Jumat, 23 April 2010

Review Cop Out


Review

Cop Out ( Warner Bros Pictures_2010 )

Pemain : Bruce Willis as Jimmy Monroe

Tracy Morgan as Paul Hodges

Seann William Scott as Dave

Rashida Jones as Debbie

Adam Brody as Barry Mangold

Kevin Pollak as Hunsaker

Guillermo Diaz as Poh Boy

Jason Lee as Roy

Michelle Trachtenberg as Ava

Sutradara : Kevin Smith

Rilis =

  • 26 Feburari 2010 ( Amerika Serikat )
  • 21 April 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Film bergenre buddy cop rasa – rasanya sudah banyak diangkat ke layar lebar. Tengok saja film seperti 15 Minutes, Die Hard : With a Vengeance, sampai yang paling terkenal, yaitu 4 seri film Lethal Weapon. Rata – rata, film bertema buddy cop menampilkan sepasang polisi yang memiliki beda karakter ( dan terkadang ras ), tapi saling melengkapi, melindungi, dan saling mengerti keadaan satu sama lain. Dalam film bertema seperti ini, penonton diajak untuk terlibat dengan petualangan seru 2 jenis manusia yang ( biasanya ) saling bertolak belakang ini untuk menguak satu kasus yang menegangkan. Umumnya, film bertema buddy cop cukup laris di pasaran dan juga masih digemari oleh penonton. Oleh sebab itu, film bertema yang satu ini tidak ada habis – habisnya untuk diangkat ke layar lebar. Tak cuma itu, sekarang ini banyak genre film yang bertema buddy cop, baik itu genre pure action, sampai dengan action komedi pun bisa dipadu – padankan dengan tema film buddy cop. Kali ini, film dengan tema buddy cop yang akan kita bahas bergenre action comedy berjudul Cop Out dengan bintang utama Bruce Willis dan juga komedian keling Tracy Morgan, plus didukung oleh komedian Sean William Scott. Lalu, seperti apakah hasil akhir film yang sebelumnya sempat direncanakan dirilis dengan judul A Couple of Dicks ini? Kita lihat saja reviewnya.

Film ini berkisah tentang sepasang polisi NYPD beda ras yang sudah bertugas bersama selama 9 tahun bernama Jimmy Monroe ( Willis ) dan Paul Hodges ( Morgan ). Mereka bedua sedang menangani kasus narkoba besar yang melibatkan sebuah jaringan narkoba besar yang berasal dari Meksiko. Ketika penyelidikan berlangsung, kasus berakhir kacau dan mengakibatkan kematian sang informan bagi pihak NYPD. Monroe dan Hodges pun diskors selama sebulan tanpa dibayar gaji. Monroe yang sedang membutuhkan uang untuk membiayai pernikahan putri satu – satunya yang bernama Ava ( Trachtenberg ) pun akhirnya memutuskan untuk menjual kartu baseball langka ke salah satu kolektor kartu baseball dan rencananya, kartu tersebut akan dihargai US$ 83.000. Sialnya, ketika sedang dicheck keasliannya, kartu tersebut dicuri oleh seorang pencuri jago parkour bernama Dave ( Scott ). Akhirnya, Monroe dan Hodges pun memburu Dave dan kemudian mengetahui bahwa kartu baseball Monroe ada di tangan seorang bandar narkoba Meksiko bernama Poh Boy ( Diaz ) yang merupakan buruan Monroe dan Hodges. Ketika kedua polisi ini datang ke rumah Boy untuk mencari kartu tersebut, mereka ditodong senjata oleh anak buah Boy dan akhirnya mereka membuat kesepakatan, dimana Monroe dan Hodges harus mencari dan mengembalikan mobil Mercedes Benz mewah milik Boy kepadanya karena isi di dalam mobil tersebut sangat berharga bagi Boy. Kedua polisi tersebut akhirnya menyetujui hal tersebut dan kemudian terjadilah petualangan seru disertai bumbu komedi tentang usaha Monroe dan Hodges untuk mencari mobil Mercy milik Boy, mengambil kembali kartu baseball milik Monroe, serta kalau bisa, sekalian membekuk Boy.

Film ini sebenarnya memiliki plot yang sederhana saja, tentang dua polisi beda ras dan beda gaya tapi herannya bisa saling melengkapi satu sama lain ini untuk membekuk penjahat yang mereka incar dan juga berusaha untuk mencapai kebahagiaan hidup masing – masing tokoh. Tema yang ringan namun sayangnya sudah basi ini masih tetap dipakai formulanya di film ini. Ditambah dengan sub-plot tentang kecurigaan Hodges terhadap istrinya yang dicurigai selingkuh dengan tetangga sebelahnya, kehadiran pencuri jago parkour Dave yang diminta tolong oleh Monroe untuk masuk dan menyusup ke rumah Boy guna mencuri kembali kartu baseball Monroe yang berakhir dengan kekacauan, sampai dengan rahasia yang ada di dalam mobil Mercedes Benz Boy membuat film ini tampak rumit saja, walaupun inti ceritanya sebenarnya sederhana saja.

Film yang satu ini sayangnya tidak sebagus yang diperkirakan oleh banyak orang. Faktornya disebabkan oleh cerita yang sudah basi, komedi yang garing, action yang juga melempem, durasi yang terlalu lama, dan juga terlalu banyak sub-plot cerita yang mungkin bisa membingungkan penonton jika tidak berkonsentrasi menonton dan menikmati film ini dari awal. Komedinya sebenarnya memang beberapa kali sukses memancing tawa penonton, tapi sayangnya, joke – joke yang ada di film ini lebih bertema ke joke rasis dan juga sex joke plus beberapa adegan lucu yang diharapkan bisa menarik minat penonton untuk tertawa yang sayangnya basi, terkesan slapstick, dan sudah sering digunakan di film – film action komedi lainnya. Tracy Morgan dan Sean William Scott yang dipasang sebagai amunisi untuk mengocok perut penonton di film ini sayangnya kurang bermain efektif di film ini akibat joke – joke dan juga kekonyolan yang mereka tampilkan tidak maksimal di film ini. Bruce Willis yang dipasang sebagai tokoh polisi macho dan juga diharapkan sebagai pengocok perut di film ini pun juga bermain melempem. Karakter Monroe yang dibawakan olehnya kurang hidup, baik itu sebagai seorang polisi tangguh dan nakal seperti John McClane di seri Die Hard dan juga sebagai karakter polisi pengocok perut, membuat karakter Monroe ini lebih terlihat seperti karakter hancur yang diperankan Bruce Willis sebelumnya, Hudson Hawk, dalam film Hudson Hawk. Diaz yang berperan sebagai Poh Boy cukup meyakinkan sebagai gembong narkotika Meksiko kejam yang herannya tetap bisa pegi ke Gereja sambil membunuh orang di dalam gereja tersebut. Action di film inipun juga tergolong melempem dan jumlahnya sedikit. Tercatat, hanya ada 3 adegan action yang sayangnya kurang digarap maksimal oleh sutradara Kevin Smith, yaitu adegan kejar – kejaran dan tembak – tembakan dengan salah satu anggota gembong narkotika di awal film, adegan kejar – kejaran mobil sambil tembak – tembakan di tengah film, sampai dengan adegan penggerebekan rumah Poh Boy di akhir film. Adegan actionnya tanggung dan bumbu humor di adegan – adegan action tersebut pun juga terkesan hambar, jadinya lah, film ini menjadi film serba tanggung. Akibat adegan action yang melempem, humor yang kurang mengena, serta banyaknya sub-plot yang terjadi, mengakibatkan film ini berjalan lambat dan durasinya dirasa memang terlalu panjang serta bisa membuat penonton pergi kabur meninggalkan film ini sebelum filmnya usai jika tidak tahan dengan keadaan ini.

Overall, film Cop Out ini memang harus berakhir mengenaskan dengan predikat film buddy cop action comedy yang kualitasnya serba tanggung dan juga bisa membuat penonton kecewa. Kelihatannya, sineas Kevin Smith memang masih kagok untuk membuat film action komedi berbujet besar bagi major studio karena memang sebelumnya dia lebih sering membuat film komedi indie ketimbang film komedi untuk major studio. Selain itu, memang hasil karya – karyanya biasanya terlalu segmented untuk komedinya, sehingga mungkin bagi anda yang memang tidak terbiasa dengan komedi – komedi khasnya, bisa membuat males untuk menyaksikan film – filmnya. Selain itu, karier Bruce Willis pun memang akhir – akhir ini sedang melempem. Setelah tahun lalu dia tampil di film action futuristik mengecewakan berjudul The Surrogates, maka kali ini, Bruce pun juga tampil mengecewakan di film Cop Out ini. Tapi kelihatannya pun Bruce tidak perlu terlalu khawatir dengan kelangsungan karienya. Selain memiliki banyak investasi di banyak bidang di manapun sehingga kehidupan finansialnya masih terjamin, Bruce pun juga masih akan tampil garang lewat film The Expandables yang merupakan film dengan kumpulan aktor – aktor laga kelas wahid seperti Jason Statham, Jet Li, Mickey Rourke, sampai dengan reuni kembalinya mantan para pemilik cafe lawas Planet Hollywood seperti Sylvester Stallone, Arnold Schwarzenegger, dan tentunya Bruce Willis sendiri, walaupun Bruce cuma tampil cameo sebagai Mr. Church yang merupakan tokoh yang menugaskan crew The Expandables dalam film tersebut. Tak lupa juga, Bruce akan kembali tampil seru dan macho sebagai tokoh pensiunan CIA yang sering melakukan tugas black-ops bagi Amerika bernama Frank Moses yang diburu oleh para pembunuh bayaran profesional dalam film action seru berjudul Red yang rencananya akan hadir bulan September mendatang. Plus, jangan lupa, Bruce masih ditunggu kehadirannya oleh banyak fans setianya dalam film Die Hard 5 dan ( kemungkinan ) 6 yang sedang dalam tahap penggodokan ide cerita serta tinggal menunggu lampu hijau dari sutradara Len Wiseman dan juga tentunya, Bruce Willis sendiri sebagai aktor yang memerankan tokoh John McClane dan diharapkan, film Die Hard 5 akan dirampungkan secepatnya. Lalu, bagimana dengan karier pemain pendukung lainnya? Kelihatannya, mereka pun harus waspada dengan kelangsungan karier mereka setelah membintangi film ini. Tapi kelihatannya pun juga tidak masalah karena faktanya, film ini cukup laku di Amerika dengan pendapatan 46,5 juta US$ dari bujet filmnya sendiri yang ”hanya” memakan dana sebesar 37 juta US$, belum termasuk pendapatan secara internasionalnya, sehingga di satu sisi, film ini memang hancur secara kualitas, tapi cukup bagus dari segi pendapatan.

So, bagi anda yang tidak masalah dengan joke rasis, sex joke, humor slapstick, maupun penggemar film buddy cop dengan kualitas seadanya saja, maka film ini boleh menjadi pilihan anda menonton minggu ini. Tapi, bagi anda yang tidak suka dengan hal – hal yang saya sebutkan diatas, maka abaikan saja film ini dan film Date Night bisa menjadi alternatif film pilihan bagi anda di minggu ini. Tapi, jika anda masih penasaran dengan film Cop Out ini tapi ragu untuk menontonnya, sebaiknya anda tunggu saja DVD dan juga VCD nya untuk anda sewa atau beli ketimbang anda ( bisa saja ) menyesal setelah menonton film ini. Akhir kata, selamat menonton.

Point :

Cerita = 4 / 10

Pemain = 4 / 10

Kriteria khusus :

Humor = 4 / 10

Unsur Hiburan

dan action = 4 /10

Total = 4 / 10

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer :

1 komentar:

  1. Blog yg seru... jalan2 ke blog ku yah... kita bisa share ttng review film...
    karunitayusuf.blogspot.com

    BalasHapus