Selasa, 28 September 2010

Preview Legend of the Guardians : The Owls of Ga'Hoole


Preview

Legend of the Guardians : The Owls of Ga’Hoole ( Warner Bros Pictures_2010 )

Pemain :

  • Jim Sturgess as Soren
  • Geoffrey Rush as Ezylryb
  • Emily Barclay as Gylfie
  • Jay Laga'aia as Twilight
  • David Wenham as Digger
  • Hugo Weaving as Noctus/Grimble
  • Ryan Kwanten as Kludd
  • Sam Neill as Metal Beak
  • Helen Mirren as Nyra
  • Emilie de Ravin as Eglantine
  • Richard Roxburgh as Boron
  • Abbie Cornish as Otulissa

Sutradara : Zack Snyder

Rilis =

  • 24 September 2010 ( Amerika Serikat )
  • 29 September 2010 ( Main di Bioskop Indonesia dalam format 2D dan 3D )

Zack Snyder adalah sutradara asal Amerika yang baru memproduksi 3 judul film, namun film – filmnya memiliki hasil yang berhasil di 2 sisi, yaitu dari segi Box Office, maupun dari segi teknis filmnya. Di jaman sekarang ini, jarang ada sutradara yang mampu menggabungkan 2 macam keberhasilan tersebut. Tercatat, Snyder pernah menghasilkan film Dawn of the Dead, 300, dan Watchmen. Hasilnya, film – film tersebut sukses dari segala sisi. Dari segi Box Office, ketiga film tersebut berhasil meraih pendapatan yang bagus : US$ 102,4 juta untuk Dawn of the Dead ( padahal budget-nya hanya US$ 28 juta ); US$ 456 juta untuk film 300 ( dengan budget hanya US$ 70 juta ); serta US$ 185,3 juta untuk Watchmen ( dengan budget US$ 130 juta ). Sedangkan untuk sisi teknis film serta kritisi, ketiga film tersebut dipuji oleh banyak kalangan dan juga oleh para penonton. Terbukti, para kritikus memberi point plus untuk ketiga film produksinya tersebut. Selain itu, lewat ketiga film itulah, sutradara yang berusia 44 tahun ini dikenal sebagai sutradara yang memiliki visi visualisasi yang unik dan juga keren. Lewat Dawn of the Dead, selain berhasil menggedor jantung serta mampu menaik-turunkan tempo ketegangan penonton selama menyaksikan film ini, film ini juga berhasil menampilkan adegan slow motion ketika senjata shotgun ditembakkan ke arah zombie dan kamera berhasil menangkap adegan kepala atau bagian tubuh zombie yang terkena efek tembakan zombie tersebut serta tak ketinggalan efek slow motion peluru yang terbang dan jatuh ke tanah. Lewat film 300, kita disuguhkan teknik slow motion dicampur dengan adegan zooming ( baik zoom in maupun zoom out ) plus mempercepat serta memperlambat adegan fighting tersebut secara cool dan juga unik, selain tentunya background colour settingnya yang apik hingga membuat kita serasa sedang menonton graphic novel berjalan. Lewat film yang diangkat dari graphic novel terkenal, Watchmen, sutradara ini ber-eksperimen dengan penokohan karakter – karakter yang ada, adegan fighting yang cool, visualisasi Amerika Serikat jaman Perang Dingin lewat alternative timeline yang terlihat menarik dan berbeda, serta mampu mengolah kerumitan ceritanya menjadi suatu film yang mudah dicerna dan juga membungkam kesinisan banyak orang terhadap graphic novel ini yang dinyatakan akan sangat mustahil bisa diangkat ke layar lebar. Oleh sebab itulah, mantan sutradara video clip dan juga iklan commercial ini begitu percaya diri dengan proyek – proyek selanjutnya. Kekuatan visual, cerita, serta keinginannya untuk terus meng-eksplore ide – ide baru dalam setiap filmnya, adalah kekuatan utama dari sutradara yang tinggal di Passadena ini.

Kini, setelah sukses dengan Watchmen tahun lalu, Snyder kembali sibuk dengan memproduksi sebuah film dengan genre yang terbilang baru saja dirambah olehnya, yaitu film kartun keluarga. Yap. Snyder kali ini menggarap sebuah film animasi yang diangkat dari sebuah novel anak – anak terkenal karangan Kathryn Lasky berjudul Guardians of Ga’Hoole. Novel anak – anak yang telah berakhir pada tahun 2008 silam serta total memiliki 15 seri ini cukup diincar oleh Snyder untuk diangkat ke dalam bentuk layar lebar. Plotline film ini merupakan gabungan dari cerita 3 novel pertama seri Guardians of Ga’Hoole, yaitu The Capture, The Journey, dan The Rescue.

Film ini memiliki plot yang cukup menarik dan terhitung tidak sederhana untuk ukuran film animasi khusus untuk anak – anak. Soren ( Sturgess ) adalah sesosok burung hantu remaja yang sangat tertarik dengan sebuah legenda mitologi berjudul Guardians of Ga’Hoole, yaitu sebuah legenda tentang sekelompok burung yang bersumpah untuk melindungi kerajaan burung hantu ( The Owl Kingdom ) beserta dengan penduduknya dari serangan pasukan burung jahat bernama The Pure Ones. Tak cuma menyukai cerita legenda itu saja, Soren pun bermimpi ingin menjadi salah seorang kesatria Ga’Hoole kelak ketika sudah dewasa nanti. Anggota keluarga Soren, yaitu Noctus ( Weaving ), adiknya Eglantine ( Adrienne deFaria ), serta kakaknya, Kludd ( Kwanten ), pun menganggap Soren mengada – ngada dengan cita – cita tersebut. Bahkan, Kludd pun benar – benar membenci Soren karena lewat mimpi sang adik tersebut, perhatian orang tuanya lebih tercurah kepada sang adik dibanding dirinya. Hingga akhirnya, Kludd dan Soren terjatuh dari sarang tempat mereka tinggal dan kemudian diculik oleh para anggota The Pure Ones dibawah komando seorang burung hantu jahat bernama Metal Beak ( Neill ) dan kekasihnya, Nyra ( Mirren ). Kakak beradik tersebut dibawa ke sebuah pulau yang asing dengan tujuan untuk dicuci otaknya supaya menjadi prajurit The Pure Ones dan bermaksud untuk menyerang serta menghancurkan The Owl Kingdom. Soren yang mengetahui hal tersebut pun berusaha kabur dari tempat tersebut dan ditemani dengan beberapa teman – teman barunya yang juga lari dari fasilitas pencucian otak tersebut, Soren pun memulai petualangannya melewati samudera serta melewati lembah – lembah berbahaya untuk mencari Guardians of Ga’Hoole serta membebaskan sang kakak dari cengkraman The Pure Ones sebelum terlambat.

Sebagai sebuah film, mengadaptasi 3 buah novel ke dalam sebuah film dengan durasi sekitar 1,5 hingga 2 jam adalah pekerjaan yang berat. Apalagi jika film tersebut diperuntukkan untuk kalangan anak – anak. Memang Zack Snyder berhasil mengadaptasi graphic novel seberat dan secerdas Watchmen ke dalam pita seluloid dengan durasi 2,5 jam, namun tetap memiliki plot yang kuat dan juga menarik sesuai dengan graphic novelnya. Nah, inilah tantangan yang dicari oleh Snyder, dimana dia berusaha untuk mengadaptasi cerita 3 novel pertama Guardians of Ga’Hoole menjadi sebuah film yang tetap enak untuk diikuti oleh semua kalangan, khususnya anak – anak dengan memperhatikan durasi yang tidak terlalu panjang, dan tetap harus memperhatikan detail plot yang ada sehingga ceritanya tidak berbeda dengan versi novelnya. Pertanyaannya adalah, apakah Snyder mampu membuat sebuah film yang enak dinikmati oleh anak – anak dan juga semua kalangan? Hingga saat ini, filmography Snyder sebenarnya hanya film – film untuk kalangan remaja dan dewasa semata. Bukan hanya itu saja tantangan yang akan dihadapi oleh Snyder. Tantangan lain juga datang dari visualisasi serta tentunya efek 3D dari film animasi ini. Seperti apakah hasil 3D film ini? Hingga saat ini, hanya film How to Train Your Dragon saja yang memiliki kualitas 3D terbaik diantara berbagai judul film animasi lainnya. Tak cuma itu, Dragon pun juga kuat di sisi plot dan penceritaan serta penokohan. Ya, mau tak mau, Legend of the Guardians harus dibandingkan dengan Dragon serta tentunya Toy Story 3 karena ketiga animasi inilah yang merupakan kandidat kuat perebut Oscar dalam sektor The Best Animated Picture tahun depan. Tantangan terakhir datang dari jadwal rilis film ini. Film ini dirilis pada saat yang bersamaan dengan tanggal rilis film yang paling ditunggu oleh para orang dewasa, yaitu Wall Street : Money Never Sleeps ( alias Wall Street 2 ). Walaupun ada chance 50 – 50 untuk merebut posisi puncak Box Office Amerika serta mendapatkan laba yang besar, namun tetap saja, bersaing dengan film Wall Street 2 adalah hal yang cukup riskan, walaupun berdasarkan track record, umumnya film animasi lebih unggul dari segi pendapatan jika bersaing dengan film dewasa semacam Wall Street. Namun, tanggal edarnya yang jauh dari tanggal hari libur nasional, membuat film ini terasa harus hati – hati untuk memproyeksikan pendapatan yang akan diterimanya, apalagi film ini memakan budget produksi yang cukup mahal, sekitar US$ 100 juta.

Di luar tantangan yang akan dihadapi oleh Snyder tersebut, pada dasarnya Legend of the Guardians memiliki beberapa point positif. Pertama, film ini didukung oleh trailer serta poster yang bagus dan juga terkesan artistik. Lihat saja adegan ketika Soren terbang dan wajahnya diterpa oleh air hujan yang bagus dan juga indah, dan tentunya iringan lagu Kings and Queens dari band 30 Seconds to Mars yang enak didengar dan terasa mampu menggetarkan hati setiap orang yang melihat trailernya. Harus diakui, Snyder merupakan orang yang ahli dalam hal mempromosikan filmnya. Rata – rata, trailer promosi tentang film – film yang diproduksinya mampu menarik calon penonton untuk menyaksikan filmnya kelak di bioskop. Kedua, film ini dirilis dalam format 3D, sehingga bisa dipastikan akan memperoleh pendapatan yang cukup besar di minggu pertamanya. Seperti yang kita ketahui, harga 1 tiket untuk film 3D bisa mencapai 2 kali lipat dari harga tiket film biasa. Dengan strategi ini, diharapkan film Legend of the Guardians ini bisa mendapat pemasukan yang baik di minggu pertama film ini dirilis. Ketiga, film dengan tema Legend of the Guardians adalah film alternatif bagi pihak anak – anak dan juga keluarga. Jika Wall Street 2 lebih membidik pangsa pasar pria remaja dan dewasa, maka Legend of the Guardians lebih membidik pangsa pasar anak – anak, remaja, dan tentunya orang tua. Pastinya, keluarga akan mengajak anak – anaknya untuk menonton film ini ketimbang Wall Street 2, walaupun setelah menemani anak – anak mereka menonton Legend of the Guardians, mereka tetap bisa memilih Wall Street 2 sebagai pilihan menonton kedua mereka di bioskop.

Overall, film Legend of the Guardians : The Owls of Ga’Hoole adalah film animasi yang layak untuk ditunggu dan juga ditonton minggu ini. Sebagai film yang diproduksi oleh studio yang menghasilkan film peraih Oscar dalam kategori The Best Animated Pictures tahun 2008, yaitu Happy Feet, serta diarahkan oleh sutradara “jenius” Zack Snyder, pastinya, film ini tidak bisa dipandang remeh begitu saja. Film ini juga bisa dikatakan sebagai kandidat film peraih Oscar untuk The Best Animated Picture pada Oscar tahun depan yang direncanakan akan digelar pada bulan Februari 2011 nanti, walaupun harus bersaing ketat dengan kandidat lainnya, yaitu How to Train Your Dragon dan Toy Story 3. Asal film ini menghibur, mampu memberikan pesan positif kepada setiap penontonnya, serta memiliki visualisasi yang indah dan efek 3D yang memukau dengan sinematografi yang baik, maka bukan tak mungkin, film ini akan meraih pendapatan yang bagus ketika dirilis nanti, serta berpotensi memenangkan Oscar tahun depan. So, bagi anda penggemar berat film – film karya Zack Snyder, atau bahkan mungkin anda fans berat novelnya, atau sedang ingin mentraktir keponakan atau anak – anak anda untuk menyaksikan film animasi yang menghibur serta bermakna di bioskop, maka film Legend of the Guardians : The Owls of Ga’Hoole adalah jawabannya. Akhir kata, selamat menonton, dan TAKE FLIGHT IN 3D!!

Copyright : Alexander ”Ajay” Dennis

Trailer 1:


Trailer 2:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar