Rabu, 28 Juli 2010

Preview Cats and Dogs 2 : The Revenge of Kitty Galore ( Cats and Dogs 2 )


Preview

Cats and Dogs : The Revenge of Kitty Galore ( Warner Bros Pictures_2010 )

Pemain :

Sutradara : Brad Peyton

Rilis =

  • 30 Juni 2010 ( Amerika Serikat )
  • 30 Juni 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Anjing dan kucing, hakikatnya adalah 2 jenis hewan yang saling bermusuhan sejak jaman dahulu. Entah kenapa, kedua jenis hewan yang dikenal sebagai jenis hewan yang bisa dipelihara oleh manusia dan paling dekat dengan manusia ini bisa saling bermusuhan. Namun, apa jadinya jika kedua pihak saling bermusuhan tersebut bersatu untuk menghentikan sebuah rencana jahat yang bisa menghancurkan umat manusia serta mengancam kelangsungan hidup kedua jenis hewan tersebut? Well, cerita tersebut hanya terjadi pada film baru keluaran Village Roadshow Pictures yang bekerjasama dengan Warner Bros Pictures berjudul Cats and Dogs : The Revenge of Kitty Galore atau sering disingkat dengan Cats and Dogs 2.

Film Cats and Dogs 2 ini merupakan sekuel dari film sleeper hit berjudul Cats and Dogs yang beredar 9 tahun silam. Pada saat itu, film komedi action untuk keluarga ini dinilai penonton sebagai film yang cukup menghibur dengan ide cerita yang sebenarnya absurd, namun cukup enak untuk dinikmati berkat jalan ceritanya yang ringan menghibur, lucu, dan juga pas bagi semua keluarga. Diedarkan pada musim panas 2001, tepatnya pada saat hari libur kemerdekaan Amerika Serikat ( 4 Juli 2001 ), film tersebut berhasil meraih pendapatan sebesar US$ 21,8 juta dan menjadi yang nomor 1 di tangga Box Office Amerika, mengalahkan Scary Movie 2, dan total pendapatan film tersebut sebesar US$ 200 juta untuk peredarannya secara internasional dan nasional dengan memakan budget produksi hanya sekitar US$ 60 juta. Kali ini, tergiur dengan kesuksesan film pertamanya, Village Roadshow Pictures bekerjasama dengan Warner Bros Pictures, kembali menggarap sekuelnya. Memakan waktu sekitar 1 tahun untuk proses produksinya serta menyuntikan budget produksi yang lebih besar ketimbang prekuelnya ( sekitar US$ 150 juta untuk budget produksi film ini ), film ini siap dilempar ke pasaran pada 30 Juli 2010.

Film ini bercerita tentang seekor kucing jenis Sphynx botak bernama Kitty Galore yang memiliki rencana untuk memperbudak seluruh umat manusia serta berusaha untuk melakukan perbuatan balas dendam terhadap anjing dan kucing di seluruh dunia. Organisasi Mata – Mata khusus kaum Anjing bernama DOGS berusaha untuk mencegah hal tersebut. Namun, Kitty Galore cukup tangguh untuk ditaklukan oleh kaum Anjing sendirian. Merasa bahwa hal ini juga bisa mengancam kaum Kucing jika manusia diperbudak oleh Kitty Galore, maka Organisasi Mata – Mata khusus kaum Kucing bernama MEOWS pun mau membantu kaum Anjing untuk mencegah niat jahat Kitty Galore. Namun, Kitty Galore yang cerdik pun tidak sendirian. Diapun didukung oleh para kucing jahat yang ahli dalam hal mata – mata dan beladiri, kawanan tikus, serta tentunya, Mr. Tinkles yang memiliki dendam pribadi terhadap kaum Anjing. Kali ini, pertama kali dalam sejarah perhewanan, Anjing dan Kucing bersatu untuk menghentikan niat jahat seekor kucing gila, seekor kucing sakit hati, kawanan kucing ninja, serta ribuan tikus, untuk 1 tujuan bersama : MENYELAMATKAN UMAT MANUSIA!!

Sebenarnya, film Cats and Dogs sebaiknya tidak usah dibuat sekuelnya lagi. Cerita pada film pertamanya yang sudah tidak memungkinkan untuk dibuat sekuel, ditambah dengan filmnya yang memiliki hasil akhir yang terkesan standard, adalah parameter bahwa film Cats and Dogs memang sebaiknya tidak usah dibuat lagi sekuelnya. Selain itu, film Cats and Dogs pertama masih menjual aktor Alec Baldwin serta Tobey Maguire sebagai pengisi suara tokoh Butch dan Lou, sehingga penonton bisa tertarik untuk menonton film tersebut di bioskop saat itu. Dengan absennya kedua pentolan dari film Cats and Dogs kedua ini, maka ada kemungkinan penonton pun malas untuk mengikuti film ini karena tidak ada daya tarik aktor yang mampu menarik mereka untuk mau menyaksikan film ini. Point minus lainnya adalah, film ini memiliki tanggal edar yang terkesan terjepit, sama kondisinya seperti film Salt. Mau tak mau, film ini harus menghadapi serangan Salt serta Inception yang kemungkinan masih akan berjaya di minggu kedua dan ketiga peredaran masing – masing film tersebut. Selain itu, film inipun menghadapi dilema karena film ini dirilis pada saat musim libur sekolah di beberapa negara bagian ( khususnya Indonesia ) sudah usai dan murid – murid sekolah sudah mulai kembali beraktivitas dan sibuk kembali dengan tugas – tugas sekolah mereka. Dengan penghalang seperti ini, maka agak disangsikan, apakah film ini akan berhasil untuk balik modal?

Pertanyaan terbesar film ini justru terletak pada teknologi 3D yang dijanjikan pada film ini. Apakah kualitas 3D nya akan sebagus dan se-real film How to Train Your Dragon tempo hari? Agak disangsikan mengingat film ini hanya diconvert dari film biasa menjadi film 3D. Seperti yang kita ketahui, film hasil convert 3D memiliki hasil 3D yang kurang memuaskan dan cenderung buruk. Ambil contoh kasus film hasil convert 3D yang buruk baru – baru ini adalah film Clash of the Titans serta film The Last Airbender, dimana kedua film tersebut mendapat caci-maki dari para kritikus serta para penggemar film – film 3D. Mereka merasa rugi telah membayar harga tiket yang lebih mahal untuk menyaksikan versi 3D kedua film tersebut karena mereka berharap untuk mendapatkan kepuasan tersendiri ketika menyaksikan hasil 3D nya namun malah mendapatkan hasil yang mengecewakan dari hasil proses convert 3D kedua film tersebut.

Dibalik semua hal – hal negatif yang ditakutkan, minimal film ini masih menyimpan harapan dimana nilai hiburannya dipastikan akan tinggi dan menarik. Walaupun ceritanya terkesan dipaksakan, namun ide bergabungnya bangsa Anjing dan Kucing memberikan warna cerita tersendiri yang patut untuk diikuti. Pastinya, kita akan melihat perpaduan yang menarik antara kelincahan bagaikan Ninja yang dimiliki oleh kaum Kucing dengan keahlian intelligence serta gadget canggih yang dimiliki kaum Anjing, pastinya akan membuat penonton bisa tersenyum – senyum sendiri dan terhibur menyaksikan film ini. Selain itu, jika ternyata strategi 3D yang diterapkan oleh Warner Bros dan Village Roadshow Pictures mempunyai hasil visualisasi yang baik dan juga memuaskan para penonton yang menonton versi 3D nya, maka keberhasilan film ini unuk meraih pendapatan dollar yang menggunung dan mampu membalikkan modal produksinya pun pasti akan tercapai dengan sukses.

Overall film Cats and Dogs 2 adalah film yang murni bertujuan untuk menbghibur penonton tanpa beban cerita yang bisa membuat dahi penonton berkerut. Namun, disarankan agar sebaiknya menghindari versi 3D film ini karena hasilnya kemungkinan bisa membuat anda kecewa dan tidak sebanding dengan uang yang anda keluarkan untuk versi film 3D nya. Tapi, jika anda memang ingin menyaksikan 3D nya, sebaiknya pilih bioskop yang memang memiliki fasilitas dan teknologi 3D yang baik dan juga bagus. Bagi anda yang memang bertujuan untuk mencari sebuah film ringan menghibur, maka tak ada salahnya untuk menyaksikan film ini. Lagian, apa anda tega sih untuk tidak menemani gebetan ataupun pacar atau malah anak anda yang sudah merengek – rengek dan memelas dengan penuh harap meminta anda menemani mereka untuk menyaksikan film ini di bioskop? Pasti anda akan menemani mereka untuk menonton juga kan? He3. XD. Well, mari kita ambil positifnya saja. Kita temani pacar atau gebetan atau anak anda untuk menonton film ini, menikmati saja setiap film berdurasi 82 menit ini, dan, anda pasti akan diberikan kecupan sayang dan ucapan terima kasih yang tulus dari pacar atau gebetan atau anak anda. Setuju?? He3. XD. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2:



Preview Salt


Preview

Salt ( Columbia Pictures_2010 )

Pemain :

Sutradara : Phillip Noyce

Rilis =

  • 23 Juni 2010 ( Amerika Serikat )
  • 28 Juni 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Sudah 2 tahun sejak Angelina Jolie terakhir kali bermain sebagai tokoh tough girl lewat film Wanted. Yap. Aktris berusia 35 tahun ini memang sudah kadung dicap sebagai pemeran tokoh – tokoh tough girl sejak dia bermain dalam film yang diadaptasi dari game terkenal berjudul Lara Croft : Tom Raider pada tahun 2001 silam. Walaupun dia sudah sering berperan sebagai tokoh tough girl sejak film Hackers di tahun 1995, The Bone Collector pada tahun 1999, serta film Gone in 60 Seconds di tahun 2000, namun baru lewat film Lara Croft : Tomb Raider lah image nya sebagai tokoh tough girl benar – benar diraih olehnya. Orang – orang pun sudah keburu jatuh cinta dengan aksi tanpa kenal takutnya yang dicampur dengan image seksi dalam setiap film aksi yang dibintanginya. Tak ayal, Angelina pun akhirnya dicap sebagai aktris yang paling dicari untuk memerankan tokoh tough girl dalam film – film aksi yang membutuhkan seorang wanita sebagai tokoh utama dalam setiap film action.

Aktris yang memiliki badan serta bibir yang sensual serta mendapat predikat sebagai aktris paling cantik sejagad versi majalah Vanity Fair, People, dan majalah terkenal lainnya ini juga ternyata memiliki sisi lain dalam hidupnya, yaitu berjiwa dermawan serta peduli akan masalah – masalah sosial. Setiap ada bencana alam, ataupun ada masalah sosial yang terjadi di berbagai wilayah di seluruh dunia, aktris yang sudah kumpul kebo dengan aktor terseksi sejagad bernama Brad Pitt sejak tahun 2005 silam ini langsung datang ke tempat kejadian dan tak ragu untuk menawarkan bantuan, baik itu berupa bantuan sandang – pangan – papan, donasi uang, hingga bantuan tenaga pun rela dilakukan Jolie guna meringankan beban fisik, mental, dan juga psikis dari korban – korban bencana alam serta masalah sosial tersebut. Tak heran, PBB pun memanggilnya untuk menjadi duta UNHCR yang langsung diterimanya dengan tangan terbuka oleh Jolie. Hingga saat ini, Jolie pun tetap menjalankan tugas kemanusiaan yang diembannya dengan baik dan tanpa keluh kesah.

Kembali lagi ke soal film. Jolie kali ini akan bermain dalam film berjudul Salt arahan sutradara Phillip Noyce serta akan diproduseri oleh produser spesialis film – film action menghibur bernama Lorenzo di Bonaventura. Phillip Noyce adalah sutradara spesialis film – film action thriller yang menegangkan serta memiliki cerita yang rata – rata berbobot. Sedangkan Lorenzo di Bonaventura adalah produser handal yang selalu memproduseri beberapa film action ( baik yang bermutu hingga yang kurang bermutu ) yang rata – rata menghibur para penonton yang menyaksikan filmnya. Sebut saja film Doom, Constantine, Transformers, Transformers : Revenge of the Fallen, Shooter, G.I Joe : The Rise of COBRA adalah beberapa film action menghibur yang lahir dari tangan dingin produser berusia 43 tahun tersebut. Untuk ke depannya, Lorenzo di Bonaventura akan memproduseri film action Red pada September 2010 dan juga Transformers 3 untuk konsumsi Summer tahun 2011.

Sebenarnya, film ini direncanakan akan dibintangi oleh Tom Cruise. Samuel L. Jackson juga digosipkan duduk semeja dengan Cruise untuk mendengar dan melihat prospek naskah film Salt buatan Kurt Wimmer tersebut. Namun, Cruise dan Jackson kemudian menolak untuk bergabung dalam film ini. Phillip Noyce dan di Bonaventura pun lalu meminta Wimmer untuk sedikit merombak naskah buatannya agar bisa menarik Cruise untuk bergabung di proyek ini. Namun tetap saja Cruise menolak tawaran untuk bermain di film ini dengan alasan bahwa tokoh Salt yang akan diperankannya ternyata hampir mirip dengan tokoh Ethan Hunt yang diperankan oleh dirinya dalam trilogy film Mission Impossible. Selain itu, Cruise pun lebih tertarik untuk ikut terlibat dalam film action komedi romantis Knight and Day ketimbang bergabung dalam film Salt. Dalam kondisi yang membingungkan ini, petinggi Columbia Pictures, Amy Pascal, menyarankan Noyce serta Bonaventura untuk menghubungi aktris Angelina Jolie. Naskah dikirimkan ke Jolie pada bulan September 2009 dan Jolie tertarik dengan isi naskah film action yang sebelumnya sempat dipinang oleh sutradara Peter Berg dan juga Terry George ini. Dengan adanya harapan dari Jolie; Noyce, Wimmer, dan Bonaventura langsung rela untuk berangkat jauh – jauh dari Amerika ke rumah peristirahatan Jolie di Perancis guna meminta saran kepada Jolie tentang perubahan karakter, tokoh, serta perombakan cerita dengan tujuan agar Jolie mau bergabung di proyek film ini. Dengan bantuan Brian Helgeland dalam urusan pembentukan tokoh Salt yang baru untuk film ini, akhirnya Jolie benar – benar merasa puas dengan hasil naskhanya dan mau bergabung dalam film ini. Liev Schreiber dan Chiwetel Ejiofor pun memastikan diri untuk bergabung dalam proyek berbujet US$ 130 juta pada bulan Februari 2009. Syuting berjalan lancar pada bulan Maret sampai dengan Juni 2009, walaupun pada Mei 2009, syuting berhenti sementara akibat kecelakaan yang menimpa Jolie ketika sedang melakukan adegan berbahaya yang menyebabkan kepalanya cedera dan harus diperiksakan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Walaupun kepalanya sempat cedera, namun aktris seksi tersebut tidak pernah kapok untuk melakukan berbagai adegan stunt – nya sendirian tanpa menggunakan stuntwoman pengganti. Aktris yang satu ini memang selalu bersemangat untuk melakukan berbagai adegan berbahaya sendirian dalam setiap film – film action yang dibintanginya, walaupun tetap disediakan stuntwoman oleh pihak studio untuk berjaga – jaga. Khusus untuk adegan kejar – kejaran di jalan raya, sebuah jalan raya Water Street dekat Interstate 787 di Albany ditutup pada jam – jam tertentu guna keperluan syuting pada bulan April sampai dengan Mei 2009. Sisanya, syuting banyak dilakukan di New York dan Washington D.C.

Film Salt bercerita tentang seorang agent CIA cantik dan juga tangguh bernama Evelyn Salt ( Jolie ). Sebagai seorang agent CIA handal yang sangat disegani dan dihormati oleh para petinggi CIA dan juga rekan – rekan kerjanya, Salt sering berkutat pada misi – misi rumit dan berbahaya yang terkadang bisa membahayakan jiwanya. Hingga suatu ketika, Salt dihadapkan pada sebuah misi dimana dia harus menginterogasi seorang agent pengkhianat asal Rusia bernama Orlov ( Olbrychski ). Orlov menyatakan bahwa akan ada percobaan pembunuhan Presiden Amerika oleh seorang agent KGB Rusia yang menyamar sebagai seorang agent CIA dan dia menyebutkan, bahwa agent ganda tersebut bernama Evelyn Salt!! Agen – agen CIA yang terkejut dengan hal tersebut pun mulai mengejar Salt untuk ditangkap dan diinterogasi lebih lanjut. Partner Salt, yaitu agent Ted Winter ( Schreiber ), mau tak mau memburu Salt guna mendapatkan kejelasan informasi lebih lanjut. Dibantu dengan seorang agent Office of the National Counterintelligence Executive (ONCIX) bernama Peabody ( Ejiofor ), Winter pun berusaha untuk menangkap Salt. Salt yang tidak terima dengan hal tersebut, berusaha kabur dari kejaran aparat keamanan se – Amerika serta berusaha untuk mengungkap siapa yang telah menjebak dirinya serta berusaha untuk membersihkan namanya. Selain mengejar dan berusaha menangkap Salt, Winter dan Peabody berusaha untuk menemukan semua informasi yang berhubungan Salt serta mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya. Akhirnya, mereka semua sampai pada sebuah pertanyaan : siapakah Salt sesungguhnya? Apakah Salt adalah agen ganda KGB yang dikatakan oleh Orlov? Untuk mengetahui jawabannya, tonton aja deh film action thriller super tegang ini di bioskop – bioskop kesayangan anda. He3. XD.

Sebagai sebuah film action thriller, Salt pastinya adalah film yang komplit disegala sisi. Cerita yang mengundang rasa kepenasaran penonton, adegan – adegan action menghibur, adu kucing – kucingan menarik antara Salt dengan berbagai pihak keamanan Amerika, dukungan pemain – pemain yang menarik, serta tentunya, arahan dari sutradara spesialis film action thriller Philli Noyce dan juga produser handal Lorenzo di Bonaventura. Hasil karya film – film action thriller Phillip Noyce sebelumnya adalah Patriot Games dan Clear and Present Danger ( keduanya adalah film yang diangkat dari novel terkenal karya Tom Clancy dengan tokoh utama yang sama bernama Jack Ryan ), The Saint, The Bone Collector ( bersama Angelina Jolie dan Denzel Washington ), serta masih banyak lagi film action thriller lainnya. Dari resume film diatas, dipastikan penonton akan bisa terbawa rasa seru, penasaran, serta rasa tegangnya film Salt ini. Selain itu, Jolie yang memang sudah pernah bekerjasama dengan Noyce sebelumnya, pastinya sudah mengerti dengan cara kerja Noyce, sehingga dipastikan akan menghasilkan film yang akan memuaskan banyak pihak.

Diluar semua unsur positif tersebut, terselip kekhawatiran, apakah cerita, twist plot, hingga kejutan di film ini memang akan sedahsyat yang digadang – gadangkan oleh Noyce, Bonaventura, dan juga Jolie? Ada kalanya ketika sebuah film yang digadang – gadangkan akan memiliki sebuah kejutan seru dalam ceritanya, justru tidak seseru dan se-mengejutkan yang dijanjikan oleh pihak – pihak yang terlibat dalam film tersebut. Akibatnya, penonton pun bisa jengkel dan memberi review yang buruk terhadap film tersebut. Jika hal tersebut terjadi, maka pendapatan film tersebut di tangga Box Office pun bisa saja menjadi drop dan filmnya menjadi tidak laku di pasaran. Selain itu, Phillip Noyce juga sudah 8 tahun belakangan ini tidak pernah menghasilkan film – film action thriller yang sukses di tangga Box Office dan lebih memilih untuk berkonsentrasi di jalur seri TV. Hal ini bisa saja menyebabkan Salt menjadi film yang kurang greget dibanding promosinya karena pengarahan Noyce yang ( takutnya ) menurun dibanding ketika dia masih aktif menjadi sutradara film – film action thriller dulu. Dan terakhir, jadwal edar film ini sebenarnya tergolong pintar dengan cara menghindari persaingan man-to-man melawan film fiksi ilmiah Inception dan film keluarga Cats and Dogs : The Revenge of Kitty Gallore serta sengaja dirilis pada akhir Juli untuk memberikan ruang bagi para penggemar World Cup 2010 supaya bisa mengikuti ajang sepak bola yang dikenal di Indonesia dengan sebutan Piala Dunia ini sampai tuntas. Namun, sayangnya, perbedaan yang hanya seminggu setelah Inception serta seminggu sebelum Cats and Dogs, membuat film ini terkesan dalam kondisi terjepit dalam persaingan di tangga Box Office Amerika. Hasilnya, film Salt gagal untuk menjadi raja pada tangga Box Office Amerika senin silam ( kalah bersaing dengan film Inception ), walaupun memperoleh hasil yang tidak mengecewakan ( Inception memperoleh pendapatan US$ 42,8 Juta; sedangkan Salt memperoleh US$ 36 Juta ) dan diperkirakan akan menembus angka US$ 100 juta serta dipastikan akan balik modal.

Overall, diluar semua nilai negatif tersebut, film Salt tetap merupakan film yang WAJIB ditonton untuk akhir bulan Juli ini. Film ini pastinya akan menghibur anda dengan adegan action yang seru, menghibur, dan juga dengan cerita yang bisa membuat kita bertanya – tanya. Asal film ini dieksekusi dengan pas dan juga jawaban misteri yang memuaskan penonton, penonton pastinya akan tertarik dengan film ini dan memberikan nilai positif untuk film ini kepada teman – temannya. So, bagi anda penggemar berat aktris seksi Angelina Jolie, atau sedang butuh film hiburan full action dengan cerita berbobot, atau suka dengan genre film kejar – kejaran dan kucing – kucingan antara seorang agen penegak hukum pemerintah dengan aparat penegak hukum 1 negara seperti layaknya trilogy film Bourne, atau mungkin anda sedang butuh film yang bisa ditonton berdua saja dengan pasangan anda setelah anda menemani keponakan atau anak – anak anda menonton film Cats and Dogs : The Revenge of Kitty Galore di bioskop, maka Salt adalah film yang pas dan WAJIB untuk anda tonton pada minggu ini. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2:


Kamis, 15 Juli 2010

Preview Inception


Preview

Inception ( Warner Bros Pictures_2010 )

Pemain :

  • Leonardi DiCaprio as Dom Cobb, the Extractor
  • Ken Watanabe as Saito, the Tourist
  • Joseph Gordon Levitt as Arthur, the Point Man
  • Tom Hardy as Eames, the Forger
  • Ellen Page as Ariadne, the Architect
  • Cillian Murphy as Robert Fischer, Jr., the Mark
  • Marion Cotillard as Mallorie "Mal" Cobb, the Shade
  • Dileep Rao as Yusuf, the Chemist
  • Sir Michael Caine as Miles

Sutradara : Christopher Nolan

Rilis =

  • 16 Juni 2010 ( Amerika Serikat )
  • 16 Juni 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Christopher Nolan adalah sutradara asal Inggris yang sedang menjadi komoditi panas Hollywood saat ini. Sutradara berusia 39 tahun ini selalu berhasil membuat sebuah film yang mampu membuat bingung penontonnya pada awal film, namun tetap mampu membuat mereka tidak beranjak dari kursi mereka akibat cerita yang selalu tidak mudah ditebak serta memiliki ending yang selalu mengejutkan dan bagus serta memuaskan bagi para penontonnya. Biasanya, Nolan akan memulai filmnya dengan alur timeline yang tidak beraturan pada awal film, namun dengan sabar mengurai cerita pada filmnya secara satu persatu, membuat penonton menebak – nebak apa yang akan terjadi selanjutnya, dan kemudian memberikan ending yang mengejutkan bagi para penontonnya, seakan – akan semua dugaan penonton terhadap endingnya diruntuhkan begitu saja oleh sutradara yang selalu berpakaian jas lengkap ketika bekerja ini. Tak ayal, dengan style seperti ini, penonton selalu terpikat dengan karya – karya yang dihasilkan oleh Nolan dan semakin penasaran dengan proyek film dia berikutnya. Tak jarang pula, film – film karya Nolan sukses berhasil mencapai sukses ganda, yaitu sukses disukai oleh para kritikus dan penontonya, serta sukses dalam tangga Box Office. Hingga saat ini, rata – rata film karyanya selalu berhasil menembus angka US$ 100 juta untuk pendapatannya dan selalu mendapat pujian dari para kritikus serta penonton.

Sutradara bernama lengkap Christopher Johnathan James Nolan ini mulai unjuk gigi di perfilman Hollywood lewat film thriller puzzle detective Memento di tahun 2000. Dengan style filmnya yang unik dan juga ending yang benar – benar mengejutkan, Memento berhasil memikat para penonton dan juga kritikus film di berbagai negara. Dua tahun kemudian, Nolan kembali berhasil memikat para kritikus serta para penonton di berbagai negara lewat film psycological thriller crime berjudul Insomnia. Cerita yang solid dengan permainan para actor dan aktrisnya yang kelas wahid, membuat penonton serta kritikus kepincut dengan film yang satu ini.

Namun, breakthrough terbesar Nolan sebagai sutradara adalah lewat film Batman Begins. Ya. Film yang diangkat dari karakter superhero terkenal buatan DC Comics ini beredar pada tahun 2005 silam dengan dukungan pemain seperti Christian Bale, Ken Watanabe, Cillian Murphy, serta Sir Michael Caine serta tak ketinggalan penampilan aktris cantik Katie Holmes. Sebenarnya, film Batman Begins urung untuk diproduksi oleh Warner Bros akibat hasil yang begitu memalukan serta dicaci maki dari para fans serta kritikus film terhadap film terakhir Batman di tahun 1997 silam, yaitu Batman and Robin. Namun, sutradara Christopher Nolan serta duet penulis naskah Jonathan Nolan dan David S. Goyer meyakinkan Warner Bros bahwa film Batman Begins tidak akan mengecewakan dan akan menjadi sebuah awal yang bagus dari sebuah trilogy baru film Batman. Akhirnya, setelah bos Warner Bros yakin dengan janji tersebut, serta melihat track record film – film Christopher Nolan yang tidak pernah mengecewakan, maka di lampu hijaukan-lah film Batman Begins dan hasilnya? Nolan bersaudara serta Goyer menepati janji mereka. Film ini terbukti mendapatkan sukses berganda dari segi Box office dan juga mendapat puji – pujian dari para kritikus film di berbagai negara. Sukses dengan hasil Batman Begins, Nolan kembali menelurkan film thriller crime mengenai dunia sulap berjudul The Prestige dan mendapat hasil Box Office yang cukup memuaskan serta cukup dipuji oleh para kritikus.

Dan puncaknya, Nolan berhasil menyihir penonton dan kritikus kembali lewat film The Dark Knight, yang merupakan sekuel dari film Batman Begins. Tetap dengan pakem membuat penonton penasaran sepanjang filmnya, sutradara yang satu ini berhasil membuktikan bahwa sebuah sekuel bisa menjadi lebih baik ketimbang pendahulunya. Dukungan sang saudara, Jonathan Nolan, serta David S. Goyer sebagai penulis naskah, ditambah permainan jempolan dari actor Heath Ledger yang dengan sangat meyakinkan berperan sebagai Jocker di film tersebut, membuat film The Dark Knight terasa hidup dan juga seru sepanjang film. Akibatnya, film ini berhasil mendapatkan angka US$ 1 milliar lebih untuk peredarannya di seluruh dunia serta mendapat pujian setinggi langit dari para kritikus serta membuahkan Oscar bagi sang pemeran pembantu, Heath Ledger, yang sayangnya sudah keburu tewas duluan akibat OD obat tidur sebelum dia berhasil menenggak kesuksesan filmnya tersebut serta kesuksesan kariernya.

Setelah kesuksesan The Dark Knight, Warner Bros pun memberikan kepercayaan penuh kepada Nolan untuk membuat film – film yang diinginkannya dengan bujet sesuai permintaannya. Seakan tidak menyia – nyiakan kesempatan ini, Nolan pun langsung mengambil salah satu naskah lama buatannya yang sudah mengendap sejak lama. Ide cerita pada naskah ini diambil dari salah satu pemikiran Nolan yang telah dibayangkannya sejak lama mengenai dunia mimpi serta manipulasi yang bisa dilakukan dalam dunia mimpi tersebut. Film yang sempat diajukan Nolan pada tahun 2001 kepada Warner Bros inipun awalnya ditolak mentah – mentah oleh Warner Bros pada saat itu. Namun, ketika film The Dark Knight meledak di pasaran dan Nolan mengajukan kembali naskah tersebut beserta hasil revisinya, Warner Bros langsung melampu hijaukan proyek Nolan tersebut dan sesuai dengan janji Warner, Nolan bebas bereksperimen serta bebas menentukan para pemain, para kru yang terlibat dalam pembuatan filmnya, serta bujet produksi film tersebut. Bujet film yang fantastis, yaitu US$ 200 juta yang diajukan Nolan pun langsung disetujui oleh perusahaan berinsial WB tersebut. Pemilihan casting berjalan dengan baik karena memang para pemain tertarik untuk bekerja sama dengan Nolan. Produksi pun berlangsung dengan lancar.

Film Inception ini bercerita tentang seorang pria bernama Dom Cobb ( DiCaprio ) yang memiliki pekerjaan paling unik di dunia ini, yaitu mencuri ide seseorang lewat alam mimpi ketika orang tersebut memasuki alam bawah sadarnya, misalnya ketika sang korban tengah tertidur. Reputasi Dom sebagai spesialis pencuri ide di alam mimpi ini pun cukup terkenal. Hingga suatu saat, sebuah misi berakhir dengan tragis. Akibat hal itulah, Dom akhirnya kehilangan segala yang ia miliki. Akibat misi yang gagal itulah juga, Dom akhirnya memutuskan untuk berniat pensiun dari profesi yang ia geluti ini. Sampai suatu ketika, Dom didatangi oleh seorang pria misterius bernama Saito ( Watanabe ) yang menawarkan sebuah tawaran menggiurkan bagi Dom. Selain uang, Dom pun juga akan dibersihkan namanya dari reputasi buruk yang selama ini disandang olehnya. Namun, Saito menginginkan Dom untuk mengerjakan sebuah misi yang terhitung mustahil. Bukan untuk mencuri ide, namun Dom diminta untuk menanamkan sebuah ide baru kepada seorang pesaing bisnis Saito bernama Robert Fischer, Jr. ( Murphy ) dengan tujuan menghancurkan jaringan bisnis Robert. Misi yang terlihat mustahil tersebut disanggupi oleh Dom dan Dom menjadikan misi ini sebagai misi terakhirnya. Dia pun mengumpulkan semua anak buahnya dengan berbagai kepribadian serta kemampuan yang mereka miliki. Ada Arthur, the Point Man ( Levitt ) yang merupakan tangan kanan Dom dalam urusan menyiapkan detil misi yang telah digambarkan sebelumnya oleh Dom; Eames, the Forger ( Hardy ) yang bertugas untuk memalsukan identitas dirinya untuk menjerat si korban di dunia mimpi; Yusuf, the Chemist ( Rao ) yang membuat sebuah formula obat supaya para tim bisa memasuki dunia mimpi; serta terakhir, Ariadne, the Architect ( Page ) yang mendisain dunia mimpi yang hendak dimasuki oleh tim yang bertugas disana serta memandu mereka agar tidak kehilangan arah. Selain itu, ada juga Miles ( Cain ) yang merupakan mentor bagi Dom serta bertugas sebagai professor yang mengajar Ariadne di sebuah universitas dan menjadi sosok ayah tiri bagi Dom. Semua rencana telah disusun rapi. Semua kemungkinan telah diperhitungan dengan cermat serta matang. Eksekusi pun dimulai. Namun, ada sesosok bayangan yang mengintai tim elit ini. Sesosok bayangan yang selalu mengetahui pergerakan mereka serta mengantisipasi semua kemungkinan yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Lambat laun, sosok ini membahayakan misi Dom dan kawan – kawan. Lantas, muncullah banyak pertanyaan : Siapakah sosok misterius tersebut? Atau, apakah ada pengkhianat diantara mereka? Lalu apa tujuan dari sosok misterius tersebut? Dan bagaimanakah misi Dom akan berakhir? Satu hal yang pasti : Jangan pernah bermain – main dengan dunia alam sadar!

Jelas sekali, bahwa Inception adalah sebuah film dengan ide cerita paling fresh pada parade Summer Movies tahun ini, bahkan mungkin, untuk tahun ini. Walaupun sebenarnya ide ceritanya mungkin hampir mirip dengan film DreamScape yang beredar pada tahun 1984 silam, namun tetap saja, cerita yang dibuat oleh Nolan ini pastinya akan memiliki sesuatu yang berbeda serta penuh dengan kejutan di sepanjang filmnya. Perbedaan inilah yang membuat film – film buatan Nolan menjadi begitu fresh di mata penonton. Selain itu, biasanya, Nolan mengeksekusi film – film buatannya dengan baik dan tidak membosankan sepanjang film. Entah itu dari segi visualisasinya, ataupun twist ceritanya, ataupun gaya penceritaan filmnya yang menarik, pastinya Nolan selalu berhasil memikat penontonnya dari awal hingga akhir film selama ini.

Selain itu, dukungan pemain film ini yang begitu bertabur bintang, pastinya akan membuat siapa saja tertarik untuk menyaksikan film ini. Leonardo DiCaprio yang akhir – akhir selalu bermain gemilng dan meyakinkan dalam setiap filmnya; Joseph Gordon Levitt yang tengah menanjak kariernya akibat permainannya yang apik serta selalu menarik penonton; Marion Cotillard yang meroket kariernya akibat Oscar yang diterimanya 3 tahun silam serta selalu bermain bagus dalam setiap filmnya; Ellen Page yang memang tidak banyak bermain film setiap tahunnya namun selalu selektif dalam memilih peran dan selalu berhasil menjalankan perannya dengan baik; Tom Hardy yang sedang naik daun kariernya walaupun dulu sempat terjerumus ke lembah hitam dunia perfilman; Ken Watanabe yang selalu terlihat keren, mantap, dan berkharisma dalam setiap penampilannya; Cillian Murphy yang selalu tampil mantap dalam setiap film yang dibintanginya; hingga tak lupa, Sir Michael Caine yang selalu tampil prima walaupun sudah menginjak usia 77 tahun. Dengan dukungan pemain – pemain top, dijamin, penonton akan tertarik dengan film ini.

Lalu, apakah film ini akan menjadi sebuah film yang sempurna di segala sisi? Sayangnya, ada dua sisi negative dalam film ini yang sangat ditakutkan. Pertama, tak semua penonton bisa menerima film degan cerita yang cukup memusingkan seperti Inception ini. Ya. Bagi anda yang memang sedang pusing sekali akibat stress pekerjaan atau memang sedang ada masalah yang membuat kepala anda sedang cenat cenut, ada baiknya untuk menghindari film ini terlebih dahulu akibat ceritanya yang dalam dan berpotensi untuk membuat penontonnya harus berpikir keras agar bisa memahami inti cerita serta twist plot yang ada pada film ini. Jika anda memang kepingin banget menonton film ini, sebaiknya anda menonton film yang ringan menghibur terlebih dahulu agar kepala anda merasa plong dan siap untuk kembali berpikir agar bisa memahami film ini. Minimal, anda mengerjakan kegiatan yang bisa membuat otak anda kembali fresh serta mampu berpikir jernih kembali sebelum melahap film seru yang satu ini.

Sisi negative lainnya adalah film ini terpaksa harus berhadapan man-to-man dengan film The Sorcerer’s Apprentice di minggu yang sama. Well, The Sorcerer’s Apprentice adalah film yang memiliki target audience yang lebih luas ( remaja, anak – anak, serta dewasa ) ketimbang Inception yang memiliki target audience lebih terbatas ( remaja dan dewasa ). Perbedaan target audience ini sedikit banyak bisa mempengaruhi pendapatan film ini di bioskop. Walaupun akhirnya The Sorcerer’s Apprentice lebih memilih untuk memajukan jadwal edarnya 2 hari lebih cepat ketimbang Inception, namun hal ini tetap menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan bagi pendapatan Inception akibat bujet produksi filmnya yang terbilang besar dan fantastis.

Overall, film Inception adalah film yang WAJIB untuk anda tonton di pertengahan bulan Juli ini. Ada banyak point yang menjadikan film ini begitu layak untuk ditunggu oleh para penonton. Cerita yang unik dan menarik, dukungan cast yang terbilang sempurna, visualisasi yang memukau disertai dengan adegan action yang seru serta unik dan terbilang absurd seperti yang tampak pada trailernya, serta tentunya, faktor Christopher Nolan yang menjadi garansi keunikan dan kemantapan plot serta twist plot film ini, pastinya akan membuat orang – orang tergiur untuk menyaksikan film yang satu ini. Tapi ingat, sekali lagi, anda yang sedang mengalami sakit kepala atau sedang dalam kondisi pusing akibat stress dan pekerjaan menumpuk, disarankan untuk menghindari film ini terlebih dahulu atau, lakukanlah langkah – langkah penyembuhan sakit kepala agar anda siap untuk menerima film ini. So, bagi anda yang merupakan penggemar film – film science fiction berbalut cerita yang unik dan sulit untuk ditebak serta bonus berupa adegan action seru nan absurd, atau anda merupakan salah satu fans film – film karya sutradara Christopher Nolan, maka anda WAJIB untuk menonton film Inception ini. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2:


Trailer 3 :

Sabtu, 10 Juli 2010

Preview Predators


Preview

Predators ( 20th Century Fox_2010 )

Pemain :

Sutradara : Nimrod Antal

Rilis =

  • 9 Juli 2010 ( Amerika Serikat )
  • 7 Juli 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Siapa sih yang tidak mau mengikuti sebuah game alias permainan berhadiah besar? Pastinya, semua orang yang ditawari hal tersebut, akan langsung menerima tawaran yang menggiurkan tersebut. Namun, apa jadinya jika anda dipaksa mengikuti sebuah permainan, dengan hadiahnya adalah nyawa anda sendiri? Jika anda kalah dalam game tersebut, maka matilah anda. Tapi, jika anda memenangkan game tersebut, maka anda akan selamat dari permainan tersebut. Lebih serunya ( atau mungkin tepatnya, lebih gilanya ) lagi, anda akan berhadapan dengan lawan yang sangat tangguh, yang merupakan sebuah makhluk dari planet asing dengan kekuatan yang sangat super, memiliki berbagai macam kemampuan unik yang mematikan, serta tidak pernah bisa dideteksi oleh lawan. Hal itu terjadi pada sekelompok orang yang terpaksa terdampar di sebuah planet antah berantah dalam film keluaran 20th Century Fox terbaru, berjudul Predators.

Sebelumnya, di tahun 1987, muncul sebuah film berjudul Predator yang diperankan oleh aktor otot spesialis film – film action pada masa itu, yaitu Arnold Schwarzenegger. Film tersebut diakui sebagai salah satu film sci-fi berbalut action thriller terbaik hingga saat ini. Tak cuma itu, tokoh alien bernama Predator yang memiliki beragam kemampuan unik dan mematikan serta didukung dengan teknologi canggih berupa alat kamuflase yang membuatnya tidak bisa dideteksi lawan serta sebuah laser canon yang langsung membidik targetnya dengan tepat tersebut pun menjadi sebuah tokoh yang amat terkenal hingga saat ini. Banyak mainan berupa action figure yang sudah diproduksi oleh McFarlane Toys dengan berbagai skala dan pose. Selain itu, Predator pun sering sekali dipertarungkan dengan berbagai tokoh fiksi lainnya, seperti Aliens hingga Terminator.

Kesuksesan film tahun 80-an nya menggelitik seorang sineas film – film indie terkenal, Robert Rodriguez, untuk membuat kisah tentang petualangan sekelompok manusia untuk bertahan hidup di planet tempat hidup Predator. Ketika Rodriguez masih belum menjadi seorang sutradara terkenal dan masih menggarap film action Desperado, pria yang dikenal sebagai One Man Crew akibat sering bekerja sendirian tanpa bantuan banyak kru ketika membuat dan menyelesaikan film – film produksinya ini sempat memberikan naskah film Predator buatannya kepada para petinggi Fox. Sayang, idenya ditolak mentah – mentah saat itu karena dianggap akan memakan budget produksi yang cukup besar. Kini, 15 tahun berselang, Rodriguez kembali menawari skrip Predator buatannya dulu dengan berbagai perubahan. Hasilnya, Boss Fox pun puas dan memberikan lampu hijau bagi Rodirguez untuk membuat film Predators ini.

Rodriguez menolak jika film Predators buatannya merupakan sebuah reboot atau remake dari film tahun 1987 nya dan lebih senang jika film produksinya disebut sebagai sekuel langsung dari film Predator tahun 1987. Untuk penyutradaraan, diserahkan kepada sutradara muda bernama Nimrod Antal, sedangkan Rodriguez berkonsentrasi pada penulisan naskah dan ide cerita. Karena sang aktor film lawasnya, kang Ahnul alias Arnold, sudah sibuk menjadi gubernur California, maka Rodriguez pun memutar otak untuk mencari penggantinya yang sepadan. Pilihan akhirnya jatuh ke tangan aktor peraih Oscar Adrien Brody atas rekomendasi sang sutradara, Nimrod Antal, karena Adrien dianggap sebagai aktor yang memiliki kharisma tersendiri di mata Antal. Walaupun cukup banyak yang menyayangkan pilihan Rodriguez dan Antal tersebut karena Brody dinilai terlalu kurus dan tidak sejantan serta semacho Arnold, tapi mereka berdua pun tetap yakin dengan keputusannya dan memilih beberapa aktor pembantu yang memiliki otot kekar layaknya Arnold. Sebut saja aktor Laurence Fishburne, Louis Ozawa Changchien, Oleg Taktarov, Mahershalalhashbaz Ali, hingga sang sepupu, aktor Danny Trejo, adalah contoh actor – actor yang memiliki badan tegap berotot dan diyakini Rodriguez serta Antal bisa menggantikan posisi dan karisma Arnold tempo hari.

Film Predators ini menceritakan tentang sekelompok orang berbeda latar belakang dan kemampuan, yang secara misterius dikirim ke sebuah hutan di planet antah berantah. Bingung, tak tahu arah, dan buta dengan hutan tersebut, akhirnya mereka mulai memperkenalkan diri satu persatu. Ada Royce ( Brody ) yang merupakan seorang mantan tentara bayaran Amerika; kemudian Edwin ( Grace ) yang merupakan seorang serial killer incaran FBI; Cuchillo ( Trejo ) yang merupakan seorang tentara khusus penyelundupan narkoba asal Mexico; Isabelle ( Braga ) yang merupakan seorang sniper untuk misi – misi Black Ops ( misi tidak resmi ) asal Amerika Selatan; Mombasa ( Ali ) yang berprofesi sebagai tentara Sierra Leone; Nikolai ( Taktarov ) yang merupakan seorang VDV Rusia; Stans ( Goggins ) yang ternyata merupakan seorang terdakwa hukuman mati asal penjara San Quentin; dan yang terakhir, Hanzo ( Ozawa ) yang merupakan seorang Yakuza Jepang dengan style Ninja yang kental. Mereka pun akhirnya mulai menjelajah hutan tersebut dan mulai menemukan keganjilan – keganjilan sepanjang penjelajahan mereka. Hingga akhirnya, mereka pun mulai diburu satu persatu oleh sesosok makhluk yang tidak bisa terdeteksi oleh mereka. Sesosok makhluk yang sangat ingin membunuh mereka secara diam – diam dengan keahlian mereka berburu. Merasa terdesak, sekelompok manusia inipun lebih memilih untuk lari sambil melawan dengan senjata yang mereka miliki. Ketika keadaan makin kritis, mereka bertemu dengan sesosok pria bernama Noland ( Fishburne ). Noland merupakan seorang tentara Amerika yang sudah lama berada di planet terasing tersebut dan bertahan hidup dengan keahlian, kecerdikan, serta senjata seadanya yang ada pada dirinya. Noland pun memilih untuk bertahan hidup di sebuah gua untuk berlindung dari kejaran makhluk yang diketahui bernama Predator tersebut. Kelompok tersebut pun akhirnya memilih untuk ikut berlindung serta bertahan hidup bersama dengan Noland. Namun, apakah benar bahwa jika mereka terus bersembunyi, akan aman selamanya? Diam – diam, Predator pun mulai mengetahui tempat persembunyian Noland dan mulai berburu untuk menghabisi Noland, Royce, dan kawan – kawannya. Lantas, bagaimanakah nasib Royce dan kawan – kawannya? Apakah mereka akan bertahan hidup dari serangan Predator tersebut? Motif apakah yang menyebabkan mereka hingga harus terdampar di planet tersebut? 1 hal yang akhirnya mereka ketahui, bahwa ternyata, banyak jenis Predator yang ada di planet tersebut, yang menginginkan kematian mereka!

Sebagai sebuah ide baru, film Predators kelihatannya memang tidak memiliki sebuah ide baru brilliant dalam penggarapannya. Tapi biasanya, sineas asal Mexico bernama Robert Rodriguez ini selalu punya kejutan tersendiri dalam setiap film buatannya. Selain itu, sineas yang merupakan kawan akrab sutradara Quentin Tarantino ini juga dikenal sebagai sineas yang selalu mampu membawa ketegangan tersendiri dalam setiap filmnya, entah itu untuk unsur actionya maupun atau unsur thrillernya, dan mampu membawa penontonnya untuk ikut asyik dan terhibur menyaksikan film – film buatannya. Selain itu, untuk menambah ketegangan dan keseruan film ini, Rodriguez pun juga mengajak sutradara spesialis film keras Nimrod Antal yang angkat nama lewat film Kontroll serta Vacancy dan juga Armored.

Pastinya, film Predators ini merupakan versi yang paling ditunggu – tunggu oleh penggemar berat versi original serta tokoh alien bernama Predator ini. Tak sedikit orang yang menjadi fans alien bermuka mengerikan jika melepas topeng tempurnya ini akibat peralatannya yang canggih, bentuknya yang keren, serta kode etik tempur yang dipegangnya yang mirip dengan Bushido milik Ninja Jepang tersebut. Selain itu, Predator pun biasanya selalu tampil beringas dan tidak pernah mengecewakan selama filmnya beredar di bioskop – bioskop.

Kekurangan film ini justru terletak pada apakah masih perlu untuk membuat film tentang makhluk yang selalu berperang serta selalu melakukan tindakan bunuh diri secara terhormat lewat bomb yang ada di pergelangan tangannya ketika kalah bertempur ini? Kelihatannya, memang sudah tidak diperlukan lagi film mengenai Predator ini karena sudah tidak bisa dieksplore lebih jauh lagi untuk cerita mengenai Predator ini. Mungkin, hanya kisah pertempurannya dengan Alien sajalah yang masih bisa diteruskan kisahnya. Cerita film Predators ini pun bisa dikatakan hampir mirip dengan film Predator tahun 1987 silam, sehingga ada kemungkinan penonton akan bosan untuk melihat sekuelnya ini.

Satu lagi, kekuarangan terbesar tetap dirasakan pada sector pemain utama. Walaupun Brody terlihat berkharisma di mata Rodriguez dan Antal, namun tetap saja, penonton merasa bahwa fisik Brody kalah jauh dibanding fisik Arnold tempo hari. Apalagi, lawan yang dihadapi oleh Brody adalah makhluk Alien dengan tinggi sekitar 7 kaki dengan bentuk fisik yang kekar dan besar. Pastinya, penonton bisa tertawa melihat bahwa sang pahlawan kalah kekar dengan sang anatgonis. He3. XD.

Overall, tetap, film Predators adalah salah satu dari 2 film keren yang WAJIB ditonton minggu ini. Selain factor nostalgia dengan seri Predator sebelumnya, kitapun juga bisa tahu lebih dalam tentang seluk beluk Predator serta planet tempat tinggal sang monster keren tersebut. Pastinya, anda yang sangat membutuhkan sebuah film penuh action bercampur dengan thriller yang akan memacu jantung anda, film ini WAJIB untuk anda tonton minggu ini. So, are you ready to hunt or to be hunted?? He3. XD. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:

Trailer 2:

Review Despicable Me


Review

Despicable Me ( Universal Pictures_2010 )

Pengisi Suara :

Sutradara : Pierre Coffin dan Chris Renaud

Rilis =

  • 9 Juni 2010 ( Amerika Serikat )
  • 9 Juni 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Dalam hidup ini, kita pastinya akan melakukan satu hal untuk bertahan hidup, yaitu, bersaing dengan makhluk atau manusia lain. Persaingannya pun bisa dalam bentuk sehat dan juga tidak sehat. Nah, jika yang bersaing ternyata adalah penjahat nomor 1 dan nomor 2 di dunia, apa yang akan terjadi? Pastinya, akan terjadi persaingan seru dalam hal curi mencuri sebuah benda yang sangat berharga di muka bumi ini. Ya. Inilah yang terjadi dalam film animasi terbaru produksi Universal Pictures yang bekerjasama dengan Illumination Entertainment berjudul Despicable Me.

Orang dibalik pembuatan film Despicable Me ini adalah Chris Meledandri, mantan orang penting di Walt Disney Pictures dan juga 20th Century Fox Animation. Bersama dengan 20th Century Fox Animation, pria berusia 51 tahun ini berhasil menghasilkan berbagai film kartun yang mensukseskan 20th Century Fox, diantaranya adalah Trilogy Ice Age, Robots, The Simpsons Movie, Dr. Seuss Horton Hears a Who!, dan juga Alvin and the Chipmunks. Keluar dari Fox, dia lalu mendirikan studio animasi pribadinya bernama Illumination Entertainment dan mengikat kontrak secara eksklusif bersama Universal Pictures. Untuk memperkuat film animasi yang merupakan produk pertama Universal Pictures ini, maka direkrut lah beberapa nama aktor dan komedian yang sudah terkenal di kalangan para penonton, seperti Steve Carell, Jason Segel, komedian sableng asal Inggris bernama Russell Brand, aktris watak Julie Andrews, hingga komedian Ken Jeong yang baru – baru ini memenangkan penghargaan dari MTV Movie Award untuk kategori The Best WTF Moment sekaligus menerima nominasi sebagai The Best Villain pada ajang yang sama.

Film ini berkisah tentang seorang pria bernama Gru ( Carell ). Dia adalah seorang pria dewasa yang memiliki karier yang tidak pernah diduga oleh orang banyak sebelumnya, yaitu seorang pencuri nomor 1 dalam list daftar pencarian pencuri oleh pihak berwajib di seluruh dunia. Ide – idenya yang ajaib dan terkesan briliant membuatnya dikenal sebagai penjahat paling dicari di muka bumi ini. Sayangnya, semua itu telah berakhir karena Gru memiliki saingan terberat dalam kariernya sebagai seorang pencuri nomor wahid, yaitu seorang pencuri muda bernama Vector ( Segel ). Merasa tidak mau disaingi oleh Vector dan berusaha untuk meraih kembali “tempat kehormatannya” sebagai seorang pencuri paling wahid sedunia, Gru pun mempunyai rencana paling gila sekaligus paling keren dalam sejarah dunia pencurian di muka bumi ini, yaitu Gru berencana untuk mencuri bulan! Ya. Bulan. Bukannya Kue Bulan loh yang diincar oleh Gru, melainkan benar – benar Bulan yaitu sebuah benda angkasa yang berbentuk bulat dengan permukaan tidak rata. Dibantu oleh kawanan Minions yang merupakan anak buahnya dalam melakukan setiap aksi pencurian plus dukungan peralatan canggih dari temannya yang seorang ilmuwan dan pencipta agak “miring” bernama Dr. Nefario ( Brand ), maka dimulailah perencanaan matang Gru untuk mencuri bulan. Sebenarnya, semua rencana dan pelaksanaan pencurian tersebut bisa berjalan dengan mulus jika saja dia tidak diganggu oleh kehadiran 3 orang anak kecil bernama Margo, Edith, dan Agnes yang sedang mencari figur sosok ayah yang ideal. Ditambah lagi, Vector berusaha untuk menghentikan setiap langkah Gru untuk mencuri bulan. Berhasilkan Gru menjalankan misinya dan juga mengembalikan citranya sebagai seorang pencuri paling wahid dan terkenal di muka bumi ini? Well, menarik untuk disaksikan kisah petualangan Gru dan kawan – kawan dalam film yang memiliki 2 jenis format ini, yaitu 2D dan 3D.

Bisa dikatakan, kelihatannya Universal cukup tergiur untuk masuk ke persaingan dalam dunia film animasi yang biasanya dipegang oleh 3 studio animasi terbesar di perfilman Hollywood saat ini, yaitu Disney / Pixar, DreamWorks Animation, dan juga 20th Century Fox Animation. Walaupuna akhir – akhir ini studio film Sony Pictures Animation juga ikut meramaikan persaingan dunia film animasi di Hollywood, namun masih belum bisa dikatakan bersinar seterang 3 pesaingnya yang telah saya sebutkan tadi. Sekarang, dengan bantuan mantam orang penting yang telah menimba pengalaman di Walt Disney Pictures dan juga 20th Century Fox Animation bernama Chris Meledandri, Universal yakin dan langsung mendaftarkan film animasi pertama mereka ini pada masa summer. Dengan ketatnya persaingan yang ada pada parade Summer Movies tiap tahunnya, Universal merasa yakin dan optimis bahwa Despicable Me pun bisa sukses besar walaupun dikepung oleh film The Twilight Saga : Eclipse seminggu sebelumnya, harus berhadapan head to head dengan Predators pada minggu yang sama, dan harus berhadapan dengan 2 lawan tangguh sekaligus pada minggu depannya, yaitu The Sorcerer’s Apprenctice keluaran Disney dan juga Inception keluaran Warner Bros Pictures.

Lalu, bagaimana dengan hasil akhir film ini?? Bisa dikatakan, sebagai sebuah proyek perdana Universal dan Illumination Entertainemnt, mereka berdua berhasil mengerjakan sebuah film animasi dengan hasil yang cukup baik dari segi animasi, hiburan, dan juga pesan cerita yang cukup mendalam. Dari segi animasi, hasil animasinya tergolong bagus dan halus. Warna – warna cerah dan juga disain karakternya yang tergolong lucu dan unik ( apalagi disian para Minions nya yang lucu dan juga menggemaskan ), membuat film ini terasa baik dari segi animasi. Illuminaton Entertainment cukup bekerja keras dengan animasinya dan hasilnya cukup baik sebagai animasi pertama keluaran pertama mereka.

Dari segi hiburan, film ini juga berhasil mengocok perut penonton dari awal hingga akhir film. Tidak selalu menampilkan adegan kocak berbau slapstick, bisa dikatakan film kartun berbujet US$ 110 juta ini lebih memancing tawa penonton lewat tingkah lucu yang ditimbulkan akibat persaingan Vector dengan Gru dalam memperebutkan posisi penjahat nomor 1 di dunia ini; keluguan dan kelucuan ketiga anak angkat Gru, yaitu Margo, Edith, serta Agnes; dan tentu saja, tingkah laku para Minions yang begitu kocak, lucu dan juga menghibur di sepanjang film. Para Minions di film ini bisa dikatakan hampir mirip porsinya seperti tokoh Scrat poada film buatan Meledandri sebelumnya, yaitu Ice Age. Namun di film ini, Minions justru memiliki porsi dan peranan yang lebih besar dan lebih mengena sebagai tokoh pembantu yang sering menolong dan membantu Gru dalam menjalankan setiap aksinya serta dengan sangat berhasil membuat penonton tertawa terpingkal – pingkal lewat tingkah lakunya yang kocak, bentuknya yang lucu, dan juga suaranya yang unik. Tokoh ketiga anak kecil Margo, Edith, dan Agnes pun juga begitu lucu dan menggemaskan. Gru sendiri sebagai tokoh utama pun juga berhasil mengocok perut penonton lewat tingkahnya yang menyebalkan tapi juga kesepian dan mulai berubah perangainya akibat ketiga anak angkatnya. Vector juga berhasil memancing gelak tawa penonton akibat perbuatannya yang selalu kocak dan juga menyebalkan. Bahkan, sampai pada karakter Newscaster di film inipun juga dibuat lucu dengan tampilan mirip seperti presenter terkenal asal Amerika, Jay Leno. Semua karakter yang ada pada film ini, baik itu hanya merupakan cameo, cukup berhasil menghibur penonton lewat tingkah laku mereka masing – masing.

Untuk pesan cerita, film ini juga memiliki pesan cerita yang cukup kuat dan juga sindiran yang cukup mengena. Beberapa hal yang bisa kita pelajari lewat film ini adalah tentang persahabatan, kekeluargaan, serta rasa saling berbagi dan menyayangi satu sama lain. Sindiran cukup mengena juga ditujukan kepada orang tua, dimana cara mendidik orang tua terhadap anak – anaknya bisa sangat mempengaruhi masa depan serta psikis sang anak untuk ke depannya. Dalam film ini, bisa kita lihat bahwa Gru kurang kasih sayang dari sang ibu yang merupakan seorang single parent. Setiap usaha yang dilakukan Gru untuk membuat sang ibu bangga dan sayang kepadanya sayangnya tidak ditanggapi dengan serius oleh sang ibu. Akibatnya, Gru tumbuh menjadi pribadi yang tidak peduli dengan orang – orang sekitarnya dan cenderung menjadi kesepian.

Nilai minus hanya terletak pada beberapa kelucuan Minions yang mungkin terlihat agak kasar di beberapa bagian, khususnya untuk anak – anak. Selain itu, cerita di film ini sebenarnya cenderung standard dan biasa saja. Walaupun fiiilm ini tetap memiliki pesan cerita yang bagus, namun ceritanya tergolong standard. Di sisi lain, hal ini bagus untuk anak – anak. Di sisi lain, cerita yang standard inipun bisa membosankan bagi orang dewasa yang menyaksikannya.

Para pengisi suara di film ini bekerja dengan baik. Steve Carell yang berhasil menghidupkan karakter Gru dengan aksen Transilvania nya, kemudian Jason Segel yang berhasil menghidupkan karakter Vector dengan suara menyebalkan dan cenderung meremehkan orang – orang di sekitarnya, trio pengisi suara anak kecil asuhan Gru pun juga berhasil menghidupkan karakter dari masing – masing karakter, seperti Margo yang cenderung dewasa dan paling perhatian terhadap adik – adiknya, Edtih yang cenderung cuek dan tomboy, serta Agnes yang cenderung lugu dan kekanak – kanakan, serta penampilan tidak biasa dari aktor Rusell Brand yang berhasil menghidupkan karakter Dr. Nefario yang nyentrik serta perhatian dengan Gru, dan yang paling menjadi bintang adalah pengisi suara para Minions, yaitu Jemaine Clement, yang berhasil menyuarakan tokoh para Minions lucu dengan suara yang khas, berbeda – beda, tapi juga menggemaskan. Semua pengisi suara benar – benar bermain mantap untuk menghidupkan karakter mereka disini.

Overall, film Despicable Me ini bisa dikatakan sebagai sebuah film kartun dengan mutu yang bagus dan juga baik pada banyak sisi. Kelihatannya, sang produser, Chris Meledandri, tetap berpegang pada pedoman keberhasilan film Ice Age yang dibesut olehnya tempo hari ketika menghidupkan divisi film kartun bagi 20th Century Fox. Bisa dikatakan, film Despicable Me ini cukup mirip dengan Ice Age dulu, tapi bedanya, Despicable Me terasa lebih bagus, lebih unggul, dan lebih mengena bagi penonton semua kalangan tanpa terkecuali. Animasi yang bagus, humor yang pas, serta pesan cerita yang baik, didukung dengan barisan pengisi suaranya yang mau bekerja keras untuk menghidupkan karakter yang ada pada film ini, membuat film ini patut diberikan penghargaan yang bagus dan juga baik dari para penonton. Dijamin, penonton yang membutuhkan film kartun bagus dan bermakna di minggu terakhir liburan anak – anak sekolah, akan puas dengan hasil akhir film ini. Good job Meledandri. So, bagi para penonton, selamat menonton dan selamat terhibur serta tertawa terpingkal – pingkal dengan tingkah laku para Minions dan kekenyoloan yang ada pada film ini. He3. XD.

Point :

Cerita = 7 / 10

Pengisi Suara = 8 / 10

Kriteria khusus :

Humor = 7 / 10

Animasi = 7 / 10

Pesan Cerita = 8 / 10

Total = 7 / 10

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:

Trailer 2:


Trailer 3: