Minggu, 23 Mei 2010

Preview Shrek Forever After


Preview

Shrek : Forever After ( DreamWorks Animation_2010 )

Pengisi Suara :

Sutradara : Mike Mitchell

Tanggal Rilis :

  • 21 Mei 2010 ( Amerika )
  • 21 Mei 2010 ( Di Bioskop – Bioskop Indonesia )

Apa jadinya jika semua cerita dongeng yang kita ketahui ternyata diputar balikkan faktanya? Ide cerita konyol yang satu ini muncul lewat film Shrek yang hadir pada tahun 2001 silam. Film Shrek yang pertama sukses mengocok perut penonton dan film ini mendapat pendapatan fantastis, sekitar US$ 485 juta untuk peredaran secara internasional dan juga secara domestiknya. Film Shrek kedua pun langsung diberikan lampu hijau oleh pihak DreamWorks Animation selaku pembuat film Shrek dan hasilnya pun lebih fantastis. Selain lebih lucu, film ini juga memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi ketimbang film pertamanya. US$ 920 juta ( pendapatan gabungan antara domestik dan internasional ) adalah pendapatan yang fantastis untuk ukuran sebuah film kartun dengan embel – embel sekuel. Merasa makin PD ( Percaya Diri – Red ) dengan hasilnya yang semakin meningkat, DreamWorks kembali setuju untuk memproduksi film Shrek 3. Ternyata, Hasil film Shrek 3 justru jatuh dan sangat jauh tertinggal dibanding Shrek 2. Walaupun begitu, Shrek 3 justru menjadi seri Shrek yang memperoleh pendapatan paling besar untuk peredaran minggu pertamanya dengan pendapatan US$ 122 juta dalam 3 hari pemutarannya. Walaupun total pendapatan Shrek 3 selama masa putarnya adalah US$ 798,9 juta ( pendapatan gabungan antara domestik dan internasional ), tapi film ini justru kurang disambut oleh para fans, apalagi para kritikus film yang rata – rata memberi nilai minus untuk seri ke 3 film Shrek ini. Walaupun begitu, DreamWorks tetap memproduksi film Shrek ke 4 yang diberi sub judul Forever After dan dikabarkan film ini akan menjadi seri terakhir Shrek. Apakah benar akan begitu? Well, jika film ini sukses, niscaya, pasti akan ada Shrek 5. He3. XD.

Film Shrek Forever After ini bercerita tentang Shrek, monster hijau besar, yang sekarang hidup bahagia dikelilingi oleh teman – temannya. Bahkan, Shrek yang merupakan sesosok Ogre atau monster mengerikan yang biasanya menakut – nakuti manusia, sekarang berubah menjadi sosok monster rumahan yang ramah dan sayang keluarga. Shrek tetap menginginkan 1 hari dimana dia bisa menjadi monster Ogre yang sesungguhnya. Sampai suatu ketika, dia bertemu dengan seorang penyihir bernama Rumpelstiltskin yang menjanjikan akan membawa Shrek ke alam mimpi yang memang diinginkan oleh Shrek; dan benar saja, Shrek tiba di sebuah alternate timeline wold, dimana negeri Far Far Away benar – benar dalam keadaan hancur berantakan dan monster Ogre diburu oleh banyak pihak. Semua teman – teman Shrek, seperti Donkey, Puss in Boots bahkan Viona sekalipun tidak mengenal Shrek. Donkey benar – benar tidak mengenal dan takut akan Shrek, Puss in Boots menjadi malas dan super gendut, bahkan Viona pun menjadi ketua Ogre pemburu yang melawan siapa saja yang berani mengganggu Ogre. Shrek pun ingin kembali ke masa tenangnya, tapi sayangnya, Rumpelstiltskin menipu Shrek dan menginginkan Shrek agar menghilang dari dunia ini dan menjadi penguasa Far – Far Away. Satu – satunya cara agar Shrek bisa kembali ke alamnya adalah dengan cara Shrek harus mencium Viona ( harus mendapatkan True Love’s Kiss dari Viona ) dan jika True Love’s Kiss ini tidak didapat sebelum deadline waktu yang telah ditentukan, maka Shrek akan menghilang dari dunia selamanya. Rumpelstiltskin pun juga sudah menyiapkan banyak penyihir jahat untuk menyingkirkan Shrek dan kawan – kawannya.

Pastinya, film ini masih didukung oleh semua bintang, baik itu bintang utama maupun bintang pendukung trilogy seri Shrek sebelumnya. Mereka kembali hadir untuk meramaikan film Shrek yang ke empat sekaligus ( rumornya ) menjadi seri Shrek yang terakhir. Dengan cast pengisi suara yang sudah terbukti kehandalannya dalam menyukseskan trilogy film Shrek sebelumnya, kelihatannya memang sangat risakn jika mengganti para pengisi suara intinya akibat para fans film Shrek yang sudah familiar dengan suara dari masing – masing tokoh utama film konyol yang satu ini.

Film ini juga didukung oleh teknologi 3D, Real D, dan IMAX 3D yang memang sudah sangat dikuasai oleh DreamWorks Animation ( masih ingat kan kualitas 3D jempolan dari film animasi buatan DreamWorks Animation sebelumnya, yaitu How to Train Your Dragon? ) dalam sektor film kartun, sehingga hal tersebut menjadi jaminan kesuksesan film ini. Dan, rumor film ini akan menjadi seri terakhir dari Shrek pun juga menjadi senjata ampuh untuk menarik perhatian penonton agar mau menonton seri Shrek yang ke 4 sekaligus seri perpisahan Shrek ini.

Selain banyak kelebihan yang ditawarkan film Shrek Forever After ini, film ini juga tak lepas dari kekurangan. Kualitas cerita maupun joke super bobrok dan hancur lebur dari Shrek 3 pun menjadi sebuah mimpi buruk serta trauma berkepanjangan bagi sebagian orang yang menyaksikan trilogy seri Shrek, sehingga bisa membuat mereka menjadi trauma dan malas untuk menonton seri Shrek yang ke 4 ini. Jelas, akibat kualitas super buruk yang ditawarkan oleh Shrek 3, orang pun jadi tidak berselera lagi untuk menyaksikan kelanjutan Shrek. Rata – rata mereka takut bahwa sekuel Shrek selanjutnya justru kualitasnya akan makin memburuk, atau minimal sama buruknya dengan Shrek 3. Selain itu, factor kebosanan pun juga menjadi factor pengganjal terbesar pada Shrek 4 ini.

Selain itu, walaupun film ini didukung dengan teknologi 3D yang sekarang sedang gencar – gencarnya dilakukan oleh banyak studio terhadap film – film produksinya, film animasi dengan embel – embel 3D rata – rata belum pernah hasilnya memuaskan dan memanjakan mata penonton serta memenuhi ekspektasi mereka terhadap film animasi 3D. Hanya How to Train Your Dragon saja yang berhasil membuat gebrakan dalam dunia animasi 3D dengan hasil 3D yang memuaskan dan berhasil membuat penonton takjub dengan efek 3D nya. Walaupun Dragon dan Shrek dibuat oleh studio yang sama, tapi apakah benar 3D nya akan sama bagusnya? Beberapa early reviews di Amerika yang sudah menyaksikan film ini lewat format 3D pun justru member nilai minus terhadap kualitas 3D film ini dan lebih menyarankan para calon penonton untuk menonton filmnya lewat format 2D biasa. Jika benar hal ini terjadi, maka sia – sialah biaya mahal yang dikeluarkan oleh DreamWorks untuk membuat film ini lewat format 3D, dan imbasnya, pendapatan besar yang diharapkan lewat format 3D ( karena harga tiket film 3D lebih mahal ketimbang format 2D nya ) justru tidak terjadi dan membuat film ini melempem pendapatannya.

Overall, film Shrek Forever After tetaplah menjadi salah satu pilihan film untuk ditonton oleh anda pada minggu ini. Bertepatan dengan libur sekuolah, film ini justru memiliki jadwal edar yang paling pas untuk ditonton bersama keluarga atau mungkin bersama keponakan anda. Selain itu, target penontonnya yang bisa menjangkau semua umur, menjadi sebuah senjata ampuh untuk memperoleh pundi – pundi pendapatan yang besar bagi DreamWorks Animation di minggu ketiga bulan Mei ini. Keberhasilan yang ditorehkan oleh trilogy Shrek sebelumnya pun tetap menjadi jaminan keberhasilan film Shrek Forever After ini, di luar kegagalan dan kehancuran Shrek 3 tempo hari. Plus, kabar bahwa film Shrek ke 4 ini adalah film terakhir Shrek pun menjadi sebuah senjata ampuh untuk menarik penonton, minimal untuk mengucapkan salam perpisahan dengan film yang menjadikan DreamWorks Animation ini menjadi sebuah studio penghasil film kartun yang layak untuk diwaspadai. So, bagi anda yang memang fans setia trilogy Shrek, atau sedang mencari sebuah film animasi ringan menghibur, atau memang sedang ingin mentraktir keponakan atau anak anda yang sedang dalam masa liburan sekolah untuk menonton film kartun di bioskop, maka film Shrek Forever After ini WAJIB menjadi film pilihan anda. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar