Preview
Harry Potter and the Deathly Hallows : Part 1
Pemain :
- Daniel Radcliffe as Harry Potter
- Emma Watson as Hermione Granger
- Rupert Grint as Ron Weasley
- Bonnie Wright as Ginny Weasley
- Alan Rickman as Professor Severus Snape
- Helena Bonham Carter as Bellatrix Lestrange
- Ralph Fiennes as Lord Voldemort
Sutradara : David Yates
Tanggal Rilis :
- 19 November 2010 ( Di bioskop Amerika dan di Bioskop Indonesia )
Akhirnya, setelah 10 tahun menemani kita, film Harry Potter akan memasuki babak akhir penayangan layar lebarnya. 10 tahun dengan total 6 film sudah kita tonton bersama mengenai petualangan penyihir cilik karangan novelis Inggris J.K Rowling ini. 10 tahun sudah kita tersihir dengan petualangan seru nan menghibur dari kisah penyihir berkacamata yang memiliki musuh besar bernama Voldemort ini. Kini, tersisa 2 film lagi sebelum akhirnya kisah Harry Potter versi layar lebar habis masa tayangnya. Harry Potter and the Deathly Hallows merupakan buku ketujuh, sekaligus bagian akhir dari saga Harry Potter. Film ini akan dibagi menjadi 2 bagian akibat ceritanya yang tidak bisa dipangkas oleh tim penulis naskah serta sang pengarang bukunya untuk diadaptasi menjadi naskah layar lebar. Semua bagian yang ada di novelnya sangat penting dan tidak mungkin memangkas cerita yang ada di bukunya agar menjadi sebuah film berdurasi maksimal 2,5 jam. Walaupun dipotong menjadi 2 bagian, namun tak perlu khawatir, karena jarak antara bagian yang pertama dengan bagian yang kedua hanya berbeda sekitar 8 bulan saja. Bagian pertama akan dirilis pada 19 November 2010, sedangkan bagian keduanya akan dirilis pada tanggal 15 Juli 2011. Hal ini hampir mirip dengan kasus film The Matrix Reloaded dan The Matrix Revolution di tahun 2003 silam, dimana The Matrix Reloaded dirilis pada 15 Mei 2003, dan The Matrix Revolutions nya dirilis pada 5 November 2003.
Harry Potter and the Deathly Hallows akan terfokus pada cerita petualangan Harry, Ron, dan juga Hermione guna melenyapkan penyihir jahat Voldemort dan juga pasukan - pasukannya yang dikenal sebagai The Death Eaters. Kali ini, Harry, Ron, dan juga Hermione bertualang untuk mencari dan menghancurkan Horcrux yang tersisa guna melenyapkan Voldemort. Namun hal tersebut tidaklah mudah, karena Voldemort dan pasukannya pun juga bergerak untuk menghentikan siapa saja yang hendak menghentikan mereka, serta berusaha untuk menguasai dunia. Selain itu, Voldemort pun juga memiliki dendam pribadi terhadap Harry Potter dan sangat bernafsu untuk membunuhnya. Harapan pun semakin tipis, dimana Voldemort dan pasukannya berhasil untuk menguasai Ministry of Magic dan juga Hogwarts. Harapan hidup umat manusia semakin mengecil, namun Harry, Ron, dan Hermione harus tetap yakin dan positif dengan tujuan mereka : mencari Horcrux yang tersisa, menghancurkannya, mengalahkan pasukan Voldemort yang menghalangi mereka, serta berusaha untuk bertahan hidup agar bisa berkumpul kembali dengan orang - orang yang mereka cintai. Maka, sekarang dimulailah petualangan ketiga sahabat ini untuk menempuh bahaya dan juga menjalankan misi mereka, sebelum semuanya terlambat.
Film Harry Potter and the Deathly Hallows adalah jelas merupakan sebuah film yang spesial, khususnya bagi para fans Harry Potter. Para Potterius ( sebutan bagi para fans Harry Potter di seluruh dunia ) pastinya sangat menanti – nantikan film ketujuh Harry Potter yang merupakan seri terakhir dan juga penutup dari seri Harry Potter ini. Walaupun harus melihat film ini sebagai 2 bagian yang terpisah, namun memang, Harry Potter yang terakhir harus menampilkan sesuatu yang “wah” dan juga lebih bagus lagi ketimbang seri – seri Harry Potter yang sebelumnya. Keputusan Warner Bros untuk membagi film ini menjadi 2 bagian yang terpisah dirasa tepat dan juga merupakan strategi yang menarik. Selain itu, Harry Potter yang ketujuh ini memiliki bobot cerita serta kompleksitas cerita yang sangat menarik dan tentunya, ceritanya yang saling menyatu dan tidak bisa terbagi – bagi lagi. Jika di bebebrapa novel Harry Potter sebelumnya masih ada beberapa bagian yang ada pada novelnya yang bisa dipotong guna menjadikan filmnya bisa muat dalam format film 1 bagian, maka di novel seri ketujuh Harry Potter ini tidak ada bagian yang mampu untuk dipotong akibat ceritanya yang sangat menarik dan juga saling berkesinambungan. Para fans pastinya juga mengharapkan bahwa seri penutup Harry Potter ini tidak ada bagian yang dipotong, serta tentunya, mampu memuaskan mereka, dan Warner Bros kelihatannya mengerti benar dengan hal tersebut. Sang penulis, J.K Rowling pun juga mengamini hal tersebut, sehingga akhirnya, diputuskan, Harry Potter and the Deathly Hallows akan dipisah menjadi 2 bagian.
Tindakan jitu lainnya juga dilakukan oleh Warner Bros, yaitu dengan tidak merilis film ini dalam format 3D. Ya, seperti yang kita ketahui, Warner Bros tadinya hendak merilis film ini dalam format 3D. Namun, di detik – detik akhir, studio film yang memiliki logo WB ini akhirnya memberikan pernyataan bahwa Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 tidak jadi dirilis dalam format 3D. Warner beralasan bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk proses convert film ini, dari format 2D menjadi format 3D. Kalaupun sempat, mereka melihat bahwa proses convert 3D yang mereka lakukan memiliki kualitas yang buruk dan juga dikhawatirkan tidak akan mampu memuaskan para fans Harry Potter. Walaupun mereka belum memberikan pernyataan resmi apakah Harry Potter and the Deathly hallows Part 2 tetap jadi untuk dirilis dalam format 3D ataupun batal juga seperti Harry Potter and the Deathly hallows Part 1, namun setidaknya Warner Bros sudah melakukan langkah yang tepat untuk perilisan Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 ini. Mungkin Warner belajar dari kegagalan mereka dalam film Clash of the Titans kemarin, dimana mereka tetap memaksakan merilis film tersebut dalam format 3D, padahal hasil convertnya buruk sehingga mengakibatkan para penonton mencaci-maki kualitas 3D film tersebut. Dengan perilisan Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 dalam format 2D, kelihatannya Warner lebih memilih untuk bermain aman daripada film prestisius ini menjadi bahan cacian para fans dan juga para penontonnya.
Namun, point minus terbesar justru terletak pada sang sutradara, David Yates. Sutradara inilah yang mengakibatkan film keenam Harry Potter, yakni Harry Potter and the Half Blood Prince, dicaci maki oleh para fans novelnya. Beberapa point penting yang ada pada novelnya justru tidak ditampilkan di dalam filmnya. Lebih parahnya, beberapa point penting yang ditampilkan di filmnya justru digarap dengan hasil yang tidak mengesankan di hati para fans Harry Potter. Akibatnya tak pelak, Harry Potter and the Half Blood Prince yang diharapkan akan menjadi hasil adaptasi yang bagus dan penonton mengharapkan sebuah film yang penuh greget seperti novelnya, justru berakhir tragis dan menyedihkan. Walaupun Yates dipuji oleh J.K Rowling, hingga membuat dirinya dipercaya untuk menggarap seri final dari Harry Potter, namun para fans yang sangat kecewa dengan hasil Harry Potter yang keenam tersebut justru mengalami sindrom H2C alias Harap – Harap Cemas setelah mengetahui bahwa Yates yang akan kembali menyutradarai seri terakhir Harry Potter yang notabene merupakan bagian penutup sekaligus bagian paling seru dari seri Harry Potter. Kekhawatiran para fans semakin menjadi – jadi setelah mengetahui bahwa film ini akan dirilis dalam format 3D dengan tujuan sekedar untuk ikut – ikutan trend rilis film berformat 3D akhir – akhir ini. Selain itu, keadaan makin diperparah dengan teaser trailer film Harry Potter and the Deathly Hallows yang “norak” serta kampungan dengan embel – embel tulisan memalukan serta dirasa tidak perlu untuk ukuran sebuah film sebesar dan semegah Harry Potter.
Overall, tidak bisa dipungkiri, fenomena Harry Potter memang sudah menyihir kita selama 10 tahun terakhir ini. Kita juga harus mengakui, bahwa Harry Potter merupakan suatu produk yang brilliant dan juga istimewa di tahun 2000 hingga 2010 ini. Novel dan juga filmnya merupakan sebuah produk yang mampu untuk menarik hampir semua orang di muka bumi ini agar mau membaca dan juga menyaksikan seri Harry Potter. Walaupun filmnya memiliki kualitas yang naik turun akibat ditangani oleh sutradara yang berbeda – beda, namun bisa dikatakan, film Harry Potter sudah cukup berhasil untuk menghibur kedua belah pihak, yaitu pihak fans novel serta para penonton filmnya di tengah – tengah kekurangan yang ada. Namun, tetap, bagian pertama dari film terakhir Harry Potter ini memiliki kekhawatiran tersendiri akibat disutradarai oleh sutradara yang dengan sangat hebat berhasil menghancurkan kualitas film keenam Harry Potter yang seharusnya bisa menjadi sebuah film yang bagus dan juga menghibur seperti novelnya. Walaupun pada akhirnya film terakhir Harry Potter sudah memperbaiki citra dirinya lewat Theatrical trailer serta promosi posternya yang catchy dan juga membuat penasaran penonton, ditambah lagi dengan early previewsnya yang bisa dikatakan positif dari para kritikus dan juga Potterius yang berkesempatan untuk menyaksikannya, namun tetap, kualitas final Harry potter and the Deathly Hallows Part 1 baru akan teruji pada saat filmnya dirilis tanggal 19 November 2010 nanti. So, apakah Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 akan mampu membuat penonton dan juga para fans novelnya kali ini puas dengan hasilnya? Atau kembali akan dikecewakan seperti film Harry Potter and the Half Blood Prince? Well, let's see dan berdoa, semoga kali ini David Yates mengarahkan film ini dengan baik. SEMOGA!!! So, Potterius, minggu ini, kalian WAJIB untuk menonton Harry Potter and the Deathly Hallows. Akhir kata, selamat menonton.
Copyright : Alexander “Ajay” Dennis
Teaser Trailer
Theatrical Trailer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar