Kamis, 26 Agustus 2010

Preview Grown Ups


Preview

Grown Ups ( Columbia Pictures_2010 )

Pemain :

  • Adam Sandler as Lenny Feder
  • Kevin James as Eric Lamonsoff
  • Chris Rock as Kurt McKenzie
  • David Spade as Marcus "Higgy" Higgins
  • Rob Schneider as Rob Hillard
  • Salma Hayek Pinault as Roxanne Chase-Feder
  • Maria Bello as Sally Lamonsoff

Sutradara : Dennis Dugan

Rilis =

  • 25 Juni 2010 ( Amerika Serikat )
  • 25 Agustus 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

P

ria adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sampai kapanpun, sedewasa apapun, pasti masih memiliki sikap dan tingkah laku layaknya seperti seorang bocah berusia 5 tahun yang nakal, gila – gilaan, dan juga penuh dengan humor jenaka. Lalu, bagaimanakah cara mereka untuk menghadapi hal tersebut? Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh film baru Adam Sandler beserta dengan bintang – bintang komedi terkenal lainnya, seperti komedian tambun Kevin James, komedian keling Chris Rock, komedian pendek David Spade, hingga komedian ngaco Roy Schneider dalam film terbaru mereka, Grown Ups, yang diproduksi oleh Happy Madison Studios serta naskahnya digarap oleh Adam Sandler ( sang pemeran utama ) sendiri dan dibantu oleh Fred Wolf.

Filmnya memiliki sebuah cerita yang sederhana saja. 5 orang sekawan beda ras dan beda sifat, yaitu Lenny Feder, Eric Lamonsoff, Kurt McKenzie, Rob Hilliard, dan Marcus Higgins adalah bocah – bocah aktif nan badung serta kocak, yang bersatu dan saling bahu membahu dalam sebuah tim bola basket di sekolah mereka dengan pelatih mereka yang bernama Buzzer, yang selalu menyemangati mereka untuk hidup sesuai dengan cara mereka bermain basket. Hingga akhirnya, 32 tahun kemudian, pelatih mereka meninggal dunia. Kelima sahabat ini bermaksud untuk mengadakan perayaan pemakaman sang pelatih secara bersama – sama sekaligus berlibur bersama keluarga mereka di sebuah rumah di tepi danau yang disewa oleh Lenny ( Adam Sandler ). Masing – masing tokoh akhirnya mulai diperkenalkan ke hadapan penonton, seperti Lenny yang menjadi seorang agent talent aktor dan aktris Hollywood terkenal yang menikah dengan perempuan seksi bernama Roxane ( Hayek ) yang berprofesi sebagai seorang fashion designer serta memiliki 2 orang anak laki – laki; kemudian Eric ( James ) yang berprofesi sebagai pemilik sebuah perusahaan yang menikah dengan Sally serta memiliki sepasang anak laki – laki dan perempuan; ada lagi Kurt ( Rock ) yang seorang ayah rumah tangga serta menikah dengan seorang wanita karier bernama Deanne serta memiliki sepasang anak laki – laki dan perempuan; lalu Rob ( Schneider ) yang merupakan seorang playboy yang mengincar perempuan – perempuan lebih tua; dan yang terakhir, Marcus ( Spade ) yang merupakan playboy sejati tulen! Teringat dengan masa lalu yang menyenangkan, serta melihat fakta bahwa anak – anak mereka tidak mau pergi keluar untuk bermain bersama di alam terbuka dan lebih memilih untuk bermain di dalam rumah, seperti main game dan lainnya, akhirnya, kelima pria yang sebenarnya masih memiliki sifat kekanak – kanakan ini pun memiliki ide untuk melakukan berbagai aktivitas seru dan juga gila – gilaan bersama keluarga mereka bersama – sama dengan cara melakukan berbagai aktivitas di luar rumah, seperti yang dulu pernah mereka lakukan ketika mereka masih kanak – kanak. Akhirnya, terjadilah berbagai kejadian lucu, kocak, dan juga menghibur selama mereka melakukan berbagai aktivitas seru nan kocak serta tentunya, gila – gilaan tersebut. Dan lewat liburan ini jugalah, mereka bisa belajar banyak hal yang mampu lebih mendewasakan diri mereka, menambah pengalaman hidup, serta kembali bernostalgia dengan masa kecil mereka.

Film yang satu ini pastinya akan menjual berbagai adegan kocak dan juga menghibur kehadapan para penontonnya. Tak perlu disangsikan lagi kehadiran serta kemampuan kelima komedian utama dalam film ini, yaitu Adam Sandler, Kevin James, Chris Rock, Rob Schneider, hingga David Spade, untuk mampu mengocok perut penonton. Mereka adalah komedian – komedian terkenal asal Amerika yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi serta beberapa judul film yang sukses mengocok perut para penikmat film – film komedi. Pastinya, skill mereka untuk melawak dan menghibur penonton sudah teruji kemampuannya. Didukung pula oleh sutradara Dennis Dugan yang sebelumnya sudah pernah unjuk gigi dalam berbagai film komedi, seperti Big Daddy serta You don’t Mess with the Zohan yang cukup sukses mengocok perut penonton serta mendapat hasil Box Office yang bagus, pastinya film Grown Ups ini minimal akan mampu membuat anda tersenyum – senyum sendiri ketika menyaksikan filmnya. Bonus tambahannya, beberapa aktris cantik, seperti Salma Hayek dan juga Maria Bello, diharapkan cukup menambah segar suasana film komedi keluarga yang satu ini.

Walaupun begitu, pertanyaan terbesar film ini adalah, apakah memang humornya akan selucu dan sesegar yang diharapkan setiap penonton? Ada kalanya, film komedi akhir – akhir ini berubah menjadi sebuah komedi garing yang kurang bermutu dengan hasil akhir lawakan yang kurang segar, bahkan cenderung tidak lucu sama sekali. Mungkin bagi beberapa orang yang sudah pernah menonton film – film komedi hasil produksi perusahaan film milik Adam Sandler, yaitu Happy Madison, ada yang menganggap bahwa film – film komedinya kurang segar dan cenderung slaptick. Well, tidak semua orang memang bisa menerima lawakan ala slapstick karena terkadang terkesan dibuat – buat lawakannya, dan bahkan, dianggap tidak lucu. Selain itu, tanggal edar film ini di Indonesia, cenderung kurang bagus akibat beredar di tanggal yang bukan musim liburan sekolah. Padahal, film ini di Amerika beredar pada musim liburan anak – anak sekolah, yaitu bulan Juni. Akibatnya, film ini sukses secara komersil dan juga berhasil mengalahkan film buruk Tom Cruise – Cameron Diaz, yaitu Knight and Day, di tangga Box Office America pada minggu pertama kedua film tersebut beredar. Dengan tanggal edar yang terlambat ini, sebenarnya ganjalannya terletak pada apakah film ini masih ditanggapi dengan antusias oleh penonton dan juga berhasil menjaring penonton dengan target pasarnya yaitu keluarga di luar musim liburan ini?

Overall, diluar kekhawatiran filmnya akan berakhir menjadi sebuah film yang garing dan kurang lucu, film Grown Ups tetaplah merupakan film pilihan yang pas untuk ditonton minggu ini. Nilai hiburannya yang cukup menjanjikan dari trailernya, reputasi kelima komedian utama yang ada pada film ini yang terjamin, plus fakta tentang keberhasilan film ini di tangga Box Office Amerika ( hingga berita ini diturunkan, Grown Ups memperoleh pendapatan sebear US$ 158,3 juta untuk peredarannya di Amerika serta Canada, dan US$ 49,8 juta untuk peredarannya secara internasional, sehingga total pendapatan adalah US$ 208,1 juta untuk pendapatan secara keseluruhan dengan budget produksi hanya memakan US$ 80 juta ), bisa memberikan jaminan kepada anda bahwa film ini akan cukup membuat anda terhibur di minggu ini, minimal masih bisa membuat anda tersenyum menyaksikan tingkah konyol dan gila – gilaan dari kelima sahabat pria dewasa yang ternyata masih memiliki jiwa kekanak –kanakan tinggi ini. So, bagi anda yang sedang butuh film ringan menghibur yang bisa membuat anda tertawa dan bisa menginspirasi anda untuk kembali bernostalgia dengan masa kanak – kanak anda, maka film Grown Ups ini adalah pilihan yang pas buat anda, para pecinta dan penikmat film, khususnya film – film komedi. Akhir kata, selamat menonton, and remember, Boys will be Boys. Ha3. XD.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2:

Preview Piranha ( a.k.a Piranha 3D )


Preview

Piranha ( a.k.a Piranha 3D ) ( Dimension Films_2010 )

Pemain :

  • Elisabeth Shue as Sheriff Julie Forester
  • Adam Scott as Novak Radzinsky
  • Steven R. McQueen as Jake Forester
  • Ving Rhames as Deputy Fallon
  • Jerry O'Connell as Derrick Jones
  • Jessica Szohr as Kelly Driscoll
  • Kelly Brook as Danni
  • Riley Steele as Crystal
  • Christopher Lloyd as Mr. Goodman
  • Richard Dreyfuss as Matthew Boyd
  • Eli Roth as Wet T-shirt Contest Host
  • Ricardo Chavira as Sam
  • Dina Meyer as Paula Montellano

Sutradara : Alexandre Aja

Rilis =

  • 20 Agustus 2010 ( Amerika Serikat )
  • 26 Agustus 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

P

enggunaan teknik 3D dalam sebuah film merupakan hal yang sedang booming – boomingnya akhir – akhir ini. Berbagai genre film yang menggunakan teknik 3D pun semakin menjamur. Mulai dari film kartun, action, hingga horror pun ramai – ramai untuk menggunakan teknik film teranyar yang satu ini. Walaupun sebenarnya teknik 3D di dunia perfilman sempat berkembang pada tahun 1950-an, serta sempat bangkit kembali pada tahun 1960 hingga 1980-an kemudian mati suri lagi, sejak sekitar tahun 2000, film – film 3D mulai muncul kembali. Film – film seperti Spy Kids 3-D: Game Over, The Adventures of Sharkboy and Lavagirl in 3-D, The Polar Express, Monster’s House, dan lain – lain, adalah film – film awal kejayaan dan kebangkitan 3D. Khusus untuk film horror, hingga saat ini, sudah tercatat sekitar 4 judul film yang sudah menggunakan teknik 3D. Film – film tersebut diantaranya adalah My Bloody Valentine, The Hole, The Final Destination, hingga film horror Jepang berjudul The Shock Labyrinh pun sudah menggunakan teknik 3D sebagai presentasi visual filmnya. Dan sekarang, saatnya film Piranha siap untuk unjuk gigi menakut – nakuti penonton lewat bersajian adegan – adegan sadis dalam format 3D, yang pastinya, akan membuat penonton mengalami ketakutan dan juga sport jantung + adrenaline yang nyata ke hadapan penonton.

Film Piranha ini merupakan remake dari film berjudul sama karya Joe Dante yang dirilis pada tahun 1978 dan memiliki sekuel berjudul Piranha 2 : The Spawning yang beredar pada tahun 1981 yang disutradarai oleh sutradara yang terkenal sekitar 10 tahun kemudian, yaitu James Cameron. Uniknya, film Piranha ini sebenarnya sudah pernah dibuat remakenya pada tahun 1995, walaupun tergolong tidak sukses. Kini, 15 tahun berselang sejak versi remakenya beredar dan sekitar 22 tahun setelah film pertamanya beredar, Dimension Films kembali membuat versi remakenya, dengan penambahan efek 3D, sehingga diharapkan mampu membuat penonton ketakutan dengan adegan – adegan sadis dan juga mengerikan yang nyata pada filmnya.

Film Piranha ini tergolong film dengan cerita yang tidak ribet dan tergolong simple. Suatu ketika, terjadi gempa di sebuah danau bernama Lake Victoria, Arizona. Gempa tersebut menyebabkan terjadinya patahan pada dasar danau. Patahan tersebut ternyata membuka jalan bagi ratusan piranha purba ganas yang lapar dengan daging dan juga darah. Mulailah perburuan para piranha purba tersebut untuk mendapatkan daging dan juga darah segar guna menuntaskan rasa lapar mereka yang telah mereka pendam selama beribu – ribu tahun akibat terkurung di dasar danau. Dan hal tersebut mereka dapatkan dari sebuah pesta besar di Lake Victoria yang sedang mengadakan ajang pesta bikini terbesar guna menyambut liburan musim semi. Sekelompok orang yang terdiri dari 2 orang sherrif wilayah Arizona, yaitu sheriff Julie Forester, deputy Fallon, seismologist Novak beserta kedua partnernya yaitu Sam dan Paula, berjuang untuk menyelamatkan para turis yang sedang berpesta di Lake Victoria tersebut, serta menyelamatkan anak – anak Julie, yaitu Jake, Laura, Zane, serta Kelly ( pacar Jake ) dari serangan piranha purba yang sangat buas dan juga sangat lapar tersebut.

Simple banget kan ceritanya?? He3. XD. Yap. Memang, film piranha 3D tidak menjual cerita yang sangat berbobot, layaknya film Inception misalnya. Film ini memang dikhususkan untuk menghibur penonton lewat berbagai adegan pemacu jantung + adrenaline para penonton filmnya. Hampir sama seperti film My Bloody Valentine 3D atau The Final Destination tempo hari, penonton akan digedor jantung dan juga dipacu adrenaline nya lewat berbagai adegan seru yang diharapkan mampu dirasakan oleh para penonton lewat suguhan format 3D. Kalau dalam kedua film tersebut, adegan – adegan memorablenya seperti adegan kapak yang hampir mengenai penonton, adegan pistol yang melayang ke arah kita, pasak tiang yang hendak menusuk penonton, dan banyak adegan memorable lainnya, maka lewat Piranha 3D, penonton diharapkan bisa merasakan bagaimana rasanya digigit oleh beribu – ribu piranha purba yang ganas dan kelaparan, serta mampu merasakan teror hingga bentuk piranha purba yang menyeramkan secara lebih real dan juga mantap.

Untuk sektor pemain, film ini didukung oleh bintang – bintang seadanya saja, seperti Elisabeth Shue, Ving Rhames, Richard Dreyfuss, Adam Scott, Steve R McQueen, Jesica Sczhor, Christopher Lloyd, Jerry O’Connell, Dina Meyer, hingga 2 bintang sensual Kelly Brook dan juga Riley Steele, plus penampilan cameo dari sutradara sinting bernama Eli Roth sebagai MC Wet T-Shirt Contest. Dari jajaran cast, bisa dibilang memang film ini tidak ambil pusing untuk menjual bintang ternama supaya bisa menjadi pendongkrak nilai jual film ini. Namun, dari nama sutradara, Alexandre Aja adalah sutradara spesialis film – film horror thriller yang pandai menggedor jantung serta menaik turunkan adrenaline penonton lewat berbagai adegan – adegan seru dan juga menyeramkan dan bisa dikatakan sadis. Resume film – filmnya sudah membuktikan hal tersebut. Haute Tension ( film horror slasher Prancis ), remake The Hills Have Eyes, P2 ( sebagai produser ), hingga horror thriller Mirrors adalah film – film karyanya yang sudah terbukti ampuh untuk menakut – nakuti penonton. Walaupun hasilnya tidak pernah memasuki angka US$ 100 juta, namun biasanya filmnya mengalami balik modal sekitar hingga 3 kali lipat dari budget produksinya. Kini, dengan berkembangnya penggunaan teknologi 3D, Aja pun mengajukan ide untuk membuat sebuah film dengan gagasan bagaimana rasanya penonton bisa merasakan rasanya digigit oleh ratusan piranha purba dan juga bisa merasakan berbagai adegan sadis yang mencekam ke hadapan penonton. Walaupun film ini memang mengalami kendala dalam pembuatannya serta memakan waktu sekitar 1 tahun untuk penyelesaian syuting film ini akibat berbagai kendala teknis ( sepeti penyesuaian suhu air serta cuaca di lokasi syuting, pengecatan warna merah ke dalam danau yang bisa meyebabkan pencemaran lingkungan, dan lain – lain ) ditambah dengan proses convert film ini dari 2D menjadi 3D ( walaupun tetap pada rencana awal, Piranha 3D memang direncanakan akan beredar dalam format 3D ) yang memakan waktu 1 tahun, serta menggunakan sekitar 1000 orang figuran, namun hasilnya kelihatannya tidak sia – sia. Terbukti, film ini memperoleh pendapatan yang cukup bagus di minggu pertamanya serta kelihatannya film ini akan balik modal pada minggu ketiga film ini beredar ( budget produksi hanya memakan US$ 24 juta, sedangkan untuk minggu pertama, film ini berhasil meraih pendapatan US$ 10,1 juta ). Selain itu, review film ini di Amerika rata – rata positif dan menyebut film ini sebagai film paling menghibur untuk summer tahun ini serta merupakan salah satu film dengan teknoloi 3D terbaik untuk tahun ini.

Sebagai film dengan misi utama lebih mengutamakan hiburan ketimbang cerita atau naskah yang berbobot, maka film ini memang hanya berorientasi pada adegan – adegan yang menghibur saja. Selebihnya, penonton tidak akan ditawari hal – hal lain selain hiburan semata. Film seperti ini memiliki resiko tersendiri, dimana ketika adegan – adegan hiburan yang ditampilkan justru tidak memuaskan penonton, maka poenonton akan merasa kecewa dan tersiksa menyaksikan keseluruhan film ini. Selain itu, film dengan tema gory seperti ini, biasanya segmentasi penonton pun terbatas, sehingga bisa membuat film ini menjadi kurang penonton akibat tema gory nya yang cukup banyak dank eras. Dan yang paling mengecewakan adalah, hingga preview diturunkan, film Piranha masih beredar dalam format 2D saja di bioskop – bioskop, bukan versi 3D nya. Kemungkinan versi 3D nya akan sedikit terlambat beredar karena menurut informasi yang didapat, master film untuk format 3D nya baru sampai ke tangan Badan Sensor Film ( BSF ) pada hari ini. Hal ini justru bisa membuat penonton yang sangat menanti – nantikan format film 3D nya menjadi sedikit kecewa dan harus menunggu hingga format 3D nya beredar di bioskop nanti. Akibatnya, bisa jadi format 2D filmnya sepi peminat dan penonton lebih memilh untuk menunggu terlebih dahulu format 3D nya beredar nanti.

Overall, film Piranha tetaplah menjadi sebuah film yang sebenarnya boleh ditonton minggu ini. Namun, hati – hati, film ini memiliki content yang dewasa, karena cukup sadis, cukup banyak adegan berdarah – darah, dan juga cukup banyak adegan yang cukup “berani”. Sangat disarankan oleh para pemilik bioskop, untuk menyeleksi penontonnya, dan hanya memperbolehkan film ini ditonton oleh usia yang pantas untuk bisa menonton filmnya saja. Saya juga percaya, karena film ini lulus sensor dari BSF, maka film ini minimal mempunyai konten yang sudah diseleksi ketat terlebih dahulu sebelum film ini beredar. So, bagi anda penggemar berat film horror, apalagi jika jenisnya tentang monster dan makhluk – makhluk aneh nan seram, serta mengandung unsur 3 B ( Blood, Breast, Beast ), maka Piranha adalah film yang wajib ditonton minggu ini. Ada baiknya memang jika film ini sebaiknya ditonton versi 3D nya saja, karena sajian 3D nya lah yang sebenarnya unik dan juga beda dibanding film – film horror monster lainnya. Jika anda cukup sabar menunggu, maka mungkin film ini akan anda tonton ketika versi 3D nya keluar. Tapi, jika sudah tidak sabar, boleh – boleh saja kok menonton film ini. Nikmati saja unsur fun dan juga thrilling nya tanpa perlu memeras otak untuk memahami cerita filmnya. He3. XD. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer:



Jumat, 13 Agustus 2010

Preview The Expendables


Preview

The Expendables ( Lionsgate_2010 )

Pemain :

The Expendables

Other characters

Garza's men

Sutradara : Sylvester Stallone

Rilis =

  • 13 Agustus 2010 ( Amerika Serikat )
  • 13 Agustus 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Apa jadinya jika semua aktor berotot tinggi tegap dan menguasasi ilmu beladiri yang beragam dari berbagai jenis, dikumpulkan jadi satu untuk saling adu gebuk, adu tembak, dan juga unjuk kebolehan ilmu beladiri masing – masing dalam 1 film action super seru dan tentunya, bertabur bintang? Nah, jika anda mengharapkan semua hal itu, anda WAJIB berterima kasih kepada satu aktor merangkap sebagai sutradara sekaligus produser dan juga penulis naskah bernama Sylvester Stallone! Yap. Aktor otot bertampang sangar ini balik lagi ke dunia film untuk menghibur anda serta mewujudkan fantasi anda, khususnya kaum pria, yang tertulis di atas tersebut, lewat sebuah film yang paling ditunggu oleh semua kaum pria di muka bumi ini, yaitu The Expendables!

Film yang naskahnya ditulis sendiri oleh Stallone sebagai bentuk kecintaan serta rasa nostalgianya terhadap sebuah film action keras full non stop adrenaline rush ini sudah menjadi buah bibir di kalangan para penggemar berat film action sejak rencana pembuatan dan pemilihan casting film ini beredar. Siapa yang tidak tercengang melihat barisan aktor otot yang bergabung di film ini ketika berita film ini baru didengungkan ke khalayak publik. Sly ( panggilan akrab Stallone ), Jason Statham, Jet Li, Dolph Lundgren, Randy Couture, Mickey Rourke, hingga Steve Austin ( dikenal juga dengan Stone Cold Steve Austin dari seri gulat WWE ) dan juga rumor keterlibatan Arnold Schwarzenegger ketika itu membuat mata para fans film – film action keras melotot semua dan kegirangan mendengar hal tersebut. Ditambah lagi dengan konfirmasi kehadiran aktor “tua – tua masih macho” Bruce Willis pun, menambah semarak film ini. Setelah urusan pemain setengah beres, Sly membuat proposal film ini dan langsung disetujui oleh keroyokan 3 studio kecil yang melihat bahwa film ini akan menjadi sebuah film seru dan juga laku keras di pasaran. Ketiga studio kecil tersebut, yaitu Nu Image, Millenium Films, serta Lionsgate pun tak segan untuk mengucurkan dana yang cukup besar untuk ukuran ketiga studio film kecil tersebut, yaitu US$ 85 juta ( walaupun untuk ukuran sebuah film action, angka tersebut tergolong kecil dan murah meriah ). Tanpa membuang waktu, Sly langsung mengerjakan film ini dan produksi dimulai sejak 3 Maret 2009, hingga 1 Juli 2009 dengan berbagai lokasi syuting yang terletak pada 2 wilayah besar yaitu Brazil dan Amerika. Walaupun syuting tergolong rampung total pada 1 Juli, namun pada 27 Oktober 2009, syuting tambahan dilakukan di sebuah gereja di Hollywood, California, dengan menampilkan 3 aktor papan atas yang merupakan mantan petinggi sekaligus pendiri dari cafe terkenal di Hollywood, Amerika ( dan masih ada sampai sekarang di Jakarta ), yaitu Planet Hollywood. Ketiga orang tersebut adalah Sylvester Stallone, Bruce Willis, dan Arnold Schwarzenegger. Syuting pun memakan waktu yang cepat, yaitu hanya 6 jam, untuk sebuah scene yang mempertemukan ketiga bintang film action keras yang nge-hit di tahun 1970 sampai dengan 1990-an hingga sekarang itu. Secara keseluruhan, film sudah rampung dan siap dilempar ke pasaran pada tanggal 13 Agustus 2010.

Film ini bercerita tentang tim militer bayaran elit bernama The Expendables yang sering melakukan misi – misi yang terhitung sulit, keras, dan berbahaya, dengan klasifikasi misi resmi ( Official ) maupun tidak resmi ( Black Ops ). Tim ini terdiri dari Barney "The Schizo" Ross ( Stallone ) yang merupakan pimpinan tim serta otak strategi tim ini; Lee Christmas ( Statham ) yang merupakan mantan tim elit S.A.S Inggris serta tangan kanan Ross yang memiliki keahlian pertarungan jarak dekat dengan menggunakan pisau dan senjata tajam; Yin Yang ( Li ) yang merupakan ahli beladiri China; Gunnar Jensen ( Lundgren ) yang merupakan seorang sniper handal asal Swedia namun sering bermusuhan dengan Yin Yang; Hale Caesar ( Crews ) yang merupakan seorang ahli persenjataan berat serta merupakan teman baik Yin; Toll Road ( Couture ) yang merupakan ahli bahan peledak serta ahli dalam hal adu otot; dan terakhir, Tool ( Rourke ) yang merupakan mantan anggota Expendables yang sekarang lebih sering membantu The Expendables dalam hal penyediaan persenjataan, perlengkapan, peralatan, informasi, serta seorang pemilik toko tattoo terkenal. Suatu ketika, tim elit ini mendapat misi dari seseorang yang misterius bernama Mr. Church ( Willis ), dimana The Expendables diminta untuk menggulingkan pemerintahan seorang jendral ditaktor keji bernama General Garza ( Zayas ) di daerah Brazil. Misi terlihat mudah bagi The Expendables, hingga akhirnya, mereka mengetahui, bahwa Garza ternyata dikelilingi oleh beberapa orang tentara spesialis yang melindunginya. Ada James Monroe ( Roberts ) yang merupakan seorang agen CIA korup yang memiliki seorang bodyguard handal bernama Dan Paine ( Austin ); kemudian The Brit ( Gary Daniels ) yang merupakan mantan anggota The Expendables yang memiliki keahlian strategi dan persenjataan serta merupakan orang yang gila bertarung hingga memiliki balas dendam pribadi terhadap The Expendables yang telah memecat dirinya; serta seorang anak buah Garza yang ahli dalam hal pertarungan menggunakan pedang ( Rodrigo ). Tak hanya itu, Garza pun juga dikelilingi oleh ratusan, bahkan mungkin ribuan bodyguard yang selalu siap melindungi dirinya 24/7 ( baca : Twenty Four – Seven ). Namun, bukan The Expendables namanya jika tidak menerima misi yang dinilai terlalu mustahil ini. Mereka pun tetap mengambil misi ini, seberapapun bahaya yang harus mereka hadapi guna menyelesaikan misi ini!

Sebagai sebuah film action, The Expendables dipastikan akan mewujudkan mimpi para penggila film action keras dengan kumpulan aktor – aktor laga keras yang berotot dan terkenal, baik untuk generasi muda dan juga tua. Lihat saja nama – nama castingnya yang benar – benar bertabur bintang. Untuk kalangan usia tua, pasti familiar dengan nama seperti Sylvester Stallone, Arnold Schwarzenegger, Bruce Willis, Dolph Lundgren, Eric Roberts, dan masih banyak casting aktor – aktor tua khusus film – film action tempo dulu. Untuk generasi muda, kehadiran pesilat Jet Li, pemain football Terry Crews, aktor macho ganteng yang populer lewat trilogy The Transpoter yaitu Jason Statham, hingga pegulat WWE Steve Austin serta petarung keras jebolan UFC, Randy Couture, pun pastinya akan menarik kaum muda supaya mau menyaksikan film action bertabur bintang ini. Dengan perpaduan aktor action generasi muda dan tua, diharapkan penonton akan membanjiri bioskop untuk menyaksikan film ini.

Sylvester Stallone pun juga termasuk sutradara sekaligus aktor yang sudah malang melintang di dunia film – film action Hollywood selama hampir 3 dekade serta merupakan icon dari 2 tokoh action pujaan masyarakat Amerika, yaitu Rocky Balboa dan juga John Rambo. Dengan resume seperti ini, pastinya fans aktor asal Italia ini jumlahnya banyak dan juga film – film action barunya selalu dinantikan oleh para fans serta penggemar film – film action lawas. Biasanya, film – film yang diperankan atau disutradarai olehnya jarang mengecewakan para fans nya. Sempat terpuruk memang di awal tahun 2000-an, namun aktor yang dulu pernah berprofesi sebagai pornstar tersebut kembali bangkit lewat film Rocky 6 dan juga tentunya, John Rambo, dan kedua film tersebut pun diterima dengan sangat baik oleh para fans dan penggemar film – film action dimanapun mereka berada. Sukses dalam hal Box Office lewat kedua film tersebut, nama Stallone pun kembali diperhitungkan sebagai aktor maupun sutradara merangkap penulis naskah yang cukup jempolan dan tak segan untuk mengucurkan dana lumayan banyak kepada dirinya.

Kekurangan terbesar film ini jelas terletak pada ceritanya yang sangat – sangat ringan dan juga mudah ditebak, bahwa film ini pastinya akan lebih menjual adegan action ketimbang cerita berbobot. Stallone memang sudah dari jauh – jauh hari mengatakan, bahwa The Expendables memang lebih ber-orientasi pada jualan adegan action keras dan seru ditambah dengan taburan para aktor otot segala jaman ketimbang mementingkan cerita. Akibatnya, yah, jangan mengharapkan cerita yang berbobot deh pada film ini.

Kekhwatiran terbesar lainnya pada film ini terletak pada apakah masing – masing aktor action nan berotot yang terlibat didalam filmnya akan memiliki porsi yang pas untuk mengembangkan dan mendalami karakter mereka masing – masing sehingga mampu menarik hati para penonton? Well, kelihatannya, saking banyaknya aktor terkenal yang ada pada film ini, kecil kemungkinan setiap aktor utama yang berperan di film ini akan mendapat jatah porsi screentime serta pengembangan karakter yang besar akibat harus saling berbagi jatah pengembangan karakter dengan aktor – aktor lain. Bahkan, mungkin mereka akan saling berebut jatah screentime ketimbang berbagi porsi dengan karakter lain. Jika hal ini terjadi, maka ada kemungkinan beberapa aktor akan lewat begitu saja dan tidak memiliki kesan yang kuat selama film ini diputar. Kasus seperti ini baru – baru ini terjadi pada film The Valentine’s Day tempo hari. Masih ingat kan pada aktris Taylor Swif – Taylor Lauttner, Julia Roberts, hingga aktris hot momma Jessica Alba yang terpaksa harus dikorbankan karakternya akibat terlalu banyaknya actor dan aktris terkenal yang berkumpul pada film tersebut sehingga karakter mereka hanya berkesan numpang lewat dan justru bisa dilupakan penonton begitu saja. Well, semoga saja pada film The Expendables, hal ini tidak terjadi.

Overall, dengan kekurangan di sektor cerita yang begitu ringan tanpa perlu mikir rumit banget untuk mendalami ceritanya, jelas, The Expendables tetap merupakan film yang WAJIB untuk ditonton oleh para penggemar berat film – film action dan juga aktor – aktor otot jaman dulu maupun jaman sekarang. Film ini dipastikan akan mampu memuaskan dahaga para fans berat film – film action keras dan full body contact serta full weapon contact. Bagi para pria, film ini akan dianggap surga serta merupakan jawaban terhadap mimpi mereka akan sebuah film action seru bertabur bintang action keras dan juga nonstop action. Bagi para wanita, hiburannya jelas terletak pada otot dan juga fisik para pemain – pemainnya yang prima dan juga six pack seperti layaknya film 300 silam. Apalagi, jika fans berat aktor ganteng Jason Statham, well girls, definetly, film ini merupakan film yang tidak boleh dilewatkan begitu saja karena film ini akan menjual ketampanan serta sisi macho dari aktor British berusia 40 tahun tersebut. So, jangan perlu tunggu – tunggu lagi deh, apalagi sambil pikir – pikir terlebih dahulu untuk menonton film ini. Film ini adalah film yang WAJIB untuk ditonton minggu ini, apalagi jika anda yang sedang stress dengan pekerjaan dan sedang mencari film hiburan full action. Bagi para wanita, jika anda tidak tertarik juga dengan fisik para pemain di film ini, well, kali ini, anda sedikit mengalah donk kepada pasangan anda dan nikmati saja setiap detik action yang ada pada film ini. Toh juga para pria sudah menemani anda untuk menyaksikan film action romantic Killers dan juga The Last Airbender minggu lalu kan?? So, kali ini, gantian temani pacar anda donk. Itungannya, sama – sama impas deh. He3. XD. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2: