Preview
The Final Destination ( a.k.a Final Destination 4 ) ( New Line Cinema_2009 )
Pemain : Bobby Campo as Nick
Shantel VanSanten as Lori Milligan
Nick Zano as Hunt Wynorski
Sutradara : David R. Ellis
Rilis =
• 28 Agustus 2009 ( Amerika )
• 28 Agustus 2009 ( Estimasi Di Bioskop – Bioskop Indonesia ) atau 29 Agustus 2009 untuk Estimasi Midnight Show di Bioskop - Bioskop Indonesia
Film Final Destination pertama yang keluar pada tahun 2000 lalu di klaim sebagai film horor remaja yang unik karena membawa rasa seram penonton nya dengan cara yang beda dari biasanya. Film yang nongol di tengah gempuran film – film horor remaja pada saat itu menjadi salah satu film favorit di kalangan remaja akibat ceritanya yang unik dan beda dari film – film horor remaja lainnya yang nongol pada saat itu, dimana umumnya film horor yang nongol di situ hanya menjual film dengan tema pembunuh berantai atau film setan klise lainnya. Film Final Destination pertama bercerita tentang sekelompok remaja yang tadinya ditakdirkan mati oleh Sang Maut, tapi batal akibat salah seorang remaja dari kelompok tersebut mendapat penglihatan tentang kematian tersebut dan mencegah teman – temannya agar tidak mati akibat kejadian tersebut. Sayang, Sang Maut pun tidak terima dengan hal itu dan tetap memburu mereka agar tetap mati, walau dengan cara yang sadis dan juga tidak diduga sebelumnya. Akhirnya, remaja yang mendapat penglihatan tersebut pun mengumpulkan teman – temannya yang masih hidup tersebut untuk menantang Sang Maut sekali lagi dan berusaha untuk bertahan hidup. Film ini pada masa itu didukung oleh bintang – bintang remaja yang memang sedang naik daun pada saat itu, seperti Devon Sawa yang memang langganan jadi aktor utama film – film horor remaja pada saat itu dan dipuja – puja oleh wanita – wanita muda pada saat itu, lalu Kerr Smith yang tengah menanjak namanya lewat seri TV Dawson’s Creek, lalu aktris cantik seksi Ali Larter yang mulai menanjak namanya pada saat itu, sampai pada aktor Seann William Scott yang terkenal sebagai tokoh edian Steve Stifler di film remaja penuh sensasi, American Pie. Tak ayal, film Final Destination pertama langsung laku keras di pasaran dengan penghasilan total 113 juta US$ untuk peredarannya secara internasional ( 53 Juta US$ untuk peredaran di Amerika nya dan 60 Juta US$ secara internasional ), berbanding dengan bujetnya yang hanya 23 Juta US$ saja. Tak hanya itu, film ini akhirnya menelurkan 2 sekuel lainnya ( Final Destination 2 dan Final Destination 3 ) yang ketiganya mengalami pendapatan yang naik turun, dimana Final Destination 2 turun pendapatannya dibanding Final Destination 1 dan Final Destination 3 naik lagi pendapatannya serta menjadi seri Final Destination paling laku.
Lalu, bagaimana dengan The Final Destination a.k.a Final Destination 4 ( selanjutnya disingkat sebagai FD 4 ) ini? Ceritanya sebenarnya sama saja. Berkisah tentang remaja bernama Nick ( Campo ) yang sedang menonton pertandingan balap mobil NASCAR Racing bersama teman – temannya di sebuah sirkuit balap mobil. Tak diduga, Nick mendapat penglihatan tentang kecelakaan mobil yang gila – gilaan yang menyebabkan dirinya dan teman – temannya tewas secara mengenaskan. Ketakutan, Nick pun berusaha untuk menyelamatkan teman – temannya dari kecelakaan itu dan ternyata, benarlah kejadian yang di”lihat” oleh Nick tersebut. 10 tahun berlalu dan Nick serta teman – temannya pun hidup tenang, sampai akhirnya, Sang Maut yang gak rela untuk melepas Nick dan kawan – kawannya yang masih hidup itu pun akhirnya mulai bertindak untuk kembali mencabut nyawa Nick dan teman – temannya, walaupun dengan cara paling sadis sekalipun. Nick pun berusaha untuk mengumpulkan teman – temannya dan berusaha untuk melawan Sang Maut serta menyelamatkan teman – teman dan dirinya agar bisa bertahan hidup.
Sekilas, tidak ada yang baru dengan seri The Final Destination ( FD 4 ) yang baru ini. Tapi, tunggu dulu. Anda jangan menelan mentah – mentah begitu saja persepsi saya ini, karena, film ini akan tampil prima dengan mengusung tampilan gambar berformat 3D. Ya, 3D, kata sakti yang sedang diagung – agungkan di dunia perfilman ini pun menjadi senjata maut yang ampuh untuk menarik minat penonton agar mau kembali menyaksikan seri FD 4 yang baru ini. Apalagi, jika anda yang sudah pernah menonton film My Bloody Valentine 3D awal tahun 2009 kemarin ini pun ( baru sekitar bulan Mei 2009 filmnya masuk ke bioskop Indonesia ) pastinya tahu bagaimana dahsyatnya nonton film horor dengan dengan format gambar 3D. Kapak dan pecahan – pecahan benda serta tusukan – tusukan benda tajam yang diarahkan ke arah kita menjadi begitu nyata gambarnya, sehingga kita bisa merasa takut atau secara refleks langsung mengelak ke kiri dan ke kanan. David R. Ellis pun tahu benar dengan hal itu dan dia rela untuk kembali turun gunung menyutradarai FD 4 ini dengan format gambar 3D, walaupun dia jugalah biang kerok kegagalan Final Destination 2 tempo hari akibat tensi ketegangannya yang kurang mantap dibanding seri – seri Final Destination lainnya. Apalagi, film ini memiliki saingan berat dengan hadirnya sesama film horor ”sakit” berjudul Halloween 2 buatan Mbah Rob Zombie yang notabene sukses lewat remake film Halloween tahun 2007 kemarin di Amerika. Namun apapun itu, saya tetap optimis, bahwa film FD 4 ini pasti akan menghibur anda lewat adegan – adegan thrillingnya yang cool dan juga senjata ampuh format gambar 3D nya itu. Apapun kekhawatiran anda, kemungkinan besar, tetap, FD 4 akan mampu menghibur dan menggedor jantung anda. Sesuai dengan tagline film ini, REST IN PIECES, AUDIENCES. HUAHAHAHAHAHAHAHA. XD
The Final Destination ( a.k.a Final Destination 4 ) ( New Line Cinema_2009 )
Pemain : Bobby Campo as Nick
Shantel VanSanten as Lori Milligan
Nick Zano as Hunt Wynorski
Sutradara : David R. Ellis
Rilis =
• 28 Agustus 2009 ( Amerika )
• 28 Agustus 2009 ( Estimasi Di Bioskop – Bioskop Indonesia ) atau 29 Agustus 2009 untuk Estimasi Midnight Show di Bioskop - Bioskop Indonesia
Film Final Destination pertama yang keluar pada tahun 2000 lalu di klaim sebagai film horor remaja yang unik karena membawa rasa seram penonton nya dengan cara yang beda dari biasanya. Film yang nongol di tengah gempuran film – film horor remaja pada saat itu menjadi salah satu film favorit di kalangan remaja akibat ceritanya yang unik dan beda dari film – film horor remaja lainnya yang nongol pada saat itu, dimana umumnya film horor yang nongol di situ hanya menjual film dengan tema pembunuh berantai atau film setan klise lainnya. Film Final Destination pertama bercerita tentang sekelompok remaja yang tadinya ditakdirkan mati oleh Sang Maut, tapi batal akibat salah seorang remaja dari kelompok tersebut mendapat penglihatan tentang kematian tersebut dan mencegah teman – temannya agar tidak mati akibat kejadian tersebut. Sayang, Sang Maut pun tidak terima dengan hal itu dan tetap memburu mereka agar tetap mati, walau dengan cara yang sadis dan juga tidak diduga sebelumnya. Akhirnya, remaja yang mendapat penglihatan tersebut pun mengumpulkan teman – temannya yang masih hidup tersebut untuk menantang Sang Maut sekali lagi dan berusaha untuk bertahan hidup. Film ini pada masa itu didukung oleh bintang – bintang remaja yang memang sedang naik daun pada saat itu, seperti Devon Sawa yang memang langganan jadi aktor utama film – film horor remaja pada saat itu dan dipuja – puja oleh wanita – wanita muda pada saat itu, lalu Kerr Smith yang tengah menanjak namanya lewat seri TV Dawson’s Creek, lalu aktris cantik seksi Ali Larter yang mulai menanjak namanya pada saat itu, sampai pada aktor Seann William Scott yang terkenal sebagai tokoh edian Steve Stifler di film remaja penuh sensasi, American Pie. Tak ayal, film Final Destination pertama langsung laku keras di pasaran dengan penghasilan total 113 juta US$ untuk peredarannya secara internasional ( 53 Juta US$ untuk peredaran di Amerika nya dan 60 Juta US$ secara internasional ), berbanding dengan bujetnya yang hanya 23 Juta US$ saja. Tak hanya itu, film ini akhirnya menelurkan 2 sekuel lainnya ( Final Destination 2 dan Final Destination 3 ) yang ketiganya mengalami pendapatan yang naik turun, dimana Final Destination 2 turun pendapatannya dibanding Final Destination 1 dan Final Destination 3 naik lagi pendapatannya serta menjadi seri Final Destination paling laku.
Lalu, bagaimana dengan The Final Destination a.k.a Final Destination 4 ( selanjutnya disingkat sebagai FD 4 ) ini? Ceritanya sebenarnya sama saja. Berkisah tentang remaja bernama Nick ( Campo ) yang sedang menonton pertandingan balap mobil NASCAR Racing bersama teman – temannya di sebuah sirkuit balap mobil. Tak diduga, Nick mendapat penglihatan tentang kecelakaan mobil yang gila – gilaan yang menyebabkan dirinya dan teman – temannya tewas secara mengenaskan. Ketakutan, Nick pun berusaha untuk menyelamatkan teman – temannya dari kecelakaan itu dan ternyata, benarlah kejadian yang di”lihat” oleh Nick tersebut. 10 tahun berlalu dan Nick serta teman – temannya pun hidup tenang, sampai akhirnya, Sang Maut yang gak rela untuk melepas Nick dan kawan – kawannya yang masih hidup itu pun akhirnya mulai bertindak untuk kembali mencabut nyawa Nick dan teman – temannya, walaupun dengan cara paling sadis sekalipun. Nick pun berusaha untuk mengumpulkan teman – temannya dan berusaha untuk melawan Sang Maut serta menyelamatkan teman – teman dan dirinya agar bisa bertahan hidup.
Sekilas, tidak ada yang baru dengan seri The Final Destination ( FD 4 ) yang baru ini. Tapi, tunggu dulu. Anda jangan menelan mentah – mentah begitu saja persepsi saya ini, karena, film ini akan tampil prima dengan mengusung tampilan gambar berformat 3D. Ya, 3D, kata sakti yang sedang diagung – agungkan di dunia perfilman ini pun menjadi senjata maut yang ampuh untuk menarik minat penonton agar mau kembali menyaksikan seri FD 4 yang baru ini. Apalagi, jika anda yang sudah pernah menonton film My Bloody Valentine 3D awal tahun 2009 kemarin ini pun ( baru sekitar bulan Mei 2009 filmnya masuk ke bioskop Indonesia ) pastinya tahu bagaimana dahsyatnya nonton film horor dengan dengan format gambar 3D. Kapak dan pecahan – pecahan benda serta tusukan – tusukan benda tajam yang diarahkan ke arah kita menjadi begitu nyata gambarnya, sehingga kita bisa merasa takut atau secara refleks langsung mengelak ke kiri dan ke kanan. David R. Ellis pun tahu benar dengan hal itu dan dia rela untuk kembali turun gunung menyutradarai FD 4 ini dengan format gambar 3D, walaupun dia jugalah biang kerok kegagalan Final Destination 2 tempo hari akibat tensi ketegangannya yang kurang mantap dibanding seri – seri Final Destination lainnya. Apalagi, film ini memiliki saingan berat dengan hadirnya sesama film horor ”sakit” berjudul Halloween 2 buatan Mbah Rob Zombie yang notabene sukses lewat remake film Halloween tahun 2007 kemarin di Amerika. Namun apapun itu, saya tetap optimis, bahwa film FD 4 ini pasti akan menghibur anda lewat adegan – adegan thrillingnya yang cool dan juga senjata ampuh format gambar 3D nya itu. Apapun kekhawatiran anda, kemungkinan besar, tetap, FD 4 akan mampu menghibur dan menggedor jantung anda. Sesuai dengan tagline film ini, REST IN PIECES, AUDIENCES. HUAHAHAHAHAHAHAHA. XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar