskop tersebut. 1 panggung dengan 2 rencana pembunuhan yang berat. Bagaimana dengan ending pembunuhan ini? Apakah The Basterds serta Bridget mampu melaksanakan tugas mereka? Apakah Shosanna mampu menuntasi balas dendam kematian keluarganya? Jika penasaran, tonton film ini yang dijamin bakal seru, gila – gilaan, dan juga (kabarnya) memiliki twist ending ala Quentin Tarantino.
Dibintangi oleh segudang bintang keren seperti Brad Pitt, Diane Kruger, sampai juga nongolnya Mike Myers yang berperan cameo di film ini, membuat film ini tak bisa anda lewatkan begitu saja. Ditambah, Quentin pun juga memanggil sesama sutradara “sakit” yang merupakan anak didiknya dalam memproduksi film – film sadis seperti Hostel dan Hostel : Part 2, yaitu Eli Roth agar mau berperan sebagai salah satu tokoh The Basterds unik bernama Sgt. Donny Donowitz yang gemar “mengkemplang” kepala para Nazi dengan Baseball Bat, membuat film ini semakin meriah saja. Anda yang suka dengan film – film action nyeleneh yang seru serta full tembak - tembakan ala Spagetthi Western, macam The Dirty Dozen atau film – film koboi jaman dulu ( The Good, The Bad, and The Ugly ), maka film ini layak untuk anda tonton. Apalagi, bagi anda yang memang fans sutradara Quentin Tarantino, dijamin film ini merupakan agenda film yang wajib anda tonton minggu ini. Bagi anda yang juga hanya mencari film war seru full tembak – tembakan serta ringan menghibur, film ini juga bisa anda jadikan pilihan untuk ditonton minggu ini. Tapi perlu diingatkan, seperti film – film Quentin sebelumnya, film ini kemungkinan pun akan cukup banyak adegan dengan darah muncrat dimana – mana serta adegan action keras lainnya, sehingga jika anda yng kurang tahan dengan hal tersebut, ada baiknya anda mempersiapkan diri.terlebih dahulu. Selain itu, durasi yang memakan waktu 2,5 jam juga mungkin bisa membuat anda sedikit ngantuk untuk mengikuti film ini. Ingat, film Quentin rata – rata harus memperhatikan segala hal kecil, sehingga jika anda kelewatan hal kecil tersebut, mungkin anda akan sedikit bingung dengan film ini secara keseluruan. Hambatan lain juga datang dari terlalu segmented nya penonton film – film bikinan Quentin Tarantino akibat ketidak lazimannya dalam membuat film ( misalnya struktur ceritanya yang bisa tidak beraturan, adegan visual yang ganjil, dll ). Tapi tak ada salahnya jika anda mau mencoba film perang unik yang satu ini. Minimal, jika anda suka dengan film Kill Bill volume 1, maka film ini setidaknya tone filmnya agak mirip dengan film tersebut, sehinga tidak terlalu membuat anda pusing seperti ketika anda menonton film Reservoir Dogs misalnya. Apapun kekurangan film ini, kelihatannya film ini idak bisa anda lewatkan begitu saja dan bisa menjadi alternatif film pilihan yang anda bisa tonton minggu ini, selain Cloudy with a Chance of Meatballs. Akhir kata, I Want My Scalps!!!

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis






Preview Cloudy with a Chance of Meatballs


Cloudy with a Chance of Meatballs ( Sony Pictures Animation_2009 )

Sutradara : Phil Lord dan Chris Miller

Pengisi Suara : Bill Hader as Flint Lockwood
                           Anna Faris as Sam Sparks
                           James Caan as Tim Lockwood

Rilis =
• 18 September 2009 ( Amerika )
• 14 Oktober 2009 ( Di Bioskop – Bioskop Indonesia ) 

     Apa jadinya jika suatu hari, bumi terkena cuaca hujan burger, pancake, bakso, dll? Nyummy!! Enak bener deh. Pokoke makan apapun, gratis ampe kenyang, melebihi makan di All You Can Eat Resto deh. He3. XD. Tapi, apakah benar hujan makanan ini terus membawa berkah bagi manusia? Tema unik inilah yang menjadi landasan film Cloudy with a Chance of Meatballs ini.
     Ceritanya sederhana. Flint Lockwood adalah seorang pemuda jenius dan juga seorang penemu di sebuah kota kecil bernama Swallow Falls. Dia telah menciptakan berbagai penemuan yang sayangnya, semua penemuan tersebut merupakan penemuan gagal. Walaupun begitu, ia tak pernah menyerah walaupun dari hati kecilnya, dia merasa bahwa sang ayah tidak pernahbangga terhadap dirinya. Suatu ketika, Flint menemukan alat yang mengubah air menjadi makanan dan secara tak sengaja meluncur ke atas awan. Air yang terkandung di awan tersebut akhirnya berubah menjadi hamburger, pancake, hotdog, steak, dan lainnya sehingga ketika hujan tiba, maka yang ada bukannya hujan air, melainkan hujan makanan – makanan tersebut. Penduduk di Swallow Falls awalnya senang dan bangga dengan Flint karena mereka tak perlu repot lagi untuk mencari dan mendapatkan makanan di sekitar mereka. Flint pun juga dikagumi oleh seorang newscaster bernama Sam Spark yang meliput fenomena ini. Sayang, mesin ciptaan Flint itupun mulai rusak dan akhirnya mulai menyebabkan kekacauan di kota Swallow Falls tersebut. Merasa bertanggung jawab dengan hal tersebut, Flint, dibantu dengan Sam, dan monyet peliharaan Flint yang bernama Steve, maju untuk mengatasi masalah tersebut dan menyelamatkan Swallow Falls dari kekacauan dan kehancuran.
     Film computer graphic animation yang judulnya agak sulit dieja bagi yang baru pertama kali melihat judul filmnya ini diangkat dari sebuah buku anak – anak berjudul sama karangan Judi Barret yang di-ilustrasikan oleh Ron Barret dan buku ini cukup laris di pasaran. Buku ini beredar pada tahun 1978 dan melahirkan sebuah buku sekuel berjudul Pickles to Pittsburgh yang beredar pada tahun 2000 silam. 
     Film ini awalnya merupakan film yang kurang diperhatikan akibat jadwal edarnya yang tidak lazim, yaitu di bulan September, bulan dimana musim liburan sekolah telah usai. Apalagi, bujet pembuatan film ini yang memakan dana 100 juta US$ pun membuat orang – orang bertanya, apa gak kemahalan nih bujetnya untuk sebuah film yang kurang diperhitungkan? Akhirnya, film pun dirilis dan secara mengejutkan, film ini berhasil bertengger di nomor 1 Box Office Amerika dengan pendapatan selama 3 hari pemutarannya mencapai angka 30,3 juta US$. Untuk pemutaran minggu kedua dimana film ini harus melawan film besar Bruce Willis, Surrogates, faktanya adalah kemenangan bagi film Cloudy with a Chance of Meatballs ini dengan pendapatannya hanya turun sebesar 18% dan tanpa ampun langsung menenggelamkan The Surrogates di tangga Box Office. Sampai saat ini, film Cloudy ini berhasil mendaptakan pendapatan 100 Juta US$. 
     Film yang pengisi suaranya adalah bintang – bintang yang biasa – biasa saja, seperti misalnya Bill Hader, Anna Farris, serta Mr. T ini nyatanya mampu membius orang agar mau menonton film ini di bioskop. Rata – rata penilaian para kritikus di AS pun menilai positif film ini. Ditunjang juga dengan promosi trailer yang bagus serta ide cerita yang unik dan tentunya, tampilan makanan yang bisa menggugah selera dan bisa membuat anda menjadi lapar ini, menyebabkan film ini layak untuk ditonton dan layak juga untuk menjadi jawara Box Office Amerika. Ditambah dengan diputarnya film ini lewat format 3D, membuat semua orang penasaran dengan format 3D yang ditawarkan.
     So, untuk minggu ini, anda yang mencari film animasi yang menghibur, maka silakan anda pilih film ini. Yang pasti, film ini pas untuk semua genre umur, baik itu anak – anak, remaja, maupun dewasa. Jadi, jika anda ingin membawa pacar, atau membawa anak – anak, atau membawa teman – teman anda yang ingin mencari film ringan menghibur, maka film Cloudy with a Chance of Meatballs ini menjadi pilihan yang pas untuk anda tonton, asalkan, anda bisa menahan lapar saja selama menonton film ini akibat tampilan makanannya yang real jika anda menonton film ini dengan format 3D. He3. XD. Film ini akan ada dua versi, yaitu 2D dan 3D. Jika ingin melihat film rekomendasi lain di minggu ini, mungkin bisa saya sarankan film Inglorious Basterds yang nanti akan saya jadikan preview juga. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis



Sabtu, 10 Oktober 2009

Review The Ugly Truth


Review

The Ugly Truth ( Columbia Pictures_2009 )

Pemain : Katherine Heigl as Abby Ritcher
Gerard Butler as Mike Chadway

Sutradara : Robert Luketic

Rilis =
• 24 Juli 2009 ( Amerika )
• 3 Oktober 2009 ( Midnight Show Di Bioskop – Bioskop di Indonesia Indonesia )
• 7 Oktober 2009 ( Main di Bioskop – Bioskop Indonesia )

     Setelah hari rabu tanggal 17 Oktober kemarin anda telah membaca preview film The Ugly Truth di blog saya, maka anda sudah menontonnya belum sampai hari ini? Yang pasti, hari sabtu kemarin, akhirnya saya berkesempatan untuk menonton film ini bareng kakak dan teman – teman kakak saya. Lalu, bagaimana hasilnya?
     Sekilas, kita simak lagi synopsis ceritanya untuk sekedar mengingatkan anda. Abby Ritcher ( Heigl ) adalah adalah seorang produser acara pagi di TV yang smart, cantik, dan sexy. Sayang, dia kurang satu bakat dalam hidupnya, yaitu bakat untuk bisa menggaet pria agar bisa menjadi pacarnya. Sifatnya yang sangat perfeksionis dan selalu mengatur ini itu membuatnya disegani oleh semua pria yang pernah berkencan dengannya. Sampai suatu ketika, Abby harus bekerja sama dengan Mike Chadway ( Butler ), pria playboy dan matang serta mapan yang mengelola acara The Ugly Truth yang membahas tentang bagaimana caranya berhubungan antara pria dan wanita agar menjadi lebih baik dan bahagia lagi serta tips and trick nakal ala Mike Chadway supaya para wanita di luar sana bisa mengetahui segala hal tentang pria serta bagaimana cara wanita – wanita kesepian tersebut mendapatkan pria yang baik dan juga bagaimana caranya supaya pria bisa lebih intim lagi berkenalan dengan sang wanita pujaan hatinya. Hebohnya, acara Mike terkadang lebih ke arah menjual ke – MACHO – an cowok serta terkadang merendahkan wanita. Pantas saja hal ini membuat Abby rada emoh untuk bekerja sama dengan Mike. Sialnya, dengan kehadiran Mike sebagai bintang tamu di acara TV nya Abby, justru membuat rating acara TV buatannya itu menjadi naik drastis dan pihak studio menyukai hal tersebut. Tak hanya itu, masalah lainnya adalah Abby ternyata jatuh cinta dengan pria yang berprofesi sebagai seorang dokter yang merupakan tetangganya. Mike yang melihat peluang ini – pun langsung menantang Abby tentang teori masalah hubungan percintaan. Jika teori dan pengajaran Mike terbukti berhasil, maka Mike mau supaya Abby mau bersikap sedikit lebih baik dan lebih ko – operatif terhadap Mike sebagai rekan kerja di acara TV pagi tersebut. Tapi jika teori dan pengajaran Mike tidak ampuh buat Abby untuk mendapatkan cinta sang dokter itu, maka Mike harus mundur dari acara besutan Abby tersebut. Lalu bagaimana dengan ending cerita ini? Apa Mike bisa tahan untuk terus mengajari Abby tanpa menjadikannya pacar karena faktor kecantikan dan keseksian Abby?
     Cerita yang klise? Iya juga. Film ini berjalan klise dan membosankan? Iya dan TIDAK!! Iya untuk klise – nya, tapi TIDAK untuk membosankannya. Film justru berjalan lancar tanpa hambatan, tidak ada adegan yang sia – sia, dan juga BERHASIL untuk mempertahankan ritme filmnya yang terus ringan menghibur tanpa beban pikiran dan juga tetap bisa membikin kita para penonton tertawa terbahak – bahak dari awal sampai akhir film. Joke – joke yang dilemparkan di film ini, walaupun terkesan sex joke, vulgar, dan dewasa, tapi justru terkesan kocak dan lucu banget untuk ditertawakan. Jika anda memiliki hearing yang bagus untuk Bahasa Inggris, coba deh untuk memperhatikan kalimat – kalimat yang dilontarkan oleh Abby dan Mike di film ini, terkesan vulgar. Tapi hebatnya, tim subtitling untuk film ini berhasil untuk menterjemahkannya secara normal, tapi masih terkesan normal untuk ditertawakan. Tim sukses di belakang layar film ini, sutradara Robert Luketic yang ahli dalam genre film drama komedi romantis (resume filmnya antara lain Legally Blonde, Win a Date with Tad Hamilton, dll), serta sokongan penulis naskah Nicole Eastman, Karen McCullah Lutz, dan Kirsten Smith yang sudah berhasil meng – Golkan banyak proyek drama komedi romantis beken seperti 10 Things I Hate About You, Legally Blonde, She’s the Man, dll, benar – benar berhasil untuk membuat sebuah film drama komedi romantis yang ringan menghibur serta bisa membuat kita tertawa lepas dari awal sampai akhir film.
     Tapi, yang menjadi dalang sesungguhnya kesuksesan film ini adalah tentunya duet maut kedua aktor aktris utama film ini, yaitu Gerard Butler dan Katherine Heigl. Khusus untuk Gerard Butler, aktor scottish – british ini kembali bermain memukau di genre film yang baru bagi sang aktor ini. Melalui tokoh Mike Chadway ini, Gerard seakan – akan masuk banget dan benar- benar menjiwai tokoh Mike ini, playboy, sle’ngean, gila – gilaan serta over PD dan ganteng macho mapan. Gaya bicaranya yang over PD banget dalam hal mengetahui what women wants serta tengil dan terkesan liar, gerak jalan, bahasa tubuh, mimik muka playboy nya ini bener – bener pas banget bagi Gary ( sapaan akrab Gerard Butler di dunia nyata ). Ditunjang dengan permainannya yang alami serta wajah ganteng body mantap membuat tokoh Mike menjadi hidup banget. Lalu untuk Heigl? Wah, kayaknya memang Heigl sekali lagi berhasil mengukuhkan eksistensinya sebagai ratu film drama komedi romantis saat ini yang sebelumnya dipegang oleh Meg Ryan. Permainannya sebagai tokoh Abby yang cantik, sexy, dan smart tapi super pengatur dan perfeksionis ini benar – benar dilahap dengan pas oleh Heigl. Apalagi, di film ini, point plus Heigl dialamatkan pada adegan Heigl di restaurant yang seru, kocak, dan seksi, serta pada adegan dimana Abby selalu senang banget dalam satu hal sampai – sampai dia bergaya seperti anak kecil, melompat kesana kemari tak beraturan. Dan, setelah kedua aktor aktris ini berhasil berperan sebagai tokoh masing – masing, chemsitry mereka pun ternyata juga nge – blend banget dan pas sebagai sepasang manusia beda jenis kelamin yang awalnya mereka kurang bersahabat, tapi lambat laun menjadi jatuh cinta juga satu sama lain. Permainan mereka benar – benar kompak dan serasi banget sebagai sepasang rekan kerja dan juga sebagai sepasang kekasih.
     Overall, film ini sekali lagi bisa saya katakan KLISE dari segi ide cerita serta ritme ceritanya yang pasti deh sudah ketebak oleh para penonton dari awal – awal film. Tapi, dengan resep kesederhanaan, cerita yang kocak dan romantis serta mengalir lancar, para kru di belakang layar yang memang sudah berpengalaman di genre film seperti ini, serta tentunya, faktor chemistry yang blend banget antara kedua aktor – aktris utamanya inilah yang akhirnya membuat The Ugly Truth berhasil membuat semua orang terhibur dan tertawa terpingkal – pingkal dari awal sampai akhir film ( buktinya, 1 bioskop tertawa terus dari awal sampai akhir film ini, khususnya rombongan saya, kakak saya, dan juga teman – temannya. He3. XD ) serta merasa gemas dan terbius dengan romantisme kedua tokoh di film ini ( Abby dan Mike ), diterima oleh semua masyarakat sehingga tidak merasa rugi untuk menyaksikan film ini dan akhirnya berhasil mengantarkan The Ugly Truth menjadi film yang sukses secara komersil ( $88,440,877 untuk pasar AS dan $16,712,190 untuk pasar internasional sehingga total pendapatan secara worldwide adalah $105,153,067 ). Film ini dengan cerdik pula berhasil membidik semua kalangan dalam status hubungan, baik itu yang lagi jomblo dan juga bagi mereka – mereka yang sedang pacaran, entah itu wanita ataupun pria. Harap diingat, mungkin sebaiknya film ini ditonton untuk kalangan minimal berumur 17 tahun akibat joke – joke dan beberapa adegannya yang terkesan sexy banget. He3. XD. Overall, good movies with great laugh, good romantic scene, and great actor and actress. Good job team. He3. XD.


Point :
Cerita      = 5 / 10
Pemeran = 8 / 10
Kriteria khusus :
Komedi    = 8 / 10
Unsur Hiburan = 7 /10
Total = 7 / 10


Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Selasa, 06 Oktober 2009

Preview The Ugly truth


Preview

The Ugly Truth ( Columbia Pictures_2009 )

Pemain : Katherine Heigl as Abby Ritcher
                 Gerard Butler as Mike Chadway

Sutradara : Robert Luketic

Rilis =
• 24 Juli 2009 ( Amerika )
• 3 Oktober 2009 ( Midnight Show Di Bioskop – Bioskop di Indonesia Indonesia )
• 7 Oktober 2009 ( Main di Bioskop – Bioskop Indonesia )

     Apa jadinya jika 2 manusia yang menyandang status tersendiri di dunia film beradu acting dalam 1 film? Hal ini pernah terjadi sebelumnya, yaitu di film action seru Mr and Mrs Smith. Yap. 2 orang beda jenis kelamin yang dianugerahi sebagai the sexiest man and the sexiest woman in the world, Brad Pitt dan Angelina Jolie, dipertemukan oleh sutradara Doug Liman di film action yang menjadi hit saat itu. Memang, lewat film ini, membuat Brad Pitt akhirnya jatuh cintrong dengan Angelina dan menceraikan Jeniffer Aniston yang saat itu masih menjadi istrinya. Tapi justru secara hasil Box Office, film Mr and Mrs Smith ini laku keras secara financial. Hasil pendapatan 478 Juta US$ untuk peredaran secara keseluruhan menjadi bukti nyata kesuksesan film action yang satu ini. Tak Cuma akibat pemberitaan gossip gila – gilaan saja yang membuat film ini akhirnya sukses berat dimana – mana, tapi juga lewat kualitas filmnya yang seru tapi juga lucu dan menghibur serta tentunya, CHEMISTRY YANG PAS yang ditampilkan oleh kedua bintang utama film ini. Brad dan Angelina pun dinilai pas banget oleh penonton dan kritikus film sebagai sepasang suami istri yang ternyata merupakan sepasang pembunuh bayaran handal untuk masing – masing agensi; sama – sama seksi, konyol, lucu, tapi juga sama – sama handal dalam beradegan action dan tentunya, beradegan mesra layaknya pasangan suami istri. 
     Nah, tahun ini, 2 selebritis beda gelar, yaitu Ratu Film – Film Drama Komedi Romantis dan Pria ter – MACHO di Muka Bumi ini, dikawinkan dalam satu film bergenre drama komedi romantis di bawah arahan sutradara spesialis genre drama komedi romantis. Yap Yap Yap. Benar sekali. Katherine Heigl dan Gerard Butler dipertemukan oleh sutradara Robert Luketic dalam film The Ugly Truth yang menjadi sleeper hit di summer tahun ini.
     Ceritanya ringan menghibur saja. Abby Ritcher ( Heigl ) adalah adalah seorang produser acara pagi di TV yang smart, cantik, dan sexy. Sayang, dia kurang satu bakat dalam hidupnya, yaitu bakat untuk bisa menggaet pria agar bisa menjadi pacarnya. Sampai suatu ketika, Abby harus bekerja sama dengan Mike Chadway ( Butler ), pria playboy dan matang serta mapan yang mengelola acara The Ugly Truth yang lebih ke arah menjual ke – MACHO – an cowok serta terkadang merendahkan wanita. Pantas saja hal ini membuat Abby rada emoh untuk bekerja sama dengan Mike. Sialnya, dengan kehadiran Mike sebagai bintang tamu di acara TV nya Abby, justru membuat rating acara TV buatannya itu menjadi naik drastis dan pihak studio menyukai hal tersebut. Tak hanya itu, masalah lainnya adalah Abby ternyata jatuh cinta dengan pria yang berprofesi sebagai seorang dokter yang merupakan tetangganya. Mike yang melihat peluang ini – pun langsung menantang Abby tentang teori masalah hubungan percintaan. Jika teori dan pengajaran Mike terbukti berhasil, maka Mike mau untuk menjadi penasihat Abby untuk mendapatkan dan mempertahankan hubungan cinta Abby dengan sang dokter tersebut. Tapi jika teori dan pengajaran Mike tidak ampuh buat Abby untuk mendapatkan cinta sang dokter itu, maka Mike harus mundur dari acara besutan Abby tersebut. Lalu bagaimana dengan ending cerita ini? Apa Mike bisa tahan untuk terus mengajari Abby tanpa menjadikannya pacar karena faktor kecantikan dan keseksian Abby? Well, kayaknya penonton sudah bisa menerka – nerka akhir film ini deh. He3. XD.
     Ceritanya sekilas klise dan hampir – hampir mirip dengan film – film drama komedi romantis lainnya, misalnya How to Loose a Guy in 10 Days. Tapi tak perlu khawatir. Dengan berbekal amunisi seperti aktris Katherine Heigl yang dicap sebagai ratu film – film drama komedi romantis, Luketic yang ahli dalam genre film drama komedi romantis (resume filmnya antara lain Legally Blonde, Win a Date with Tad Hamilton, dll), serta sokongan penulis naskah Nicole Eastman, Karen McCullah Lutz, dan Kirsten Smith yang sudah berhasil meng – Golkan banyak proyek drama komedi romantis beken seperti 10 Things I Hate About You, Legally Blonde, She’s the Man, dll, membuat film ini cukup untuk diperhitungkan sebagai film yang cukup OK untuk ditonton. Amunisi terampuhnya untuk menarik kaum hawa adalah hadirnya bintang macho Gerard Butler. Aktor yang merupakan saingan Jason Statham dalam hal macho ini memang terkenal sebagai actor yang mau mencoba berbagai genre film. Sebut saja adu aktingnya dengan aktris Hillary Swank lewat film romantis yang cukup menguras emosi dan air mata para wanita berjudul P.S. I Love You; film gangster blo’on arahan sutradara nyentrik Inggris, Guy Ritchie, berjudul Rock ‘n Rolla, dan tentunya adalah lewat film paling keras dan paling stylish dalam sejarah perfilman epik battle jaman kuno yaitu 300, dimana Butler berperan sebagai Leonidas, raja Sparta yang tak kenal takut dan tak kenal putus asa untuk menggebuk para prajurit Persia guna melindungi Sparta serta tentunya memamerkan perut six pack badan tegap untuk membius kaum hawa dan membuat iri kaum adam. Dalam film The Ugly Truth ini, Butler ditantang agar bisa mengocok perut penonton tapi juga sekaligus menarik hati para penonton wanita serta tentunya mengimbangi permainan menggemaskan dan menciptakan chemistry yang pas dengan aktris cantik yang laku lewat film Knocked Up dan 27 Dresses serta serial TV Grey’s Anatomy, Katherine Heigl.
     Kelihatannya, dengan kelengkapan yang ada di film ini, film ini bisa untuk menjadi hit di Indonesia. Di Amerika, film ini terbukti menjadi sleeper hit di tengah gempuran film – film summer yang megah, wah, full special effect, seru, serta tentunya berbiaya lebih mahal ketimbang ongkos produksi film ini. Dengan resep kesederhanaan, menghibur penonton pria dan wanita, serta chemistry yang kuat dari kedua bintang utamanya, membuat film ini laku keras di AS sana. Kekurangan film ini saya nilai ada dua. Selain dari sector cerita yang biasa saja, factor lainnya adalah film ini terlalu lama masuk ke Indonesia. Setelah saya cek ke berbagai sumber, film The Ugly Truth ini akan dilepas DVD originalnya pada tanggal 10 November 2009. Hal ini bisa mengakibatkan penonton jadi malas nonton ke bioskop dan lebih memilih membeli DVD nya karena DVD nya sudah pasti merupakan copy – an dari DVD original. Jika anda bisa mengesampingkan hal itu dan lebih memilih untuk menonton film ini di bioskop, maka saya rasa hal itu tidak menjadi kekurangn berarti bagi film ini. Yang pasti, pilihan film di minggu ini yang cukup layak untuk anda tonton di minggu ini ( minggu ke 2 bulan Oktober 2009 ini ) adalah The Ugly Truth serta film action thriller misteri Whiteout. Pilihannya tinggal di tangan anda. Jika anda mau mengajak pacar anda untuk menonton film drama komedi romantis, film The Ugly Truth menjadi pilihan yang pas bagi anda untuk menyenangkan hati si dia. Jika anda ingin menonton film ringan menghibur bareng sahabat – sahabat anda, film The Ugly Truth ini juga pas bagi anda sekalian. Akhir kata, selamat menonton. ;).


Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis




Michael Bay Tancep Gas untuk Buat Transformers 3!!!!

     Anda penggemar film seru Transformers 1 dan 2? Film adu gebuk dan baku tembak robot - robot Cybertron yang nyasar ke bumi ini akan siap untuk menggebrak dunia lagi pada 1 Juli 2011. Setelah sebelumnya Michael Bay memberitahu bahwa Transformers 3 bakal dirilis 4 Juli 2012 karena dia kecape'an untuk membuat Transformers 1 dan 2 secara marathon, akhirnya telah dikonfirmasi bahwa Bay siap untuk merilis Transformers 3   1 tahun lebih cepat dari rencana semula.

     Berdasarkan tulisan di web nya ( http://www.michaelbay.com/newsblog/files/a2bd79bb4c222b807e27707aaf1497e6-570.html ), Michael Bay meralat tanggal rilis Transformers 3 dan langsung cabut kerja keras untuk mewujudkan proyek film seru ini. Tanpa banyak waktu, dia langsung mengadakan meeting dengan ILM (Industrial Light & Magic), perusahaan spesial efek yang bertugas untuk menangani urusan visual efek film Transformers 1 dan 2 selama 5 jam untuk membicarakan kemungkinan - kemungkinan spesial efek yang akan ditampilkan di Transformers 3. Kelar dengan meeting 5 jam yang melelahkan tersebut, Bay langsung cabut bersama penulis naskah Ehren Kruger ( penulis naskah Transformers 2 ) ke markas Hasbro untuk membicarakan kemungkinan - kemungkinan tokoh - tokoh baru dari fraksi Decepticon dan Autobots untuk dihadirkan di Transformers 3. Kalo Robert Orci dan Alex Kurtzman jadi untuk direkrut lagi di film Transformers 3, maka hampir 90% robot - robot yang hadir di Transformers 3 salah satunya adalah robot kejam dan gede banget bernama Unicorn serta kemungkinan munculnya triple changer robot ( robot yang bisa berubah menjadi 3 bentuk ) karena kedua ide itu adalah ide kedua penulis naskah tersebut.

     Bagaimana dengan Megan Fox? Bay seperti yang sudah kita tahu, memang lagi perang statement di media - media masa akhir - akhir ini. Tapi, Bay tidak ambil pusing dengan perang statement itu dan ( kemungkinan ) tetap akan memberikan peran Mikaela Banes ke tangan Megan Fox.

    Wadudududududududuh. Ini bener - bener berita yang menggembirakan sekaligus mencemaskan bagi saya. Gembira, karena film Transformers 3 akhirnya maju setahun lebih awal dari perkiraan semula, sehingga saya bisa kembali melihat para robot adu gebuk dan baku tembak gila - gilaan dan memang sudah saya nanti - nantikan film Transformers 3, walaupun film Transformers 2 kualitasnya amburadul bin ecepelekedut. Mencemaskan, karena Transformers 2 aja dengan jeda waktu sedeket itu ( Transformers 1 dan 2 jeda waktunya hanya 2 tahun, sama seperti Transformers 2 ke 3 ini lagi ), hasil filmnya ancur amburadul bin ecepelekedut. Memang adu gebuk, baku tembak, ledak - ledakan super keras, dan makin banyaknya jumlah robot yang nongol, membuat film ini jadi makin gila - gilaan dan seru, tapi kualitasnya justru jadi melempem dibanding Transformers 1. Yah, semoga aja, Transformers 3 kualitas ceritanya bisa membaik lagi ketimbang Transformers 2. Jika bobot cerita dan action serta spesial efeknya nambah dan jadi sama - sama baik, pasti, Transformers 3 jadi film yang OK lagi seperti Transformers 1. Tentang megan Fox? No Comment. Yang penting, Megan ama Shia LaBeouf harus balik lagi jadi Mikaela dan Sam Witwicky karena image mereka memang sudah melekat dengan kedua karakter tersebut. Agent Simmons yang blo'on? Boleh juga balik lagi. He3. XD.

     Yang pasti, apapun tanggapan saya ini, saya yakin, film Transformers 3 tetep bakal ditunggu semua orang kehadirannya. Entah dengan cerita yang memikat ataupun tidak, tapi yang penting, orang bisa kembali melihat pertempuran kedua fraksi robot gila dan edan tapi manusiawi ini. Mereka bisa melihat lagi para robot saling adu jotos, baku tembak super seru, saling ledak - meledaki satu sama lain, serta bisa merasa terhibur lagi melihat sajian spesial efek dan action super seru. Tapi ada kecurigaan nih. kayaknya Michael Bay sengaja nih kejar setoran coz memang proyek - proyek filmnya sedang penuh - penuhnya, apalagi proyek film duo polisi tengil Miami PD, Bad Boys 3, telah siap diproduksi lagi. Mungkin sambil nunggu kejelasan Will Smith, Martin Lawrence, dan Jerry Bruckheimer untuk bergabung  lagi di proyek film polisi super seru itu, Bay langsung tancep gas aja untuk membuat Transformers 3 daripada nganggur. Jadi, begitu Transformers 3 udah rilis, dia bisa langsung produksi Bad Boys 3 karena sudah ada jeda waktu dan kemungkinan besar, semua pentolan seri Bad Boys ( Smith, Lawrence, dan Jerry ) udah siap untuk produksi lagi Bad Boys 3. Well, that's look like a cool idea bro. He3. XD.

     So, seperti kalimat favorit kedua fraksi di Transformers :

                  Autobots : Autobots, ROLL OUT!!!

                  Decepticon : Decepticon ATTACK!!!

     Kita tunggu kehadiran film pertempuran robot - robot di Transformers 3 ini. PASTI!!!! ;).

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis