Preview
Shutter Island ( Warner Bros_2010 )
Pemain : Leonardo DiCaprio as Teddy Daniels
Mark Ruffalo as Chuck Aule
Ben Kingsley as Dr. Cawley
Max von Sydow as Dr. Naehring
Michelle Williams as Dolores
Sutradara : Martin Scorsesse
Rilis =
• 19 Februari 2010 ( Amerika )
• 20 Februari 2010 ( Midnight Show di Bioskop Indonesia )
• 26 Februari 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )
Martin Scorsesse adalah sutradara kawakan asal Amerika pemenang berbagai macam penghargaan film dari berbagai ajang perfilman bergengsi di dunia, baik dari Oscar, BAFTA, Golden Globes, dan penghargaan bergengsi lainnya. Dia juga merupakan seorang sutradara yang sering bekerja sama dengan 2 aktor utama dalam pembuatan film – filmnya, yaitu Robert de Niro dan Leonardo DiCaprio. Beberapa tahun belakangan ini, Martin sedang lengket – lengketnya bekerjasama dengan Leonardo. Sudah 3 buah film yang mereka kerjakan bersama, yaitu Gangs of New York, The Aviator, dan The Departed. Film – film yang mereka kerjakan bersama pun terhitung sukses, baik dari segi pendapatan maupun dari segi penghargaan, seperti Gangs of New York yang meraup pendapatan total 193,8 juta US$ serta mendapatkan 9 nominasi Oscar walaupun gagal menang; lalu The Aviator yang mendapatkan pendapatan sebesar 213 Juta US$ serta mendapatkan nominasi untuk Oscar sebanyak 11 kategori dan menang 5 Oscar, yaitu Supporting Actress untuk artis Cate Blanchett, Editing, Cinematography, Art Direction, Costume Design; dan yang paling fenomenal adalah The Departed yang berhasil meraih pendapatan sebesar 289,8 juta US$ serta memenangkan 4 dari 5 nominasi Oscar pada 79th Academy Awards, yaitu untuk Best Picture, Best Director, Best Film Editing, dan Best Adapted Screenplay. Mark Wahlberg juga dinominasikan sebagai Best Supporting Actor, sayangnya dia tidak mendapatkan piala Oscar tersebut.
Kini, Leo dan Scorsesse kembali berduet dalam film Shutter Island. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Dennis Lehane yang terbit pada tahun 2003 silam. Kisahnya bersetting pada tahun 1954 di sebuah pulau penjara yang terisolasi yang merupakan tempat bagi para tahanan berbahaya dan kelas kakap bernama Pulau Shutter ( Shutter Island ). US Marshal yang juga seorang veteran Perang Dunia II bernama Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan mitra barunya, Chuck Aule (Mark Ruffalo), datang ke Pulau Shutter untuk menyelidiki hilangnya seorang pasien di Rumah Sakit Ashecliffe untuk pelaku kriminal kejiwaan. Seorang wanita pembunuh bernama Rachel Solando (Emily Mortimer) tiba-tiba menghilang dari pulau terpencil ini, meskipun telah dikurung dalam sel yang terkunci di bawah pengawasan rutin dan juga super ketat. Rachel adalah salah satu pasien yang dianggap sangat berbahaya. Ia menenggelamkan ketiga anaknya di danau. Investigasi pun berjalan tidak mudah. Dr. John Cawley (Ben Kingsley), ketua rumah sakit pun berusaha untuk menutupi bukti-bukti yang ada. Meski berstatus sebagai U.S. Marshals, Teddy tidak bisa mendapatkan data-data rumah sakit, mulai dari data pasien hingga perawat. Lebih parah lagi, badai datang dan memutuskan komunikasi dengan daratan dan lebih anehnya lagi, napi-napi lain yang berbahaya turut melarikan diri tanpa jejak seiring dengan munculnya aneka petunjuk yang semakin membuat Teddy bingung dan frustasi. Teddy pun harus berusaha untuk memecahkan kasus ini secepat mungkin, sebelum dirinya menjadi gila serta kehilangan kewarasannya akibat frustasi memecahkan kasus ini dan bisa – bisa menjadi calon penghuni Shutter Island berikutnya.
Sekilas, film ini merupakan sebuah film yang menjanjikan dan juga membuat kita penasaran dengan misteri yang ada di film ini. Setting cerita yang mencekam, dimana 2 orang petugas penegak hukum terjebak badai di sebuah pulau yang mencekam berisi para kriminal sakit jiwa dan juga terputus komunikasinya dari daratan, membuat film ini semakin mencekam dan membuat penonton semakin merinding serta penyasaran untuk menyaksikannya. Apalagi, dukungan dari bintang Leonardo DiCaprio dan juga sutradara Martin Scorsesse membuat film ini menjadi sebuah film yang menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta film.
Sayangnya, setting timeline cerita yang agak kuno ( berlatar tahun 1954 ) agak membuat para penonton yang tidak suka dengan timeline seperti ini agak malas untuk menonton filmnya. Trailer film ini pun juga menurut saya bisa menjadi bumerang tersendiri karena bisa mengakibatkan bocornya ending dari film ini. Mundurnya jadwal film ini bisa berakibat negatif bagi para penonton, karena sebelumnya, film ini diplot untuk beredar pada tanggal 2 Oktober 2009. Tapi akhirnya, mundur menjadi tanggal 19 Februari 2010. Hal ini bisa mengakibatkan menurunnya antusiasme penonton untuk menonton film ini. Pemunduran jadwal ini dikarenakan resesi hebat yng melanda ekonomi Amerika pada tahun lalu, sehingga jadwal edar film ini mundur menjadi tanggal 19 Februari dengan harapan bahwa kondisi ekonomi di Amerika sudah jauh lebih baik ketimbang tahun lalu dan film ini mendapat laba lebih besar ketimbang tetap dipaksakan untuk edar pada tanggal 2 Oktober 2009. Hal ini disampaikan oleh Paramount head executive, Brad Grey, ketika diminta konfirmasinya sehubungan dengan pemunduran jadwal edar Shutter Island. Film inipun juga berpotensi untuk menjadi film yang berjalan lambat, sehingga bisa mengakibatkan para penonton tidur terlelap duluan sebelum misteri dari film ini terkuak.
Film ini terbukti berhasil dari segi pendapatan dan juga kritikus. Terbukti, ketika film ini dirilis tanggal 19 Februari kemarin, film ini berhasil mendapatkan 41 juta US$ selama 3 hari pemutarannya dan berhasil menggeser film Valentine’s Day dalam perebutan posisi nomor satu di Box Office Amerika. Para kritikus film di Amerika pun mayoritas menyukai film ini, terutama dalam hal visualisasi yang ada di Shutter Island dan juga dari segi misteri dan juga berhasil mengajak penonton untuk ikut penasaran dengan misteri yang ada. Tapi mereka sepakat bahwa film ini berjalan lambat. Sampai saat tulisan ini diturunkan, film Shutter Island berhasil mendapatkan pendapatan sebesar 75 juta US$ untuk peredarannya di Amerika saja dan tetap mempertahakan posisinya di puncak angga Box Office Amerika.
Secara keseluruhan, film Shutter Island ini tetaplah menjdi sebuah film yng wajib untuk anda tonton minggu ini. Misteri yang ditawarkan serta didukung oleh akting dari aktor berbakat, Leonard DiCaprio, dan juga sutradara bertalenta, Martin Scorsesse, membuat film ini terasa sayang untuk anda lewatkan, Diluar durasi putarnya yang panjang, sekitar 150 menit, film ini patut anda tonton bagi para penggemar film thriller orror psikologi yang penuh dengan teka – teki. So, bagi anda penggemar film thriller horror psikologi yang penuh dengan teka – teki, film Shutter Island ini layak untuk anda tonton; atau, bagi anda yang mencarifilm berkualitas yang dibintangi oleh aktor terkenal dan juga sutradara ternama, film Shutter Island pun juga bisa menjadi pilihan tontonan anda hari ini. Akhir kata, selamat menonton. Welcome to Shutter Island, Ladies and Gentlemen. He3 XD.
Shutter Island ( Warner Bros_2010 )
Pemain : Leonardo DiCaprio as Teddy Daniels
Mark Ruffalo as Chuck Aule
Ben Kingsley as Dr. Cawley
Max von Sydow as Dr. Naehring
Michelle Williams as Dolores
Sutradara : Martin Scorsesse
Rilis =
• 19 Februari 2010 ( Amerika )
• 20 Februari 2010 ( Midnight Show di Bioskop Indonesia )
• 26 Februari 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )
Martin Scorsesse adalah sutradara kawakan asal Amerika pemenang berbagai macam penghargaan film dari berbagai ajang perfilman bergengsi di dunia, baik dari Oscar, BAFTA, Golden Globes, dan penghargaan bergengsi lainnya. Dia juga merupakan seorang sutradara yang sering bekerja sama dengan 2 aktor utama dalam pembuatan film – filmnya, yaitu Robert de Niro dan Leonardo DiCaprio. Beberapa tahun belakangan ini, Martin sedang lengket – lengketnya bekerjasama dengan Leonardo. Sudah 3 buah film yang mereka kerjakan bersama, yaitu Gangs of New York, The Aviator, dan The Departed. Film – film yang mereka kerjakan bersama pun terhitung sukses, baik dari segi pendapatan maupun dari segi penghargaan, seperti Gangs of New York yang meraup pendapatan total 193,8 juta US$ serta mendapatkan 9 nominasi Oscar walaupun gagal menang; lalu The Aviator yang mendapatkan pendapatan sebesar 213 Juta US$ serta mendapatkan nominasi untuk Oscar sebanyak 11 kategori dan menang 5 Oscar, yaitu Supporting Actress untuk artis Cate Blanchett, Editing, Cinematography, Art Direction, Costume Design; dan yang paling fenomenal adalah The Departed yang berhasil meraih pendapatan sebesar 289,8 juta US$ serta memenangkan 4 dari 5 nominasi Oscar pada 79th Academy Awards, yaitu untuk Best Picture, Best Director, Best Film Editing, dan Best Adapted Screenplay. Mark Wahlberg juga dinominasikan sebagai Best Supporting Actor, sayangnya dia tidak mendapatkan piala Oscar tersebut.
Kini, Leo dan Scorsesse kembali berduet dalam film Shutter Island. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Dennis Lehane yang terbit pada tahun 2003 silam. Kisahnya bersetting pada tahun 1954 di sebuah pulau penjara yang terisolasi yang merupakan tempat bagi para tahanan berbahaya dan kelas kakap bernama Pulau Shutter ( Shutter Island ). US Marshal yang juga seorang veteran Perang Dunia II bernama Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan mitra barunya, Chuck Aule (Mark Ruffalo), datang ke Pulau Shutter untuk menyelidiki hilangnya seorang pasien di Rumah Sakit Ashecliffe untuk pelaku kriminal kejiwaan. Seorang wanita pembunuh bernama Rachel Solando (Emily Mortimer) tiba-tiba menghilang dari pulau terpencil ini, meskipun telah dikurung dalam sel yang terkunci di bawah pengawasan rutin dan juga super ketat. Rachel adalah salah satu pasien yang dianggap sangat berbahaya. Ia menenggelamkan ketiga anaknya di danau. Investigasi pun berjalan tidak mudah. Dr. John Cawley (Ben Kingsley), ketua rumah sakit pun berusaha untuk menutupi bukti-bukti yang ada. Meski berstatus sebagai U.S. Marshals, Teddy tidak bisa mendapatkan data-data rumah sakit, mulai dari data pasien hingga perawat. Lebih parah lagi, badai datang dan memutuskan komunikasi dengan daratan dan lebih anehnya lagi, napi-napi lain yang berbahaya turut melarikan diri tanpa jejak seiring dengan munculnya aneka petunjuk yang semakin membuat Teddy bingung dan frustasi. Teddy pun harus berusaha untuk memecahkan kasus ini secepat mungkin, sebelum dirinya menjadi gila serta kehilangan kewarasannya akibat frustasi memecahkan kasus ini dan bisa – bisa menjadi calon penghuni Shutter Island berikutnya.
Sekilas, film ini merupakan sebuah film yang menjanjikan dan juga membuat kita penasaran dengan misteri yang ada di film ini. Setting cerita yang mencekam, dimana 2 orang petugas penegak hukum terjebak badai di sebuah pulau yang mencekam berisi para kriminal sakit jiwa dan juga terputus komunikasinya dari daratan, membuat film ini semakin mencekam dan membuat penonton semakin merinding serta penyasaran untuk menyaksikannya. Apalagi, dukungan dari bintang Leonardo DiCaprio dan juga sutradara Martin Scorsesse membuat film ini menjadi sebuah film yang menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta film.
Sayangnya, setting timeline cerita yang agak kuno ( berlatar tahun 1954 ) agak membuat para penonton yang tidak suka dengan timeline seperti ini agak malas untuk menonton filmnya. Trailer film ini pun juga menurut saya bisa menjadi bumerang tersendiri karena bisa mengakibatkan bocornya ending dari film ini. Mundurnya jadwal film ini bisa berakibat negatif bagi para penonton, karena sebelumnya, film ini diplot untuk beredar pada tanggal 2 Oktober 2009. Tapi akhirnya, mundur menjadi tanggal 19 Februari 2010. Hal ini bisa mengakibatkan menurunnya antusiasme penonton untuk menonton film ini. Pemunduran jadwal ini dikarenakan resesi hebat yng melanda ekonomi Amerika pada tahun lalu, sehingga jadwal edar film ini mundur menjadi tanggal 19 Februari dengan harapan bahwa kondisi ekonomi di Amerika sudah jauh lebih baik ketimbang tahun lalu dan film ini mendapat laba lebih besar ketimbang tetap dipaksakan untuk edar pada tanggal 2 Oktober 2009. Hal ini disampaikan oleh Paramount head executive, Brad Grey, ketika diminta konfirmasinya sehubungan dengan pemunduran jadwal edar Shutter Island. Film inipun juga berpotensi untuk menjadi film yang berjalan lambat, sehingga bisa mengakibatkan para penonton tidur terlelap duluan sebelum misteri dari film ini terkuak.
Film ini terbukti berhasil dari segi pendapatan dan juga kritikus. Terbukti, ketika film ini dirilis tanggal 19 Februari kemarin, film ini berhasil mendapatkan 41 juta US$ selama 3 hari pemutarannya dan berhasil menggeser film Valentine’s Day dalam perebutan posisi nomor satu di Box Office Amerika. Para kritikus film di Amerika pun mayoritas menyukai film ini, terutama dalam hal visualisasi yang ada di Shutter Island dan juga dari segi misteri dan juga berhasil mengajak penonton untuk ikut penasaran dengan misteri yang ada. Tapi mereka sepakat bahwa film ini berjalan lambat. Sampai saat tulisan ini diturunkan, film Shutter Island berhasil mendapatkan pendapatan sebesar 75 juta US$ untuk peredarannya di Amerika saja dan tetap mempertahakan posisinya di puncak angga Box Office Amerika.
Secara keseluruhan, film Shutter Island ini tetaplah menjdi sebuah film yng wajib untuk anda tonton minggu ini. Misteri yang ditawarkan serta didukung oleh akting dari aktor berbakat, Leonard DiCaprio, dan juga sutradara bertalenta, Martin Scorsesse, membuat film ini terasa sayang untuk anda lewatkan, Diluar durasi putarnya yang panjang, sekitar 150 menit, film ini patut anda tonton bagi para penggemar film thriller orror psikologi yang penuh dengan teka – teki. So, bagi anda penggemar film thriller horror psikologi yang penuh dengan teka – teki, film Shutter Island ini layak untuk anda tonton; atau, bagi anda yang mencarifilm berkualitas yang dibintangi oleh aktor terkenal dan juga sutradara ternama, film Shutter Island pun juga bisa menjadi pilihan tontonan anda hari ini. Akhir kata, selamat menonton. Welcome to Shutter Island, Ladies and Gentlemen. He3 XD.
Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis
Trailer :
Trailer :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar