Kamis, 29 April 2010

Review Date Night


Review

Date Night ( 20th Century Fox_2010 )

Pemain : Steve Carell as Phil Foster

Tina Fey as Claire Foster

Mark Wahlberg as Holbrooke Grant

Ray Liotta as Joe Miletto

James Franco as Chase "Taste" Tripplehorn/Tom Felton

Mila Kunis as "Whippit" Tripplehorn

Mark Ruffalo as Brad Sullivan

Leighton Meester as Katy

Sutradara : Shawn Levy

Rilis =

  • 9 April 2010 ( Amerika Serikat )
  • 23 April 2010 ( Main di Bioskop Indonesia )

Film komedi romantis tidak selalu harus berisi adegan – adegan romantis belaka, dengan pemain yang cantik dan ganteng, setting background yang terasa hangat dan romantis serta dialog – dialog yang benar – benar bisa membuat pasangan kita terbuai saking indahnya dengan kata – kata tersebut. Bagaimana jika sebuah film komedi romantis digabungkan dengan genre action adventure, tapi tetap tidak meninggalkan sisi komedi dan romantisnya? Ide yang sulit untuk didapatkan karena memang ke 4 jenis genre tersebut susah untuk bisa dihubungkan. Kalo untuk komedi romantis, sudah biasa. Lalu, bagaimana caranya bisa digabungkan dengan genre komedi romantis? Well, kalau pusing, nonton saja film Date Night arahan sutradara Shawn Levy ini.

Film ini berkisah tentang kehidupan pernikahan Phil dan Claire Foster ( Carell dan Fey ). Mereka adalah potret pasangan pernikahan yang paling diidamkan di seluruh dunia ini. Mereka memiliki anak – anak yang baik dan lucu, serta tentunya, kehidupan mereka pun mapan. Phil bekerja sebagai ahli hukum dalam urusan pajak bagi perusahaan – perusahaan terkenal; sedangkan Claire adalah seorang agent real estate terkenal. Hidup mereka pun pastinya aman, tenang, dan tentram serta sejahtera. Tapi sayangnya, tanpa mereka sadari, kehidupan pernikahan mereka lambat laun hanya menjadi sebuah rutinitas belaka. Walaupun mereka tetap melakukan ”Date Night” mingguan bagi mereka yang diisi dengan makan malam bersama dilanjutkan dengan menonton film, tapi hal tersebut semakin lama hanya menjadi sebuah rutinitas semata tanpa bisa diresapi lagi maknanya. Sampai akhirnya mereka mengetahui bahwa teman mereka yang juga sepasang pengantin, yaitu Brad dan Haley, ternyata sedang melakukan proses perceraian, padahal mereka terlihat baik – baik saja. Lewat kejadian yang menimpa teman mereka tersebut, Phil dan Claire pun sadar bahwa mereka harus bertindak cepat untuk mengatasi ”kehidupan rutin dalam kehidupan pernikahan mereka” tersebut. Mereka pun akhirnya berinisiatif untuk melakukan ”The Real Date Night” sambil berusaha untuk menemukan kembali moment romantis sungguhan serta arti kehidupan perkawinan yang sesungguhnya bagi hidup mereka. Phil pun mengajak Claire untuk mengadakan acara makan malam super romantis di sebuah restaurant seafood ternama dan trendi bernama Claw di Manhattan ( walaupun sebenarnya, ajakan awalnya diinisiatifkan oleh Claire. He3. XD. Untung Phil cepat sadar dengan kondisi tersebut ). Sayangnya, mereka tidak mendapat meja di restaurant tersebut. Tidak sabar, akhirnya Phil pun mengambil sebuah meja reservasi bernama The Tripplehorns yang tidak muncul – muncul di restaurant tersebut, walaupun Claire sebenarnya was – was dengan tindakan Phil tersebut. Phil pun masa bodoh dengan rasa was – was sang istri, sehingga akhirnya mereka duduk di meja tersebut. Makan malam yang mewah dan romantis pun berlanjut dengan hangat. Sampai akhirnya, rasa was – was Claire menjadi kenyataan. Ketika mereka sedang makan, mereka didatangi oleh dua orang bermuka seram bernama Collins (Common) and Armstrong (Jimmi Simpson), yang menanyakan tentang flash drive yang dicuri oleh Claire dan Phil dari seorang gembong mafia bernama Joe Miletto ( Liotta ). Phil dan Claire pun menjelaskan bahwa mereka bukan The Triplehorns, tapi kedua orang seram nan sangar tersebut malah menodongkan senjata ke arah mereka. Tak ada pilihan, Phil dan Claire pun mengikuti keinginan mereka dan memberitahu bahwa flash drive tersebut ada di sebuah rumah pelabuhan, padahal mereka tidak tahu apa – apa tentang kasus ini. Setelah mereka berhasil kabur dari cengkraman Collins dan Armstrong, Phil dan Claire bergegas ke kantor polisi, hanya untuk mendapati kenyataan bahwa Collins dan Armstrong ternyata adalah polisi korup. Detektif Aroyo, yang sempat melayani mereka di kantor polisi pun curiga dan berusaha untuk memecahkan kasus ini dan membantu Phil serta Claire secara diam – diam tanpa sepengetahuan Collins dan Armstrong. Dibantu oleh salah seorang mantan klien Claire bernama Holbrooke Grant ( Wahlberg ) yang merupakan seorang spesialis ahli keamanan cyber dan juga teknologi, Phil dan Claire berusaha untuk mencari tahu dimana letak posisi The Triplehorns sesungguhnya lewat nomor telepon yang didapatkan oleh Claire dan Phil di restaurant Claw secara kocak dan konyol. Setelah mengetahui posisi pasangan The Triplehorns, Claire dan Phil langsung menuju kesana. Mengetahui bahwa The Triplehorns sedang diincar, pasangan The Triplehorns yang bernama asli Taste ( Franco ) dan Whippit ( Kunis ) pun langsung ngacir untuk menyelamatkan diri, sekaligus memberikan Phil dan Claire Flash Drive yang diminta oleh Collins dan Armstrong. Di tengah kebingungan, Phil dan Claire pun berusaha untuk mencari jalan keluarnya, sebelum kembali dikejar oleh Collins dan Armstrong. Akibatnya, Flash Drive yang mereka dapatkan pun tenggelam di dasar danau Michigan. Lalu, bagaimanakah kasus ini akan berakhir? Apakah Claire dan Phil bisa menyelamatkan diri mereka dari kasus seru ini? Apa isi data yang sebenarnya diinginkan oleh Joe Miletto? Yang pasti, isi Flash Drive tersebut sangatlah penting dan berhubungan dengan seorang jaksa wilayah nyentrik yang sedang naik daun saat ini bernama Frank Crenshaw.

Film ini secara mengejutkan berhasil melampaui ekspektasi penonton. Film yang judulnya lebih mengindikasikan filmnya ke arah genre drama romantis ini, justru berhasil membuat penonton tertawa terpingkal – pingkal selama film berlangsung. Di sisi lain, film ini pun juga bisa menangkap moment – moment berarti tentang artinya sebuah kehidupan pernikahan serta bagaimana cara untuk mempertahankan kehidupan pernikahan agar tetap harmonis dan juga utuh dan rukun, yang tentunya bisa menjadi bahan perenungan dan juga teguran yang cukup menyentil bagi anda yang sudah memiliki hubungan pernikahan. Kuncinya adalah komunikasi dan saling jujur serta percaya satu sama lain, dan film ini berhasil menterjemahkan hal itu dalam beberapa adegan yang ada di film ini, seperti ketika akhirnya Claire dan Phil yang berbicara mengenai perceraian teman mereka ( Brad dan Haley ) serta tentang fantasi mereka ketika mereka berada di dalam mobil Grant pada saat kabur dari kejaran Armstrong dan Collins, ketika adegan ending film ini di sebuah restaurant, dan masih banyak adegan – adegan bermakna lainnya. Sepertinya, sang sutradara, Shawn Levy, berhasil menjalankan tugasnya untuk menyampaikan visi dan misi film ini dengan baik, bahkan kalo mau dikatakan, dengan sangat baik sekali. Dia berhasil menyajikan sebuah film komedi romantis yang diramu dengan bumbu action seru dan tidak kacangan tapi juga tidak ketinggalan dalam hal pemberian bobot cerita serta pesan makna yang mau disampikan kepada penonton yang menonton film ini. Komedinya begitu segar dan actionnya pun juga seru serta dramanya begitu mengena, sehingga bisa dikatakan, Levy kelihatannya sudah bisa lepas dari bayang – bayang kegaringan film Night at the Museum : Battle of the Smithsonian yang membosankan itu.

Faktor keberhasilan lain film ini adalah SEMUA PEMAIN DI FILM INI BERMAIN LEPAS, APIK, DAN JUGA KOCAK SERTA PAS DENGAN KARAKTERNYA MASING – MASING. Duet Steve Carell dan Tina Fey sangat padu sekali di film ini dan chemistry mereka sangat terasa serta PAS BANGET di film ini. Mereka tidak canggung untuk memerankan pasangan marriage Phil dan Claire yang sangat serasi serta bisa tampil konyol secara bersamaan dalam film ini serta karakter pasangan marriage ini justru bisa dikatakan merupakan potret aktual tentang pasangan marriage yang ada di dunia, dan Carell serta Fey berhasil menghadirkan hal tersebut ke dalam film ini. Sama – sama jebolan sitkom komedi SNL ( Saturday Night Live ) ini memang sudah terasah bakat ngocol dan ngelawaknya sehingga guyonan mereka di film ini, baik untuk adegan komedi, drama, bahkan untuk adegan action dengan bumbu komedi di film ini pun, berhasil mengocok perut penonton sampai mules banget. Entah memang spontan atau memang sudah ada di skripnya, tapi yang jelas, lawakan mereka benar – benar lucu. Mimik muka mereka pun bisa berubah – berubah, mulai dari mimik romantis, tegang, marah dan semuanya terlihat lucu di mata penonton. Duet maut ini memang paling top banget deh di film ini aktingnya.

Semua pemeran pembantu pun juga tak ketinggalan berlomba – lomba untuk mengocok perut penonton. Ada tokoh Jaksa Wilayah ganjil dan aneh serta nyentrik yang selalu membawa sapu kemana – mana serta memiliki hasrat sex yang ganjil bernama Frank Crenshaw yang diperankan sangat pas oleh William Fichtner; kemudian Ray Liotta pun juga bermain apik sebagai gangster sangar tapi blo’on bernama Joe Milleto; rapper Common dan Jimmi Simpson pun juga bermain mantap sebagai duo polisi korup blo’on tapi sangar bernama Collins dan Armstrong; duet James Franco dan Mila Kunis berhasil mencuri perhatian lewat peran sebagai pasangan The Triplehorns yang nekad tapi penakut dan juga sempet – sempetnya melakukan french kiss hot ketika mau kabur dari apartemen mereka dari kejaran mafia Joe Milletto; serta tak ketinggalan penampilan shirtlessnya ( asli, bener dah ini orang gak pake baju selama film berlangsung. He3. XD ) Mark Wahlberg sebagai tokoh Holbrook Grant yang narsis, playboy, pintar, dan ganteng abis plus tajir ( kaya – Red ). Mark Wahlberg yang dulu dikenal sebagai rapper badung, yang selalu memelorotkan celananya jika show, bernama panggung Marky Mark ini memang dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan kualitas akting dan berani untuk mencoba tantangan – tantangan tokoh dan karakter baru, sehingga kariernya tidak stagnan dan produser – produser Hollywood tidak ragu untuk menyewanya bermain dalam film mereka dengan tawaran karakter yang beragam kepada Mark. Tahun ini, Mark mencoba peruntungannya dalam genre komedi, yaitu lewat film Date Night ini dan nanti di bulan Juli lewat film The Other Guy bareng pelawak Will Ferrell dan ternyata, hasilnya cukup disambut positif oleh semua kalangan. Yah, biarlah Mark tampil full shirtless selama film ini berlangsung, daripada dia menampilkan adegan memelorotkan celananya seperti dulu ketika dia masih menjadi rapper badung. Dijamin deh, jika dia menampilkan hal terlarang ( memelorotkan celananya ) tersebut di film ini, pasti akan kena babat gunting sensor dari BSF Indonesia. He3. XD.

Kekurangan film ini terletak pada special efeknya yang masih terlihat kasar di adegan – adegan seru, seperti kejar – kejaran mobil misalnya. Selain itu, ada beberapa joke yang kurang dimengerti oleh sebagian orang.

Secara keseluruhan, film ini merupakan film komedi romantis action adventure terbaik untuk tahun ini. Semua kru film ini benar – benar mengeluarkan semua kinerja terbaik mereka untuk mengocok perut penonton. Film ini juga merupakan ajang penebusan dosa bagi sutradara Shawn Levy setelah tahun lalu tampil sangat mengecewakan dan juga garing serta gagal untuk menghibur penonton lewat film Night at the Museum : Battle of the Smithsonian. Film ini juga berhasil menyentil anda para pasangan yang sudah menikah untuk merenungkan dan instropeksi diri, apakah kehidupan pernikahan anda memang bahagia atau diam – diam sedang ada masalah. Walaupun keadaan rumah tangga anda sedang adem ayem, belum tentu hal tersebut mengindikasikan bahwa rumah tangga anda dalam keadaan baik – baik saja, seperti yang digambarkan di dalam film ini. So, bagi anda para pasutri, atau yang sedang pacaran, atau sedang stress yang bermaksud mencari film ringan menghibur lucu tapi juga ada adegan action di minggu ini, maka film Date Night adalah film yang anda WAJIB tonton, sekalipun film ini sudah masuk minggu ke dua masa pemutarannya di Indonesia. Dijamin gak rugi deh. He3. XD. Akhir kata, selamat menonton.

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar