Sabtu, 20 Februari 2010

Preview The Wolfman


Preview 
The Wolfman ( Universal Pictures_2010 )
Pemain : Benicio del Toro as Lawrence Talbot
  Anthony Hopkins as Sir John Talbot, 
  Emily Blunt as Gwen Conliffe
  Hugo Weaving as Francis Aberline

Sutradara : Joe Johnston

Rilis =
• 12 Februari 2010 ( Amerika )
• 17 Februari 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

     Legenda tentang Manusia Serigala atau Wolfman atau biasa disebut juga dengan sebutan Werewolf menrupakan salah satu legenda monster terkenal di seluruh jagat raya, selain Vampir, Drakula, dan kawan – kawan monster lainnya. Sudah sejak jaman dulu, para sineas Hollywood tertarik untuk membuat film tentang legenda mengenai manusia serigala tersebut. Maka, di tahun 1941, muncullah film berjudul The Wolfman yang cukup menyita perhatian kalangan umum pada waktu itu. Film ini dikenal sebagai legenda dalam dunia perfilman dan karena film ini pula lah, maka bermunuculan lah film – film dengan tema Manusia Serigala tersebut. Tak cuma itu, film – film tentang manusia serigala itupun juga digabungkan dengan sesama monster lain untuk dibuat cerita tentang pertarungan antara sang manusia serigala dengan monster – monster lainnya, sepertt melawan vampir dalam film Underworld atau bertemu dengan sesama monster lainnya seperti dalam cerita Van Helsing, dimana sang werewolf bertemu dengan Dracula dan juga monster terkenal lainnya, yaitu Frankenstein.
     Pada bulan Maret 2006, pihak Universal mengumumkan untuk meremake film horor klasik mereka berjudul The Wolfman. Benicio Del Toro pun diajak untuk bernegosiasi untuk membintangi versi remake nya ini dan diapun bersedia untuk membintangi film remake Wolfman ini. Permasalah justru datang dari segi sutradara, dimana banyak sutradara yang meminang Universal untuk membuat film ini. Awalnya, Mark Romanek dipilih Universal untuk menjadi sutradara film ini. Namun, akhirnya Romanek keluar karena masalah budget yang tidak disetujui oleh pihak Universal. Universal lalu memiliki beberapa kandidat sutradara pengganti, mulai dari sutradara trilogy Rush Hour, yaitu Brett Ratner, kemudian sutradara lawas Frank Darabont, James Mangold, Joe Johnston, Bill Condon, sampai Martin Campbell pun juga kepincut untuk menjadi sutradara film ini. Akhirnya Universal memilih Joe Johnston untuk menjadi sutradara film ini dan beberapa pemain lawas lainnya pun berhasil digaet untuk bermain dalam film ini, seperti Sir Anthony Hopkins, Emily Blunt, dan Hugo Weaving. Syuting berjalan lancar selama 4 bulan, dari bulan Maret sampai Juni 2008 dan ada beberapa syuting tambahan sekitar tahun 2009.
     Cerita dari film Wolfman ini tergolong sederhana saja. Seorang pemuda bernama Lawrence Talbot ( del Toro ) pulang ke kampung halamn atas untuk mencari kakaknya yang hilang secara misterius serta bertemu dengan sang ayah, Sir John Talbot ( Hopkins ). Dalam pencariannya, Lawrence dibantu oleh kekasih sang kakak yang menghilang tersebut, bernama Gwen Conliffe (Blunt). Ketika sedang melakukan investigasi sendirian, Lawrence diserang makhluk serigala. Ketika terbangun esok harinya, Lawrence hanya merasa sedikit sakit saja. Dan tak lama setelah itu, terjadilah pembantaian besar – besaran di kampung Lawrence, sampai – sampai, seorang inspektur terkenal dari Skotlandia bernama Francis Aberline (Weaving) turun tangan untuk menangani kasus ini. Aberline curiga bahwa pelaku pembunuhan adalah Lawrence, sedangkan Lawrence berusaha untuk melindungi Gwen dari serangan pembunuh misterius yang sedang menteror desanya tersebut. Sampai akhirnya, Lawrence pun sadar, bahwa dirinya ternyata memiliki rahasia kelam dalam dirinya, bahwa dirinya ternyata bukan merupakan manusia biasa sejak serangan yang menimpa dirinya tempo hari dan perburuan Aberline terhadap dirinya pun semakin gencar. Bagaimana dengan nasib akhir Lawrence? Apakah dia mampu untuk melindungi Gwen, walaupun sebenarnya dia ternyata memiliki rahasia kelam dalam dirinya? Tonton saja deh film horror seru yang satu ini. He3. XD.
     Film yang sudah ditunggu oleh para pecinta film horror klasik dan juga para pecinta tokoh werewolf ini memiliki beberapa kali pergantian jadwal edar. Awalnya film ini direncanakan untuk beredar pada tahun 2007. Sayang, akibat pergantian sutradara, jadwal edar untuk tahun 2007 dinilai mustahil, sehingga akhirnya mundur menjadi tanggal 12 November 2008. Akhirnya, jadwal film ini mundur lagi menjadi 12 Februari 2009, kemudian mundur lagi menjadi 3 April 2009, kemudian menjadi 6 November 2009, dan akhirnya, ditetapkanlah jadwal edar tetapnya, yaitu 12 Februari 2010. Jadwal edar yang terus mundur ini membuat banyak pihak bertanya – tanya, apakah yang sebenarnya terjadi dengan film The Wolfman ini? Apakah kualitas filmnya meragukan sampai – sampai film ini mundur sampai 5 kali untuk jadwal rilisnya? Atau memang takut kalah saingan dengan film lain? Dan akhirnya, pertanyaan – pertanyaan publik itupun terjawab pada tanggal 12 Feburari tersebut. Hasil film inipun tergolong biasa saja, baik dari segi kritik dan juga pendapatan Box Officenya, karena kalah bersaing dengan film Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief dan Valentine’s Day pada saat yang bersamaan. Tapi, pendapatan sebesar 31,5 juta US$ bisa dikatakan cukup lumayan untuk ukuran film yang mengalami penundaan sampai 5 kali. Terbukti, fans film ini tetap setia menunggu film ini beredar di bioskop walaupun sempat mengecewakan hati mereka sebanyak 5 kali dari tahun 2007 kemarin. 
     Overall, film ini bisa menjadi pilihan bagi anda untuk menonton film horror klasik yang diremake ulang oleh orang – orang yang berkualitas di bidangnya. Film ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena deretan aktor aktris beken yang mendukung film ini. 3 orang peraih Oscar ( Benicio del Toro lewat film Traffic; Anthony Hopkins lewat film The Silence of the Lambs; dan sang penata rias untuk film ini, Rick Baker, berhasil memperoleh Oscar untuk kategori Best Makeup Effects dari berbagai film, seperti Men in Black, The Nutty Professor, dll. ) menjadi jaminan akan kualitas film ini dan secara otomatis, mendongkrak popularitas film ini. So, bagi anda yang ingin mencari film horror seru yang berbeda untuk minggu ini, di tengah gempuran film – film romantis yang keluar minggu – minggu ini, film The Wolfman ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi anda. Atau, ingin mencari film dengan tema horror untuk ditonton bareng pacar anda, film ini bisa menjadi menjadi pilihan anda berdua. Atau, anda fans setia makhluk werewolf atau juga fans setia film klasik The Wolfman tahun 1941, film The Wolfman versi baru ini WAJIB anda tonton. Akhir kata, selamat menonton. ROARRRRRR!!!!!!

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer :



Preview Dear John


Preview 
Dear John ( Sony Pictures_2010 )
Pemain : Channing Tatum as John Tyree
                Amanda Seyfried as Savannah Lynn Curtis

Sutradara : Lasse Hallstrom

Rilis =
• 5 Februari 2010 ( Amerika )
• 18 Februari 2010 (Main di Bioskop Indonesia, Eksklusif hanya di BlitzMegaplex)

     Apa jadinya jika anda memiliki pacar seorang tentara yang hanya sempat berpacaran selama beberapa bulan dan kemudian pacar anda harus bertugas kembali ke medan perang yang sangat brutal dan beresiko tinggi? Apakah anda mampu untuk mempertahankan hubungan cinta anda tersebut? Itulah pertanyaan yang menjadi bahan perenungan lewat sebuah film romantis berjudul Dear John.
     Film ini berkisah tentang seorang prajurit US Army Special Force muda bernama John Tyree ( Tatum ) yang sedang liburan di kampung halamannya. Prajurit muda ini lebih sering menghabiskan waktunya untuk surfing di pantai ketika pulang di kampung halamannya ketimbang menghabiskan waktu dengan sang ayah yang merupakan seorang kolektor koin yang kurang memperhatikan anaknya tersebut. Suatu hari, John jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Savannah ( Amanda ) di pantai tempat John biasa surfing. Setelah menolong Savannah dan berkenalan dengannya, John pun akhirnya PDKT dengan Savannah dan kemudian merekapun berpacaran. Tapi sayang, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, sebab masa cuti John telah habis dan diapun harus berangkat kembali ke Irak, tempat selama ini dia bertugas. Walaupun dengan berat hati, Savannah akhirnya merelakan John kembali ke medan perang. Merekapun tetap berpacaran dengan cara berhubungan via surat yang mereka saling tulis dan saling kirim. Sampai akhirnya, ada sebuah ujian cinta di antara mereka yang bisa menyebabkan kehancuran hubungan mereka. Bagaimanakah dengan akhir kisah cinta mereka? Apakah John dan Amanda sanggup menghadapi ujian cinta mereka tersebut dan berhasil mempertahankan hubungan cinta mereka? Atau justru sebaliknya? Dan bagaimana dengan kelanjutan hubungan antara John dengan sang ayah? Apakah membaik, atau justru memburuk? Kalau penasaran, nonton aja deh filmnya yang ( kabarnya ) super romantis dan mengurasair mata ini.
     Film Dear John ini diangkat dari novel berjudul sama karangan Nicholas Sparks. Seperti yang kita ketahui, Nicholas Sparks adalah pengarang novel – novel romantis sarat makna yang beberapa karyanya sudah diangkat ke layar lebar, seperti Message in a Bottle, A Walk to Remember dan Nights in Rodanthe,. Yang paling terkenal adalah The Notebook yang berhasil menjadi film paling romantis dan paling menyentuh di tahun 2004 silam. Nama Channing Tatum dan Amanda Seyfiried langsung dipilih sebagai pasangan dalam film ini setelah hak cipta novel Dear John sudah dibeli. Channing, yang sekarang sedang menjadi idola baru kaum hawa ini, diangap pas berperan sebagai seorang tentara US Army Special Force dan image tersebut sudah dibuktikan lewat film action seru tahun ini yang juga memasang embel – embel tentara, yaitu G.I. Joe : The Rise of COBRA. Pastinya, dengan dipilihnya Channing untuk film Dear John ini, diharapkan bisa menarik kaum hawa untuk mau menonton film ini. Sedangkan untuk Amanda, baru saja kita lihat aktingnya dalam film Jeniffer’s Body. Sebenarnya ada kekuatiran, apakah Amanda bisa click dengan Channing untuk urusan chemistry di film ini? Dan, jawaban itupun akhirnya terjawab sudah dengan kesuksesan film ini di tangga Box Office. Tanpa ampun, film ini langsung menendang Avatar keluar dari singgasana raja Box Office di Amerika pada tanggal 8 Februari 2010. Film ini berhasil meraih pendapatan memukau untuk ukuran sebuah film yang tidak terlalu diperhatikan dan juga sedang bersaing dengan film berprospek cerah lainnya, yaitu From Paris with Love. Nyatanya? Jangankan From Paris with Love, Avatar saja langsung dilengserkan dari posisi nomor 1 Box Office Amerika dengan pendapatan sebesar 30,5 Juta US$. Kritik terhadap film ini pun tergolong cukup baik dan chemistry antara Chaninng Tatum dengan Amanda Seyfried di film ini juga cukup baik dan cukup bisa menguras air mata, walupun rata – rata orang pada berpendapat bahwa chemistry mereka masih kalah dengan chemistry pasangan Ryan Gosling dan Rachel McAdams lewat film yang diangkat dari karya Nicholas Sparks terdahulunya, yaitu The Notebook. Tapi tetap, film ini dinilai sukses dari segi komersil dan juga sukses untuk merebut hati penonton, khususnya para wanita dan mereka yang sedang berpacaran
     Lewat pencapaian prestasi film ini serta juga kejutan bahwa film ini berhasil menggebuk Avatar di tangga Box Office, ada 1 pertanyaan besar dalam kepala saya, bagaimana sih sebenarnya kualitas film penggebuk Avatar ini? Walaupun memang review film ini bagus untuk publik Amerika, kita para calon penonton harus hati – hati terhadap ekpektasi erhadap film ini. Jangan berharap tinggi banget, tapi ternyata hasilnya begitu – begitu saja. Tapi lewat fakta – fakta yang ada di Amerika, yah, bolehlah kita berharap, minimal film ini menghibur, romantis, dan menyentuh hati para pasangan pacaran serta kaum hawa di Indonesia ini.
     Overall, film ini tidak bisa kita kesampingkan begitu saja. Sayang untuk melewatkan film yang berhasil menggeser Avatar di Box Office Amerika ini. Apalagi, dengan jaminan bahwa pengarang cerita film ini adalah si pembuat drama romantis terpuji dan menguras air mata di tahun 2004 lalu yaitu The Notebook, pastinya kualitas film Dear John ini akan romantis dan penuh makna tentang perjuangan mempertahankan cinta di tengah – tengah badai dan kemelut yang membelenggu. So, bagi anda kaum hawa yang suka dengan film romantis atau bener – bener fans sejati Channing Tatum, film ini JANGAN anda lewatkan ya. Atau, bagi anda, para pasangan yang sedang berpacaran dan sedang bingung untuk memilih film romantis lainnya selepas menonton film romantis Valentine’s Day minggu lalu, maka film Dear John ini wajib anda tonton di weekend ini. So, akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer :



Kamis, 11 Februari 2010

Review Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief


Review

Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief ( 20th Centuy Fox_2010 )

Pemain : Logan Lerman as Percy Jackson
  Brandon T. Jackson as Grover
  Alexandra Daddario as Annabeth
  Jake Abel as Luke
  Sean Bean as Zeus
  Pierce Brosnan as Mr. Brunner / Chiron
  Steve Coogan as Hades
  Kevin McKidd as Poseidon
  Uma Thurman as Medusa

Sutradara : Chris Columbus

Tanggal Edar : 12 Februari 2010 ( Amerika Serikat )
  10 Februari 2010 ( Indonesia )

     Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief adalah film yang diangkat dari novel berjudul sama. Sampai sekarang, novel Percy Jackson sudah ada 5 seri, yaitu Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief, Percy Jackson and the Olympians : The Sea of Monsters, Percy Jackson and the Olympians : The Titan's Curse, Percy Jackson and the Olympians : The Battle of the Labyrinth, Percy Jackson and the Olympians : The Last Olympian. Novel ini begitu terkenal di Amerika dan menjadi menjadi New York Times Best Seller list untuk buku anak – anak selama 134 minggu. Melihat peluang bisnis yang bagus, 20th Century Fox langsung membeli hak cipta film ini untuk diangkat ke layar lebar. Di bulan April tahun 2007, Fox langsung menunjuk Chris Columbus menjadi sutradara film ini. Sutradara asal Inggris yang merupakan sutradara dwilogi awal film Harry Potter ini pun langsung meng-amini tawaran Fox dan dia langsung bekerja secara simultan untuk film ini. Karena telah terlatih dalam memilih cast seri Harry Potter, Chris belajar bahwa para pemain film ini nantinya akan tetap dikontrak untuk berperan sebagai tokoh mereka masing – masing jika film Percy Jackson yang pertama ini sukses, sehingga para aktor dan aktris utama yang dipilihnya bisa tetap memerankan tokoh mereka masing – masing, sama seperti para pemain di seri Harry Potter. Dengan masa syuting 4 bulan ( April – Juni 2009 ), film ini akhirnya siap edar di 12 Februari 2010. Indonesia mendapat kesempatan untuk menikmati film ini terlebih dahulu di bioskop – bioskop Indonesia, 2 hari lebih cepat ketimbang jadwal edar di Amerika. Hasilnya? Mari kita lihat sama – sama.
     Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief ini merupakan seri pertama dari 5 seri Percy Jackson and the Olympians. Berkisah tentang seorang pemuda bernama Percy Jackson ( Logan Lerman ) yang mengidap penyakit ADHD dan Dyslexia. Ia berteman baik dengan temannya yang cacat bernama Grover (Brandon T. Jackson). Suatu ketika, Percy diserang oleh makhluk yunani berbentuk seperti monster kelelawar, tapi diselamatkan oleh Mr. Brunner (Pierce Brosnan). Akhirnya, Percy mengetahui bahwa dia ternyata anak setengah manusia setengah dewa ( disebut DemiGod ) dan merupakan keturunan dari Dewa Lautan, Poseidon. Mr. Brunner mengatakan alasan Percy diserang, yaitu karena Percy dianggap telah mencuri Lightning Bolt, yaitu senjata terkuat kepunyaan dewa Zeus yang kalau sampai jatuh ke tangan yang salah, bisa berakibat fatal bagi dunia manusia dan dewa. Apalagi, Zeus sedang marah besar karena senjatanya hilang dan Zeus menuduh keturunan Poseidon ( alias Percy ) telah mencuri senjatanya. Jika Lightning Bolt itu tidak kembali dalam 2 minggu, akan terjadi peperangan besar yang bisa menghancurkan dunia dewa dan juga dunia manusia. Percy akhirnya diungsikan ke perkemahan para DemiGod bernama Camp Half-Blood, walaupun dalam perjalanan ke tempat itu, ibu Percy mengorbankan dirinya agar Percy bisa selamat. Di camp inilah, Percy belajar mengolah kekuatannya dan juga belajar berperang serta menjalin persahabatan dengan seorang gadis DemiGod bernama Annabeth (Alexandra Daddario). Hades pun datang ke camp itu dan memaksa Percy untuk menyerahkan Lightning Bolt tersebut dengan bayarannya adalah nyawa ibunya. Percy pun akhirnya memulai perjalanan keliling Amerika, ditemani oleh Grover, Annabeth, serta barang – barang bantuan dari Luke, anak Hermes, untuk menyelamatkan ibunya dari tangan Hades, pergi ke Olympians untuk berunding dan menyatakan bahwa dia tidak bersalah di hadapan Zeus, serta menyelamatkan bumi dari kehancuran dengan cara menghentikan peperangan antar dewa dan mencari tahu, siapa pencuri Lightning Bolt yang sesungguhnya. 
     Lalu, bagaimana dengan hasil film ini? Hasilnya, film ini justru lebih lancar mengalir dan lebih enak bercerita ketimbang dwilogi awal film Harry Potter serta film – film sejenis, seperti dwilogi Narnia, Golden Compass, dan Eragon. Chris Columbus menurut saya berhasil menjalankan tugasnya untuk menghidupkan seri pertama Percy Jackson, sehingga tidak tertutup kemungkinan novel Percy Jackson yang kedua pun siap untuk diluncurkan ( menurut data yang ada, film Percy Jackson yang kedua akan edar tahun 2012 ), sekaligus menjadi ajang penebusan dosa bagi sutradara Chris Columbus karena tahun lalu dia membuat kesalahan fatal dalam membesut film serba tanggung, I Love You Beth Cooper yang hasilnya adalahnya jebloknya pendapatan film ini di pasaran serta dicaci maki dimana – mana. Film Percy Jackson ini mengalir lancar, tidak membosankan, menghibur, dan juga lucu. Semua karakter, walaupun tidak diperkenalkan secara mendalam banget akibat keterbatasan waktu, bisa ditangkap oleh para penonton dan menurut saya, penjelasan karakternya cukup lah untuk seri pertama ini. Percy Jackson yang pemberani dan banyak akal, Annabeth yang pemberani dan ahli strategi perang dan juga jago pedang, serta Grover yang penakut tapi tetap berusaha untuk melidungi Percy, bisa ditangkap dengan jelas oleh mata para penonton. Semua pemain pun bermain dengan pas sesuai dengan karakter tokoh mereka masing – masing, tapi, menurut saya, saya paling favorit dengan permainan actor watak Sean Bean sebagai Zeus yang tegas dan berwibawa tapi orangnya keras, Uma Thurman yang sangat sukses berperan sebagai Medusa dengan muka kaku dan seramnya, serta tentunya, om Hades yang benar – benar pas banget diperankan oleh Steve Coogan dengan dandanan ala anggota personel group punk rock metal tempo dulu ( saya sampai kaget dan mengira bahwa pemeran Hades di film ini mirip banget dengan vokalis band rock System of a Down. He3. XD ). Dandanan dan baju para dewa ketika berwujud manusia pun berbeda dan tetap necis layaknya manusia biasa dan berbeda dengan bayangan kita ketika para dewa turun ke bumi dan hal ini bisa ditangkap serta diterjemahkan dengan baik oleh sang sutradara sehingga menjadi point plus tersendiri untuk film ini.
     Point minusnya menurut saya adalah emosi para karakternya kurang mendalam. Ketika pertemuan Percy dengan sang ayah, Poseidon, misalnya, kurang terasa dalam emosinya karena Percy ditinggalkan oleh Poseidon sejak dia berusia 7 bulan akibat peraturan keras dari Zeus yang melarang para dewa untuk bertemu dengan anaknya di bumi. Selain itu, pihak antagonis film ini terlalu mudah ditebak. Jika anda yang sering menonton film dengan jenis ini atau jeli melihat film ini ( bukan anda yang telah membaca novelnya yah ), pasti anda tahu siapa pihak antagonis sesungguhnya dari sekitar ¼ film ini bergulir.  
     Overall, film Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief ini menurut saya merupakan film yang bagus sebagai fondasi utama dari rangkaian seri percy Jackson ke depannya dan juga menghibur. Cerita yang mengalir lancar, ringan, action yang cukup seru, serta adegan – adegan special efek yang cukup OK dan menghibur, merupakan point plus film ini, walaupun sebenarnya kualitas filmnya bisa dikategorikan biasa. Di luar semua kelemahan yang saya sebutkan tadi, film Percy Jackson ini boleh anda tonton sebagai hiburan pelepas stress dan penat; atau, jika anda ingin mencari tontonan untuk keluarga pas menyambut Imlek yang jatuhnya sama dengan Valentine, film ini pas bagi anda sekeluarga, plus, film ini menjadi ajang pemanasan dan melepas kerinduan bagi anda yang jatuh cinta dengan dunia mitologi Yunani dan sebelum anda menonton film keren dengan tema sejenis, Clash of the Titans pada bulan April 2010 nanti, maka film Percy Jackson and the Olympians : The Lightning Thief ini bisa menjadi alternative pilihan anda menonton minggu ini. Akhir kata, selamat menonton.   

Point :
Cerita = 6 / 10
Pemeran = 7 / 10

Kriteria khusus :

Action = 6 / 10
Unsur Hiburan = 7 /10
Total = 6.5 / 10


Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer:


Review 

Valentine’s Day

Pemain : Jessica Alba as Morley Clarkson
  Jessica Biel as Kara Monahan
  Bradley Cooper as Holden
  Eric Dane as Sean Jackson
  Patrick Dempsey as Dr. Harrison Copeland
  Jamie Foxx as Kelvin Moore
  Jennifer Garner as Julia Fitzpatrick
  Topher Grace as Jason
  Anne Hathaway as Liz
  Carter Jenkins as Alex
  Ashton Kutcher as Reed Bennett
  Queen Latifah as Paula Thomas
  Taylor Lautner as Willy
  Shirley MacLaine as Estelle
  Emma Roberts as Grace
  Julia Roberts as Captain Kate Hazeltine
  Bryce Robinson as Edison
  Taylor Swift as Felicia

Sutradara : Garry Marshall

Tanggal Edar : 12 Februari 2010 ( Amerika Serikat )
  11 Februari 2010 ( Indonesia )

     Ah…..Hari Valentine….Hari dimana semua orang penuh dengan perasaan cinta. Hari yang dipercaya sebagai hari sakral bagi para pasangan yang tengah jatuh cinta ini merupakan hari untuk membagi kasih sayang yang sayangnya selalu berkonotasi untuk membagi kasih sayang hanya sebatas ke orang – orang yang dicintainya saja dan mengakibatkan para jomblo, baik pria dan wanita di muka bumi ini, merana karena mereka tidak bisa berbagi kasih dengan pacar mereka di hari special ini. Padahal, tidak seperti itu loh makna Valentine. Nah, untuk memperingati hari Valentine tahun ini, film besutan sutradara Garry Mashall berjudul Valentine’s Day siap untuk meramaikan dan mempermanis hari kasih sayang tahun ini.
     Film ini berjenis anthology ( film dengan banyak cerita, dimana masing – masing cerita bisa saling berparalel bersilangan tokoh dan ceritanya sehingga para tokohnya bisa saling bertemu di cerita yang berbeda atau juga dalam segmen – segmen terpisah, tapi digabung menjadi 1 film utuh ) romance ini memiliki banyak subplot cerita. Film ini bersetting waktu pada 1 hari Valentine di tahun ini dan dalam 1 hari kasih sayang tersebut, ada banyak cerita yang terjadi dimana para tokoh dan ceritanya saling berhubungan satu sama lain. Ada cerita tentang Captain Kate Hazeltine yang pulang dari Irak untuk memperingati hari Valentine dengan seorang pria yang spesial dan bertemu dengan seorang pemuda perlente necis bernama Holden; lalu cerita tentang “Rencana Malam Pertama” Alex dan Grace yang berantakan; cerita tentang seorang penjual bunga bernama Reed Bennett yang sedang berbunga – bunga karena lamaran pertunangannya diterima oleh Morley Clarkson, sang pacar; lalu cerita cinta membara antara 2 pasangan atlit, yaitu Felicia dan Willy; pasangan tua Estelle dan Edgar yang romantis tapi mempunyai masalah; pasangan romantis baru Jason dan Liz yang ternyata memiliki rahasia; pasangan sahabat Kara Monahan dan newscaster serta wartawan bernama Kelvin Moore yang diam – diam menjalin hubungan special; Julia Fitzpatrick yang berpacaran dengan seorang dokter terkenal bernama Dr. Harrison Copeland yang ternyata sudah beristri; dan seorang anak kecil bernama Edison yang ingin menyampaikan isi hati Valentine nya ke sang guru. Dari film ini, kita bisa lihat bahwa cinta tak mengenal batasan dan di hari Valentine ini, kita bebas untuk mengungkapkan rasa cinta dan sayang kita kepada siapa saja.
     Film ini bisa dikatakan cukup menarik dari tawaran banyaknya plot yang ada yang setting waktunya terjadi pada 1 hari Valentine. Di satu sisi, banyaknya plot di film ini cukup menarik dan penonton pun bisa mendapatkan banyak cerita yang dipaket dalam 1 film sehingga tidak membosankan; tapi di sisi lain, akibat banyaknya cerita yang ada, film ini jadi tidak focus dalam penentuan arah cerita dan terkadang, salah satu cerita yang ada di film ini pun menjadi dibiarkan begitu saja, sehingga mengakibatkan acting para actor aktris yang ada di cerita yang ditinggalkan tersebut menjadi biasa dan bisa menjadi sekedar tempelan biasa yang tak perlu ( ambil kasus contoh ceritanya Felicia dan Willy ). Mungkin karena saking banyaknya cerita yang ada dan cerita tersebut saling berhubungan serta keterbatasan waktu, membuat Garry Marshall sendiri pusing untuk menghidupkan semua cerita yang ada, sehingga memilih mengorbankan beberapa cerita yang ada dan solusi pemecahan masalah di film ini pun menjadi terlalu simple. Penonton pun bisa menjadi pusing sendiri jika tidak mengikuti film ini dari awal akibat banyaknya tokoh yang ada. Filmnya hampir mirip dengan film anthology romance lainnya yang berjudul Paris, J’etaime yang memiliki banyak cerita, tapi dengan solusi yang lebih OK serta pesan cerita dari masing – masing cerita yang lebih kena di hati penonton akibat disegmentasinya cerita – cerita di film tersebut, sehingga lebih unggul dibanding Valentine’s Day. Tema – tema cerita di Valentine’s Day ini sebenarnya menarik – menarik, tapi sayangnya dieksekusi dengan kurang pas sedikit oleh Garry Marshall.
     Tapi tenang. Bukannya film Valentine’s Day ini tanpa keunggulan loh. Film ini unggul di segi hiburan, gambar – gambar pemandangan yang indah – indah, serta suasana Valentine yang begitu indah di Amerika yang dipenuhi dengan bunga, permen, coklat, hati, balon, dan lain sebagainya. Sutradara yang sukses besar lewat film Pretty Woman ini memang ahlinya dalam menggambarkan suasana film full of love, sehingga tidak diragukan lagi kualitasnya dalam menggarap film – film romantis. Tak hanya itu, Garry pun juga menyelipkan beberapa adegan orang – orang sekitar ( di luar actor aktris utamanya ) yang sedang tergila – gila dengan suasana Valentine dan juga dimabuk asmara, sehingga menjadi point plus tersendiri bagi film ini. Humor dan romantisme di film ini tergolong cukup. Apalagi, film ini hadirnya pas di hari Valentine, sehingga walaupun film ini terkesan biasa, tapi ada point plus lain dari film ini, yaitu suasana full of love yang ada di hari Valentine ini bisa tersaji di film Valentine’s Day ini.
     Akhir kata, Film Valentine’s Day menjadi film anthology romance yang biasa, tapi sangat pas untuk ditonton di hari Valentine ini akibat isi filmnya yang banyak dan juga ringan menghibur dan full suasana romantisme yang bisa ditangkap oleh Garry Marshall. Film ini juga mengajarkan kepada kita, bahwa Valentine bisa dirayakan oleh semua orang di muka bumi ini, baik jomblo ataupun yang sedang pacaran, dan makna Valentine sendiri tidak hanya terbatas pada pacar saja, tapi juga orang sekitar anda. Bagi para pecinta film banyak dalam 1 paket, film ini bisa menjadi pilihan anda. DAN KHUSUSNYA, bagi anda yang sedang DIMABUK ASMARA atau pingin mengajak pacar anda nonton film hiburan full dengan suasana romantisme setalah anda berdua CANDLELIGHT DINNER, film ini SANGAT PAS BAGI ANDA BERDUA. Jangan sampai terlewatkan ya untuk menonton film romantis yang beredar sangat pas di moment Valentine yang satu ini. Akhir kata, selamat menonton, dan, HAPPY VALENTINE'S DAY.

Point :
Cerita = 6 / 10
Pemeran = 6 / 10

Kriteria khusus :
Eksekusi cerita ( penyelesaian cerita, dll ) = 5 / 10
Komedi = 6 / 10
Unsur Hiburan = 7 /10
Unsur Romantisme = 7 / 10
Total = 6 / 10


Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis
Trailer:





Jumat, 05 Februari 2010

Preview From Paris with Love


Preview 


From Paris with Love
( Lionsgate_2010 )
Pemain : John Travolta as Charlie Wax
                 Jonathan Rhys Meyers as James Reece
Sutradara : Pierre Morel
Rilis =
• 5 Februari 2010 ( Amerika )
• 5 Februari 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )


    Paris. Kota yang eksotis. Kota yang juga dikenal sebagai kota terindah di dunia, serta tentunya, kota dengan sejuta romantisme. Pokoknya, semua hal – hal yang berbau cinta dan romantisme, kita pasti akan tertuju pada 1 kota, PARIS. NAMUN, apa jadinya kalau kota dengan sejuta romantisme ini diobrak abrik menjadi arena pertempuran penuh baku tembak, hingar bingar ledakan bom, adu gebuk, dan juga kejar – kejaran super seru di jalan tol yang melibatkan rocket launcher oleh seorang agent CIA tengil dan keras kepala serta seorang pegawai duta besar Amerika di Prancis yang sebenarnya juga merupakan seorang mata – mata CIA tingkat rendah? Penasaran? Makanya, nonton donk film action From Paris with Love ini.
     Ceritanya sederhana. James Reece ( Rhys Meyers ) adalah seorang pegawai duta besar Amerika Serikat di Prancis. Pekerjaannya pun hanya berkisah seputar dunia kedutaan yang menjemukan dan banyak santainya. Suatu ketika, dia harus menangani kasus di bandara Paris, Prancis yang melibatkan seorang agent CIA gokil bernama Charlie Wax ( Travolta ). Reece yang ternyata seorang agent CIA rendahan pun akhirnya membebaskan Charlie dan harus mau bekerja sama dengan Charlie untuk menghentikan pembunuhan para politikus di Paris sekaligus juga menteror kota Paris. Ternyata, nyawa para politikus itupun banyak yang mengincar, sehingga pembunuh – pembunuh dari segala penjuru pun memburu para politikus di Paris sekaligus juga menteror kota Paris. Reece yang tadinya hidup santai pun mau tak mau harus bahu membahu dengan Charlie yang tengil, keras kepala, bawel, tapi ahli beladiri, menembak, dan segudang ilmu militer lainnya, untuk menuntaskan misi menyelamatkan para politikus serta melindungi Paris dari serangan teroris walaupun harus mengubah Paris menjadi kota yang amburadul dan tak ubahnya mirip dengan arena pertempuran massal sekalipun.
     Setelah tahun lalu, Pierre Morel berhasil membesut film action seru yang menjadi sleeper hit ( film yang secara tak terduga bisa laku keras untuk peredarannya secara internasional maupun secara nasioanl -red) berjudul Taken dan berhasil membuat Liam Neeson pontang – panting untuk mencari anaknya yang diculik sindikat penculikan dan perdagangan anak bahkan dengan jalan kekerasan sekalipun dan tentunya, berhasil membuat emosi dan ketegangan penonton naik turun menyaksikan film Taken yang sebenarnya jadwal rilis di Amerikanya sudah telat nyaris 1 tahun semenjak filmnya dirilis di Prancis. Sutradara ini memang dikenal sebagai seorang sutradara yang berhasil menggabungkan genre drama action komedi secara pas dan juga mantap. Bisa dilihat hasilnya di film District B13 serta Taken yang keduanya sukses secara komersil. Sutradara yang sering menggambarkan Prancis sebagai background cerita bagi film – filmnya kali ini bekerja sama dengan embahnya sineas Prancis yang sudah berhasil menancapkan kukunya di perfilman Hollywood, siapa lagi kalau bukan Luc Besson, untuk menghidupkan film From Paris with Love ini. Luc Besson pun sudah kita kenal sebagai sutradara yang selalu membuat action oriented movies, seperti misalnya Nikita, Leon : The Professional, The Fifth Element, Taxi 1 – 4, trilogy The Transporter, dan masih banyak filmografi Luc Besson yang bergenre action seru. Rata – rata, Luc Besson bekerja sama dengan banyak sutradara film – film action dengan adegan – adegan action yang di luar nalar, tapi terlihat stylish dan cool. Kali ini, setelah puas dengan kolaborasinya dengan Pierrel Morel pasca Taken tahun lalu, Luc pun langsung menyerahkan naskah From Paris with Love ke tangan Pierre. Pierre pun langsung setuju menangani proyek ini dengan kreativitasnya menciptakan adegan – adegan action seru dan keras, tapi diselingi dengan humor.
     Pierre pun mengajak John Travolta untuk ikut ambil bagian dalam film ini. John pun langsung mangamini tawaran tersebut, walaupun dia harus rela untuk membabat habis rambutnya menjadi botak. Tak hanya itu, John mengubah gaya penampilannya menjadi lebih necis, dengan anting di telinganya, bermulut bawel, dan juga berjenggot sehingga terlihat sangar. Sebenarnya peran John Travolta yang seperti ini bisa kita lihat di film Pulp Fiction arahan sutradara jenius Quentin Tarantino. Selain itu, untuk sidekick Travolta, maka dipilihlah bintang muda Jonathan Rhys Meyers. 
     Film ini bukan tanpa kekurangan. Jadwal edar film ini terhitung gawat karena berada di luar musim liburan. Bulan Februari adalah bulan yang sebenarnya kurang menguntungkan bagi peredaran film sekeren ini. Jadwal edar di bulan Februari ini sebenarnya bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, memang tidak ada pesaing yang berarti di tanggal beredarnya film ini dan film ini bisa berpotensi menjadi sukses luar biasa akibat sepinya pesaing. Tapi di sisi lain, jangan lupa, di luar musim liburan, film sepotensial From Paris with Love bisa mendapatkan pendapatan yang tidak sebesar jika diedarkan di musim liburan, seperti summer misalnya.
     Overall, film ini tetap menjadi film yang paling ditunggu di tahun ini, khususnya di bulan Februari 2010 ini. Cast lengkap dengan jalan cerita OK dan juga sutradara plus penulis naskah yang sudah sama – sama teruji di bidang film action, membuat film From Paris with Love siap untuk dinikmati para pecinta film action keras seru yang full adrenaline rush dan juga full komedi di saat bersamaan. Trailernya pun juga menunjukkan film ini akan menjadi film full menghibur dengan adegan – adegan action keren dan cool ketimbang memikirkan jalan cerita yang menjelimet dan rumit sehingga bisa membuat penonton sakit kepala menyaksikannya. Film ini sangat cocok bagi anda yang ingin mencari film hiburan belaka tanpa memikirkan cerita yang belibet yang bisa bikin kepala jadi pusing dan juga cocok banget bagi anda yang ingin melepas lelah dan stress sehingga butuh tontonan ringan menghibur. Butuh film seru untuk pacaran di malam minggu pada minggu ini? Film From Paris with Love siap untuk menghibur anda dan juga pasangan anda dengan adegan – adegan action cool, keren, dan spektakuler plus humor yang lucu. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer :