Jumat, 19 Maret 2010

Preview How to Train Your Dragon


Preview

How to Train Your Dragon (DreamWorks Animation_2010 )

Pemain : Jay Baruchel as Hiccup


Sutradara : Chris Sanders dan Dean Deblois

Rilis =

  • 26 Maret 2010 ( Amerika )
  • 20 Maret 2010 ( Main di Bioskop Indonesia, khusus untuk format 3D dan Real 3D )
  • 24 Maret 2010 ( Main di Bioskop Indonesia untuk format 2D )

DreamWorks Animation adalah salah satu kompetitor Disney dalam hal memproduksi film – film animasi. Terbukti, sejak pertama kali berdiri, perusahaan yang didirikan oleh punggawa film – film sci – fi, Steven Spielberg, ini berhasil membuat film – film yang menghibur masyarakat di seluruh dunia. Film animasi pertama buatan DreamWorks Animation adalah film tentang semut berjudul Antz dan film ini laku keras di seluruh dunia, plus mendapat pujian dari kalangan – kalangan kritikus film di Amerika. Sejak saat itulah, nama DreamWorks Animation mulai diperhitungkan di dunia perfilman animasi.

DreamWorks Animation mulai merengguk kesuksesan besar dalam dunia animasi lewat film Shrek dan sekuelnya, Shrek 2. Film yang menyinggung tentang semua fairytale terkenal di dunia ini ( beberapa bahkan merupakan fairytale ciptaan Disney ) laku di pasaran dan berhasil membuat Disney terkejut dengan hasil Box Office film Shrek tersebut. Disney pun langsung menganggap DreamWorks Animation sebagai competitor dalam dunia animasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Semenjak kesukses Shrek itulah, Disney dan juga DreamWorks Animation rutin bersaing dalam hal mengeluarkan film – film animasi. Setidaknya, kedua studio itu rutin mengeluarkan 2 buah film animasi setiap tahunnya. Tak hanya bersaing dalam hal pembuktian film animasi siapa yang paling berhasil setiap tahunnya dalam hal pendapatan di tangga Box Office Amerika, tapi juga dalam hal perebutan Oscar kategori Best Animated pun juga menjadi incaran kedua studio animasi raksasa tersebut.

Kini, seperti biasa, DreamWorks Animation mengeluarkan film animasinya lebih cepat daripada Disney lewat film How to Train Your Dragon. Film yang akan keluar dalam 3 format ( 3D, IMAX 3D, serta Real 3D ) ini diangkat dari sebuah novel anak - anak karangan Cressida Cowell dan sampai saat ini, novel How to Train Your Dragon sudah memiliki 10 seri dan terhitung laku di Amerika Serikat. Kisah film ini bersetting pada masa bangsa Viking masih ada di dunia ini. Seorang remaja Viking bernama Hiccup (Jay Baruchel) tinggal di pulau Berg, di mana memerangi naga adalah kegiatan sehari-hari penududuk pulau tersebut. Pemuda pintar dan humoris ini diragukan kemampuannya oleh kepala suku sekaligus ayahnya, Stoick the Vast (Gerard Butler) agar bisa menjadi seorang dragon slayer ( pembunuh naga ) handal bagi pulau Berg. Tak cuma itu, Hiccup pun bahkan tidak begitu disukai oleh teman – teman sebayanya akibat perilakunya yang dianggap lemah dan tidak ideal untuk membunuh naga kecil sekalipun. Meskipun demikian, Hiccup tetap diikutsertakan dalam Pelatihan Pemusnahan Naga bersama pemuda lainnya dan dari sinilah ia dapat membuktikan bahwa ia siap menjadi seorang petarung, walaupun dengan cara yang berbeda dan juga lebih menggunakan serta mengandalkan otak ketimbang otot seperti anak – anak seusianya. Hiccup berhasil menangkap seekor naga dengan bola yang diikat tali tambang yang ditembakan dari meriam batu hasil modifikasnya sendiri. Merasa tidak tega dengan naga hasil tangkapannya yang terlhat lucu itu, Hiccup pun memilih untuk melepaskan tali yang mengikat kaki sang naga. Lewat peristiwa itulah, Hiccup akhirnya berkawan dengan naga tersebut dan dia menamai naga hitam lucu tersebut dengan nama Toothless (Tak Bergigi). Tanpa disangka, Toothless ternyata jenis naga Night Fury yang dikenal paling ganas, berbahaya, dan juga langka. Walaupun begitu, Hiccup dan Toothless pun tetap berkawan seperti biasanya dan apa adanya. Lambat laun, hubungan batin antara sang naga dan majikannya tersebut pun semakin erat, sehingga mereka tidak bisa dipisahkan begitu saja. Tapi, penduduk Pulau Berg yang notabene merupakan bangsa Viking yang benci dengan naga inipun akhirnya menentang hubungan pertemanan antara Toothless dan Hiccup. Hiccup berusaha untuk meyakinkan sukunya bahwa mereka tidak perlu memusuhi naga, tapi kelihatannya pernyataan Hiccup tidak didengar oleh penduduk Pulau Berg. Lalu bagaimana nasib Toothless di tangan penduduk Pulau Berg? Apakah Hiccup berhasil menyadarkan penduduk Pulau Berg agar mau bersahabat dengan naga? Di tengah – tengah konflik yang sedang terjadi di pulau kecil tersebut, serangan naga – naga jenis lain yang tidak kalah ganas dengan naga yang selama ini menyerang Pulau Berg pun mulai mengancam keselamatan penduduk Pulau Berg.

Sekilas, film ini memiliki premise yang menjanjikan dan cukup beda ketimbang film – film animasi buatan DreamWorks Animation yang terdahulu. Tema ceritanya pun cukup bagus dan mengajarkan kepada kita bahwa semua masalah tidaklah harus diselesaikan dengan jalan kekerasan, melainkan melalui jalan damai; serta kita diajarkan tentang arti persahabatan dan juga kesetiaan. Kelihatannya, sejak hadirnya KungFu Panda 2 tahun lalu, yang berhasil menghadirkan adegan mengharukan lewat kematian Master Oogway beserta dengan petuahnya pada saat dia wafat pun berhasil menjadi bahan pembelajaran bagi DreamWorks Animation, bahwa filmnya tidak harus selalu bermutu enteng dan biasa saja, tapi juga haruslah berbobot dan memiliki nilai pembelajaran bagi semua orang yang menonton filmnya, seperti layaknya kualitas film – film animasi yang dikeluarkan Disney. Hal ini merupakan hal positif bagi DreamWorks Animation dalam membuat film animasi. Film inipun juga didukung oleh faktor promosi yang jor – joran sejak tahun lalu dan juga didukung oleh barisan pengisi suara yang jempolan, seperti Gerard Butler, pemeran raja Leonidas yang tak kenal takut dalam membela negara Sparta dalam film 300, yang mengisi suara Stoick si kepala suku karismatik tapi ragu dengan kemampuan sang anak sendiri; kemudian aktris TV Ugly Betty yang terkenal di Amerika, yaitu America Ferrera yang mengisi suara Astrid, seorang pejuang Viking wanita dari Pulau Berg; dan Jay Baruchel yang mengisi suara Hiccup yang baik hati; serta masih banyak lagi pengisi suara top lainnya.

Kekurangan film ini justru terletak di tanggal edar yang cenderung sepi dari penonton, khususnya penonton anak – anak akibat di luar jadwal libur sekolah anak – anak. Film ini memang terbilang bermain aman karena tanggalnya terpaut jauh dengan film anak – anak lainnya, Alice in Wonderland dan juga tidak adanya pesaing di tanggal ini. Tapi ingat, film ini berbeda seminggu dari film paling dinanti di tahun 2010 ini, yaitu Clash of the Titans. Walaupun memang filmnya berbeda pangsa pasar, tapi tetap saja hal ini bisa mempengaruhi laju pendapatan film How to Train Your Dragon ini. Hasil review yang bagus serta sedotan penonton yang ramai di minggu awal film ini beredar menjadi kewajiban agar film How to Train Your Dragon ini berhasil meraih pendapatan besar di tangga Box Office. Dan, yang paling saya takuti yang merupakan kelemahan paling fatal film ini adalah kualitas cerita dari film How to Train Your Dragon ini. Memang, ada suatu makna pembelajaran dari film ini seperti yang telah saya jabarkan diatas, tapi semoga DreamWorks Animation tidak mengeksekusi film ini dengan serba enteng, serba ringan, serta asal menghibur saja seperti yang DreamWorks Animation lakukan pada film – film animasi buatannya. Inilah yang selalu menjadi titik kelemahan film – film animasi buatan DreamWorks Animation, filmnya asal menghibur saja dan kualitas cerita yang ada di film tersebut akhirnya menjadi hambar akibat kualitas filmnya yang ringan, sehingga membuat orang menjadi lupa dengan pesan ceritanya. Beda dengan film – film animasi buatan Disney yang berhasil menghibur penontonnya tapi juga berhasil dalam menyampaikan isi atau pesan dari cerita filmnya, sehingga makna dari film – film buatan Disney umumnya lebih berbobot dan dan lebih bagus serta lebih bisa menjadikan perenungan bagi hidup kita ketimbang film – film buatan DreamWorks Animation. Yah, tema cerita How to Train Your Dragon ini sesungguhnya bagus dan berbobot, semoga saja kali ini, DreamWorks Animation mengeksekusi film ini dengan lebih serius lagi.

Overall, di luar sikap ke-pesimis-an saya terhadap film ini, film ini TETAP menjadi film pilihan WAJIB untuk anda tonton di akhir bulan Maret ini. DreamWorks Animation terkenal sebagai studio film yang berhasil membuat film animasi yang menghibur bagi anak – anak, walaupun biasanya mereka jadi mengabaikan tema cerita filmnya yang sebenarnya berbobot dan berpotensi bisa mengalahkan Disney. Selain itu, dukungan pengisi suara yang OK, promosi besar – besaran yang sudah dilakukan sejak tahun lalu, dan juga animasi yang baik ( perhatikan disain Toothless yang lucu, wlaupun sebenernya pada awal saya melihat trailer ini, Toothless lebih mirip kecebong ketimbang naga. He3. XD. XP. ) pastinya membuat anda terhibur dan tidak menyesal setelah menonton film ini. So, bagi anda yang ingin membawa pacar, saudara, teman, geng, anak anda, ataupun bagi anda yang sendirian, yang membutuhkan film menghibur, film How to Train Your Dragon ini WAJIB anda tonton minggu ini. Apalagi, khusus untuk Indonesia, distributor film ini secara berbaik hati mau mengedarkan film ini seminggu lebih cepat daripada jadwal edar di Amerika nya, tapi formatnya dalam format 3D dan Real 3D ya. Untuk format 2D nya akan muncul minggu depan tanggal 24 Maret 2010. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar